Senin, 21 Desember 2015

SHOW IT....

Dan pada akhirnya kita tidak akan pernah bisa membentuk opini orang seperti apa yang kita kehendaki. Semua berjalan sebagaimana mestinya, apa yang mereka pikirkan akan menjadi apa yang mereka asumsikan. Terkadang orang tidak akan pernah peduli bagaimana dengan usahamu jatuh bangun, yang mereka inginkan hanyalah sebuah hasil yang membuat mereka puas. Lalu bagaimana kamu bisa memperdulikan mereka yang tidak memperdulikan kamu ? Yah, terkadang tanpa harus ada penghargaan, semuanya akan menjadi caramu untuk menujukkan kepada mereka siapa kamu dan apa yang telah kamu lakukan dengan sepenuh hatimu. Yakinilah, tidak akan ada pernah usaha yang sia-sia.
 
Orang mungkin akan menyepelakanmu, menjatuhkanmu bahkan menghujatmu. Akan tetapi, kamu tahu seberapa besar kapasitasmu. Kapastitasmu untuk berdiri, bertahan dan terus berlari. Usahakan saya yang terbaik dari dirimu. Anggap saja mereka adalah supporter yang selalu menerikkan namu untuk terus maju dna tidak kalah dengan apa yang didepan sana.
 
Masih banyak mimpi yang saat ini kamu genggam dan masih kamu usahakan untuk menjadi nyata. Lepaskan energi yang ada dalam dirimu, yakinilah jalanmu masih sangat lapang untuk kamu terus merealisasikan apa yang kamu angankan. Llau peduli apa mereka dengan usahamu ? Beri saja mereka senyum merekah itu. Anggap saja itu hanyalah angin lalu yang seolah menyibakkan rambutmu, dan kamu akan merasakan kesejukan yang tersembunyi dan orang tidak perlu tahu apa yang kamu nikmati.
 
Ini adalah jalanu, dan itu adalah jalan mereka. Persimpangan itu akan selalu kamu temui untuk kamu semakin memantapkan langkah mana yang akan kamu pilih untuk emnentukan masa yang nantinya akan kamu pijaki. Ragu ? Yah, kamu sejenak akan bertemu dengan satu kata itu. Tapi apakah kamu akan terus menerus memanjakan satu kata itu. Tidak. Itu adalah kata yang seharusnya kamu lewati dan katakan padanya bahwa kamu lebih angguh daripada keraguan yang menghalangi langkahmu untuk maju. Terus saja menjadi dirimu sendiri dan jangan pernah memperdengarkan kicauan yang hanya akan menjatuhkanmu. Bersoleklah dengan senyum diwajahmu dan tunjukkan pada mereka bahwa kamu mampu dan mau untuk menjadi pribadi yang lebih baik tanpa harus menjadi apa yang mereka ingini.

Senin, 30 November 2015

Ajari (aku)...

Hei, coba sejenak saja luangkan waktumu untuk memberiku beberapa jawaban atas petanyaan-pertanyaan bodohku. Mungkin bukan lagi pertanyaan tentang mamtetamita, kimia atau semacam fisika. Ini mungkin yang ringan-ringan saja. Tentang kamu yang begitu mudahnya menjalani kehidupanmu. Bukan yang sellalu mengeluh bahwa segalanya terasa sangat melelahkan. Ini hanya tentang obrolan ringan saja yang buat aku belajar banyak hal tentang bagaimana memandang hidup as simple you live.
 
Ajari aku, bagaimana begitu mudahnya selalu tersenyum ketika esok kamu menyambut duniamu yang baru, dengan harapan-harapanmu yang baru, tanpa harus menghiraukan lagi kegagalanmu yang lalu.  Sesederhana itu saja kita memandang hidup. Tanpa kebijaksanaan yang kita miliki, kita tidak mampu selalu menertawakan awan yang saling berkejaran tanpa menghiraukan sebentar lagi mereka akan berubah menjadi badai.
 
