Kamis, 23 Agustus 2012

LET IT BE !

Kadang tidak semua tanya itu harus terjawabkan. Tidak semua jalan itu harus ditemukan. Tidak semua teka-teki itu harus terpecahkan. Dan kadang mengabadikan ketidaktahuan itu yang lebih memberikan sebuah ruang untuk lebih mengerti. Setiap orang belajar untuk mengetahui apa yang tidak mereka ketahui. Namun banyak juga yang mampu mengabaikan sesuatu yang hanya akan membawa keterpurukan bagi diri mereka sendiri. Itulah mengapa semua itu dinamakan dengan sebuah kesaksian misteri. 

Terjun dalam kehidupan seseorang itu harus siap dengan segala konsekuensinya. Tahu. Paham. Mengerti dan merasakan. Hingga seakan sebagian jiwa kita sudah menyatu dengan apa yang dibiasakan dalam kehidupan seseorang itu. Cara dia bertutur. Cara dia bersikap. Dan mampu menyatu dengan pemikiran yang terlontar darinya. Menyenangkan pastinya. Berbagi dengan sudut pandang yang berbeda. Melihat duniapun dengan cara yang berbeda. 

Obrolan ringan sampai tidak jelas itu masih sangat terngiang jelas pastinya bagi mereka yang selalu hadir dalam setiap momen yang mereka ciptakan. Mungkin inilah mengapa yang membuat orang selalu lupa caranya untuk berdamai dengan masa lalu. Karena mereka terlalu “hadir” dalam setiap momen yang tercipta diantara mereka. 

Tidak semua kerumitan itu harus terdefinisikan. Kadang ini akan menjadi lebih indah dengan segala tanya yang membatasi setiap sudutnya. Tak terjawabkan. Mungkin dengan seiringnya waktu. Setiap orang akan menemukan cara mengubur setiap tanya yang menguap begitu saja. Berproses untuk sebuah kematangan berpikir, hingga entah apa itu menjadikan waktu sebagai sebuah arena untuk membuka sebuah ruang yang lama telah tertutup. Mengapa harus dihadirkan sebuah cerita jika itu hanya akan menjadi sebuah luka ? Ketika semua tak lagi sama. Itu hanya akan menjadi sebuah bisikan kegelisahan yang lama telah ingin dilupakan. 

Kepergian itu menjadi sebuah harga mati. Namun bagaimana bisa kehilangan tanpa pernah bisa memiliki ? Apakah ada sebuah definisi khusus untuk satu pertanyaan ini. Tuhan yang Maha membolak balikkan hati umatNya. Dia selalu ada cara untuk membuat semuanya mengerti apa yang nantinya akan kita dapati. 

Tidak semua keinginan ini terpenuhi. Karena apa yang kita ingini kadang belum tentu yang tebaik untuk kita. Ingin melanjutkan sebuah kecompang campingan cerita itu harus ada nyali khusus untuk menerima resikonya. Sebagaiaman kita tahu, kadang ekspektasi itulah yang bisa membunuh. Harus terbuka dengan fakta yang nantinya akan terjadi di hadapan kita. Mampu menginterpretasikan dengan gamblang apa yang menjadi sebuah kesesakan dalam diri kita. Jujur pada diri sendiri itu memang sangatlah sulit jika harus dibandingkan jujur pada orang lain. Sampai mana dan sampai kapan kita mampu membohongi diri kita yang selama ini selalu bersama-sama dengan kita ? 

Adakah tempat untuk membebaskan sebuah keresahan ? Hanya satu. Dihadapan Dia serasa kita tidak memiliki ruang terbatas untuk lebih jujur dengan semua kata yang selalu tertahan dalam benak kita. Dialah jawaban yang mampu memberi sebuah keterbukaan yang nyata bagi diri kita. 

Bersabar dalam sebuah proses itu memang sangatlah sulit. Apalagi bersahabat dan berdamai dengan sebuah kesakitan yang bisa melemahkan setiap pikiran kita. Senyum itu seketika akan berubah menjadi sendu ketika kesakitan itu tiba-tiba muncul dan kembali mengusik dengan berbagai tanya. Menyalahkan diri sendiri akan sebuah keadaan itu bukan sikap yang bijak. Jika memang senyatanya ini yang sampai saat ini masih terasa, apakah masih mampu berkilah lagi dengan suara hati nurani ? 

Apa yang perlu kita kuatirkan ? toh semua sudah tertulis untuk kita. Mungkin memang tidak ada pilihan lain kecuali mengahadpinya dengan hati yang lapang. Percaya dan ikhlas itu yang menjadi kunci. Karena tidak ada yang percuma ketika kita menyerahkan semua kepadaNya yang memiliki kuasa atas hidup kita. Kekuatiran hari ini cukuplah untuk hari ini karena esok akan ada kekuatirannya sendiri.


2 komentar:

Thankyou for reading :)