Ajari aku bagaimana caranya untuk tetap berani mengambil resiko. Resiko akan tantangan-tantangan baru yang akan membawamu kepada dunia yang baru. Dunia dimana kamu mampu menemukan dirimu yang melebihi keterbatasan dirimu sendiri. Dimana dirimu nyatanya mampu untuk menyelesaiakan semua misimu hingga nanti akhirnya kamu akan menemui garis fisnis. Walaupun itu belum tentu berakhir, namun nyatanya kamu mampu mengikuti petualangan yang kamu ciptakan untuk kamu terus bisa merasakan hidup dalam kehidupanmu sendiri. Bagaimana mungkin kita akan terus berlari jika nyatanya kamu sendiri ragu akan arah yang kamu tuju ? Mungkin disitulah saat dimana kamu butuh sejenak saja rehat dan memulai dengan caramu yang baru untuk menikmati setiap derap dari kakimu, tanpa harus membandingkan dengan ritme yang diciptakan oleh pesaingmu.
 
 
Ajari aku bagaimana caramu untuk tetap bahagia seperti sebahagia kamu makan banyak akan tetapi tetapi berat badammu tetap ideal. Haha, bukankah itu sebuah joke yang selalu terlontar untuk menyederhanakan bahagia ? Kamu bisa menjadi apapun yang kamu mau, kamu bisa menjadi seperti apapun yang kamu pikirkan. Bukankah itu seperti rahasia kita ? rahasia bagaimana kita untuk terus tertawa ketika banyak himpitan permasalahan yang seolah tidak akan ada habisnya ? Sudahlah. Jalani saja yang ada, karena apa yang akan terjadi ya terjadilah. Kita tidak bisa mendikte alam semesta untuk menjadi seperti apa yang kita maui, hanya saja kita tetap bisa berkompromi dengannya akan seperti apa hidup yang ingin kita jalani di alurnya.
 
 
Ajari aku bagaimana caranya untuk menepis ketakutan, ketakutan akan kesedirian yang seolah dunia mengasingkanmu. Menganggapmu tidak ada bahkan mungkin tidak berarti. Bukankah terdengar begitu menyedihkan ? Tenang, itu yang selalu kamu ucapkan. Itu hanya pemikiran yang sellau aku ciptakan sendiri. Tentang bagaimana memaknai kesendirian. Bukankah kita setidaknya harus bersyukur ? Bersyukur untuk apa ? Yah, bersyukur atas waktu yang diberikan kepadamu. Setidaknya kamu mempunya waktu bahkan hanya sedetik saja untuk menyapa dirimu sendiri. Apakabar dengan duniamu ? Bagaimana keadaanmu ? Dan mungkin hingga nanti akan mereview tentang perjalananmu. Perjalanan itu sangatlah rahasia, perjalananu mungkin bukan perjalananmu, begitu juga sebaliknya. Namun tidak ada salahnya jika saling berjalan saling beriiring, saling menguatkan hingga nanti saling mengingatkan.
 
 
Ajari aku bagaimana mencintai dengan tulus, setulus kasihmu yang seperti tiada muaranya. Muara yang bagi kebayakkan orang hanya akan membendung hingga nantinya akan habis ditengah jalan. Lupakan saja tentang muara itu, mengasihanilah sebeas yang kamu bisa dan mencintalah sebebas yang kamu suka. Lakukan apa yang kamu mau, seperti kamu menari tanpa ada orang yang melihatmu dan bernyanyi seolah seperti tidak ada orang yang mendengarkanmu. Hingga kamu akan digerakan oleh jiwamu sendiri dan kamu tahu disitulah rumahmu berdiam.
 

Senin, 16 November 2015

STRUGGLE

Kamu bukanlah anak raja, ataupun seorang putri di negeri dongeng yang apapun yang kamu maui bisa sekejap mata hadir di hadapanmu. Banyak hal-hal yang harus kamu lakukan hingga kamu bisa mendapatkan apa yang kamu mau. Sendiri, jatuh bangun, menangis, teriak, atau apapun itu orang tidak mau tahu. Yang ingin orang lihat dari kamu adalah hasil akhir dari kamu. Hasil yang mampu membingkai kamu menjadi sosok yang luarbiasa diluar sana, tanpa mempedulikan bagaimana kamu berusaha untuk merealisasikan itu semua.
 
Tidak ada yang kurang dari apa yang kamu lakukan. Wajar jika nyatanya, ada masa dimana kamu seakan ingin megnambil bendera putih dan ingin mengibarkannya dan berteriak bahwa kamu tidak sanggup lagi melanjutkan perjalanan ini. Lalu ada sisi lain dari dirimu yang mengatakan, "hanya sebatas ini saja ?". Disanalah kadang terjadi pertentangan yang seakan membuatmu jengah dan lelah untuk melerainya. Lalu bagaimana nantinya ? Kamu tetap tidak bisa membiarkan semua itu begitu saja. Kamu setidaknya harus menegaskan salah satu dari mereka. Apa yang kamu bisa dan apa yang nantinya harus kamu tentukan.
 
Kamu adalah komando akan dirimu sendiri. Kamu tidak bisa menaruhkan semua kekuatan kamu hanya pada orang lain untuk membuatmu terus berlari. Siapa yang menentukan ritmemu berlari selain dirimu sendiri ? Adakah yang peduli terhadapmu jika nyatanya kamu sedang bergumul dengan dirimu sendiri ? Tidak. Sekali lagi orang hanya ingin tahu bagaimana kamu tetap nampak tangguh dengan segala sesuatu yang membuatmu terus tampak bersinar. Tapi apakah kamu terus menerus menjadi sosok yang diharapkan orang ? Lalu apakah kamu terus menerus akan mengacuhkan dirimu sendiri ? Setegakah itu kamu pada dirimu sendiri.
 
Perjalanan masih panjang. Ketika ada sebuah jalan yang nampaknya sulit untuk kamu lalui. Yakinlah akan selalu ada kunci yang membuka setiap pintu yang tretutup. Siapa yang bisa melakukannya ? Yah, hanya kamu dan dirimu sendiri. Dengan keberanianmu untuk melawan keterbatasan yang ada pada dirimu sendiri. Hingga kamu tahu sampai mana batasmu berjuang.
 
 

Kamis, 05 November 2015

(will be) OKAY

Hei,
untuk kita yang sedang sama-sama sibuk memperjuangkan apa yang kita impikan. Coba sejenak saya kita mecoba untuk mengalah pada keadaan supaya ia tidak terus-terus mengendalikan kita. Bukankah sekarang kita terkesan susah untuk menyisikan sedikit saja waktu untuk sejenak menanyakan "apa kabar hari ini ?". Apakah mungkin lama kelamaan itu akan menjadi kata-kata yang berharga ditengah kesibukan kita memperjuangkan mimpi-mimpi kita ?
 
Bukankah mimpi kita masih sama sedari awal ? Tentang bahagia yang dibuat sesederhana mungkin tanpa harus membandingkan dengan keadaan yang lain. Coba kamu ingat untuk pertama kali bagaimana kita menghabiskan waktu hanya untuk emmbuang-buang waktu kita yang seolah tidak akan ada habisnya. Yah, mungkin kadang terdengar sedikit egois. Memaksakan keadaan untuk sejenak saja mendapatkan perhatian. Tapi yakin saja karena kita sedang memperjuangkan mimpi kita (bersama). Akankah akan terus sama ? Semoga. Ini adalah sebuah kata dimana keraguan kadang menakut-nakutimu akan masa mendatang. Tapi apakah semuanya akan tetap terhalang hanya karena ketakutan semata ? Bukankah ketakutan itu sebenarnya kita sendiri yang kita ciptakan ? Entahlah, jika memang keadaannya sekarang seperti saat ini.
 
Tidak perlu kita menarik mundur waktu yang sudah berjalan dan mencari penyebabnya. Mungkin semuanya bisa berubah sehari dua hari bahkan sedetikpun semuanya bisa bermanuver. Bukankah kita percaya bahwa Tuhan itu Maha membolak balikkan sesgalanya dalam kekejap mata ? Tenang, ini bukan berarti kita kehilangan harapan. Semuanya baik-baik saja dan akan tetap baik-baik saja. Atau mungkin apa yang kita usahakan ini yang membuat ada sesuatu yang berubah ?
 
We're only human. Kita sama-sama memiliki ambisi, bukan kamu saja bahkan mungkin aku. Aku dan kamu sama-sama sedang berkejaran dengan waktu, bukan tentang deadline, tapi bagaimana waktu bisa menjadi perenggang untuk segala mimpi-mimpi kita. Yah, masih ingatkah kamu dengan kebiasaan 21 kali ? Jika itu terus tterulang itu akan menjadi kebiasaan yang tanpa paksaanpun kita secara natural akan melakukannya. Tapi bagaimana bisa apa yang sudah lama dibiasakan hanya akan kalah dengan 5 waktu yang berulang ? Hingga semuanya harus dimulai dari awal lagi. Jadi, mungkin jangan salahkan jika memang ada hal-hal yang terlewatkan hingga nantinya akan menjadi sebuah kata yang tidak sempat terucapkan. Yah, terus saja kita memperjuangkan apa yang kita mimpikan. Semoga semuanya dimudahkan, tapi ada harapan dimana jangan sampai karena ambisi perjuangan itu kita dikalahkan oleh keadaan hingga akhirnya kita harus mengalah pada apa yang kita upayakan.
 

Senin, 02 November 2015

just do it.

Kadang perjalanan itu bersifat pribadi. Tidak perlu banyak orang tahu bagaimana dan seperti apa jadinya kita nanti diujung sana. Tapi bagaimana dengan keraguan ? Bukankah keraguan juga menjadi teman seperjalanan yang seolah mengoyahkan setiap langkah kakimu ? Yah, bagaimana dengan nantinya ? Apa yang akan terjadi nanti ? Seolah menjadi sebuah tanda tanya yang akan selalu berkecamuk dalam pikiran kita jika kita tidak mau melawannya dengan cara berjalan terus.
 
 
Lalu apakah yang kamu jalani sekarang ini juga masih berkubang dengan keraguan ? Yah, seolah kamu sedang mempertanyakan apa yang sedang kamu jalani saat ini dan apa yang sedang kamu perjuangkan. Apakah masih terlihat samar-samar ? Bukankah itu hal yang wajar terjadi. Kamu terus berjalan namun kamu tidak akan tahu sampai mana perjalananmu ini akan berujung. Sebuah ujung yang seolah masih kamu pertanyakan.
 
Sudahlah. Terkadang tidak akan ada habisnya jika harus mempertanyakan kemana dan apa jadinya nanti. Toh pada kahirnya semua yang bertahan dan berjuang akan menghentikan langkahnya ketika waktunya sudah habis. Jalani saja, terkadang itu akan menjadi jawaban sebijkasana mungkin yang saat ini menjadi penenang langkah. Apakah ada penjamin untuk ini semua ? Yah, jika memang begitu adanya, manusia akan selalu memilih berada di zona nyaman tidak mau sedikitpun mengambil resiko. Tapi bagaimana dengan kita ? Kita melangkahkan kaki satu langkah kedepan jika tidka berani mengambil resikonya, kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi nanti.
 
Mungkin saat ini kamu sedang mempertanyanyak eksistensimu sendiri. Dengan apa yang kamu lakukan , apakah memang ini yang kamu maui. Lalu apa kamu hanya mengikuti arah angin yang membawamu kesana dan kemari ? Hingga kamu tahu bahwa itu sebuah sebutan lain untuk takdir. Bagaimana dengan jiwamu ? Apakah sudah mengikuti perjalanan dari kakimu ? Sampai pada kahirnya nanti kamu akan tahu dimana hatimu berada disitulah jiwamu akan selalu memelukmu.

Selasa, 08 September 2015

ALUR

Tidak ada cerita yang tidak ada alurnya. Entah itu menyenangkan ataupun mengharu biru mungkin disitulah serunya. Banyak dari kita berlomba-lomba untuk mencari cerita yang paling aman dan nyaman untuk dijalani, tapi apakah kamu tidak akan bertemu dengan titik kebosanan yang sangat ? Itu lagi itu lagi. Yah, jika memang semua sejalan dengan apa yang kita mau kita tidak akan pernah menemukan sebuah kejutan. Jangan lagi pertanyakan kenapa ini bisa terjadi, kenapa itu bisa terjadi. Semua terjadi begitu unik dan istimewa. Apakah pernah semua jalan ceita ini ada dipikiiran kita saat ini ? Yap. Semua begitu nyata indah diluar ekspektasi kita.
 
 
Tenang Tuhan tidak akan pernah melarang kita untuk bermimpi jika nyatanya kehendakNya tetap yang utama. Kita hanya diminta untuk berusaha lebih untuk menemukan mana yang memang sudah menjadi porsi kita. Kalau nyatanya porsi kita semangkuk soto mengapa kita telalu memaksakan untuk meminta sepiring nasi padang ? Lihat saja apa yang sudah tersaji dimeja makanmu, dan mungkin itu yang memang sudah menjadi bagian untuk mengenyangkanmu.
 
Percaya saja Tuhan tidak akan menolak semua mimpi-mimpi kita. Tetapi mungkin Tuhan hanya ingin kita lebih jeli lagi untuk peka apa yang Tuhan maui dari kita. Tidak ada mimpi yang sia-sia dan percuma, jadi untuk apa disesali. Toh pada akhirnya Tuhan akan mengganti mimpi-mimpi itu dengan rencana yang lebih indah ? Bukankah ini akan lebih terdengar menyenangkan ? Kita akan menemukan banyak kejutan yang seolah-olah kita tunggu kedatangannya lagi lagi dan lagi. Hingga nantinya semua akan terpampang dengan jelas sebuah alur yang apik (menurutNya).

 
Jika memang ini jalanmu, jangan pernah menyerah akan keadaan. Ini hanya sebagian kecil caramu untuk bertoleransi dengan apa yang dimaui semsta. Untukmu, sesamamu dan peranmu saat ini. Lihat didirimu saat ini. Bukankah kamu begitu istimewa dengan peranmu saat ini ? Kamu tampil dengan elegan dan dengan jiwa yang penuh untuk menyambut hari-hari barumu. Sudah, hapus saja air matamu. Tidak perlu kamu isi melihat orang-orang yang kamu anggap lebih daripada kamu. Apakah  kamu tidak pernah berpikiran bahwa mereka juga merasa kalau kamu bahkan lebih, lebih dan lebih lagi daripada mereka ? Ini hanya tergantung dari sudut mana kamu melihatnya. Melihat untuk menyadikannya sebuah hadiah ataupun sebuah malapetaka.
 
 
Tuhan tidak akan pernah mengkhianati semua pengharapan dari kita. Mungkin kita hanya butuh sejenak menundukkan kepala dan menyerahkan semua pergumulan itu ditanganNya. Lalu tungguh saja hingga ketenangan itu akan menghampirimu. Seperti yang diungkapkan Tere Liye untuk judul bukunya "Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin." Begitu juga kita ? Siapa kita hingga kita berani untuk melawan ? Sekuat apapun daya kita jika angin itu membawa kita ketempat yang dia maui, sampailah kita ditempat itu. Walaupun pada akhirnya kamu akan memberontak tapi hingga habis dayamu nanti kamu akan mengerti bahwa ini yang kamu butuhkan bukan kamu inginkan. Toh, apa yang terjadi, terjadilah.

Senin, 03 Agustus 2015

trust me

Aku suka tahu. Kamu suka tempe. Aku suka pedas. Kamu suka manis. Aku suka pink kamu suka merah. Aku suka kanan kamu suka kiri. Lalu dimana titik kita akan bertemu ? Yah, aku dan kamu memang tidak sama, tapi bukankah saat ini kita sedang berjuang bersama ? Berjuang untuk menyelaraskan langkah sedikit demi sedikit untuk merealisasikan apa yang menjadi imajinasi kita. Sini sini akan aku tunjukkan sedikit tentang dunia yang aku bayangkan semenjak lama. Aku hanya ingin menjadi diri kita sendiri, tanpa harus meniru bagaimana orang membuat hidupnya terlihat mewah. Tapi bukankah tawa kita saja itu sudah menjadi sesuatu yang mewah untuk kita ?
 
Aku selalu berujar padamu, kita tetap bahagia ya apapun yang terjadi. Karena aku percaya bahawa bahagia adalah kita yang ciptakan. Bagaimanapun keadaannya yakinlah kita yang menentukan arah kita. Jika nanti salah satu dari kita lupa akan bahagia yang kita miliki, mungkin aku hanya akan memberimu sedikit canda bahwa tidak perlu sesuatu yang muluk-muluk untuk menjadikannya sempurna. Bahkan mungkin sampai saat ini aku belum tahu cinta yang sempurna itu seperti apa. Tapi bukankah cukup menemukan orang yang bisa menerima kita apa adanya dan mau berproses untuk saling mendewasakan ?
 
Segalanya memang tidak bisa terjadi begitu saja. Ada banyak keraguan yang seolah harus kita lawan untuk semakin memantapkan langkah kita. Hitam putih cahaya yang akan kita temui, yakinlah bahwa tangan ini hanya akan berusaha menguatkanmu semampu yang aku bisa. Aku tidak bisa menjanjikan menjadi yang terbaik dari yang terbaik, tapi berikanlah aku kepercayaan untuk selalu belajar menjadi apa yang kamu dan aku inginkan. Bahkan mungkin aku tidak bisa menjanjikan bahwa aku akan tetap menjadi juara atas siapapun, tapi percayalah bahwa kaki-kaki ini siap untuk kamu ajak berlari. Jika nanti salah satu dari kita lelah, kita akan timba air kehidupan itu bersama. Melegakan nafas kita dan kembali untuk bahagia. Jangan lupa untuk selalu bahagia, karena itu yang aku maui dari kita.
 
 
 

Rabu, 29 Juli 2015

Keep Fighting

Kamu adalah pemimpin untuk dirimu sendiri, saat-dimana kamu tidak bisa mengantungkan pada orang. Kamu adalah petunjuk untuk dirimu sendiri. Kamu berlari dengan kecepatan yang pasti, itu menurutmu. Tapi akan ada saat dimana kamu melemahkan langkahmu untuk sejenak saja mengambil nafas panjang bahwa ternyata perjalanan masih panjang. Kamu memberikan komando untuk dirimu sendiri. Sampai mana batas kemampuanmu untuk melawan keterbatasanmu. Kamu dengan tanggungjawabmu. Kamu dengan cara belajarmu. Kamu dengan dirimu sendiri. Saat semua orang tidak bisa diandalkan. Janganlah berhenti hanya untuk menggerutu pada alam. Tujukkan saja pada semua bahwa kamu bisa melampaui apa yang orang katakan padamu. Tetaplah percaya bahwa kamu tidak sendirian, ada tanganNya yang akan menuntunmu menemukan jalan itu.
 
Lelah. Itu pasti akan kamu temui. Menyerah itu mungkin akan menggodamu untuk mengentikan langkahmu. Tapi bukankan petualangan yang sebenarnya adalah saat dimana kita mampu hidup di mimpi kita sendiri. Meraba-raba setiap fase yang seolah hanya menjadi imajinasi kita, dan pada akhirnya kita mampu merealisasikannya dengan upaya kita. Semua memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kamu harus menjadi pejuang yang tangguh, tidak mengenal putus asa dan pasti gigih. Kamu sadar bahawa ini tidak akan mudah. Banyak gelombang kehidupan yang akan menempamu menjadi sosok yang lebih mampu diandalkan lagi, bukan hanya untuk dirimu sendiri tapi juga untuk orang lain.
 
 
Berbahagialah apapun keadaannya. Mungkin itu akan menjadi obar mujarab ketika ditengah jalan nanti kamu menemui jalan buntu, seolah-olah tidak ada harapan lagi yang membimbingmu untuk menemui titik cahaya itu. Cukup. Itu hanya pemikiran sesaatmu saja. Berbahagialah, mungkin itu adalah caramu menghibur dirimu sendiri. Hingga pada akhirnya keadaan juga akan membahagiakanmu. Kamu adalah magnet untuk sesamamu. Ketika bahagiamu menjadi nilai positifmu, yakinlah sekitarmu akan turut berbahagia bersamamu. Memandang dunia dengan lebih menyenangkan, karena itu yang sejatinya kita cari. Kalau kata orang Jawa "HIDUP ITU YANG SEMELEH", lakukan saja apa yang ingin kamu lakukan, toh pada akhirnya ini akan segera berlalu. Hingga kamu menemukan dirimu yang sesungguhnya, tanpa harus dunia tahu, karena yang sanggup mengapresiasi dirimu adalah dirimu sendiri dengan caramu untuk tetap bersyukur.
 
 

Kamis, 23 Juli 2015

(?)

Pernah nggak sih kamu merasakan merindukan seseorang padahal setiap harinya kamu bercengkerama dengan orang itu ? Ada perasaan dimana kamu hanya ingin duduk berlama-lama dengan banyak obrolan walaupun terkadang hanya sampai duduk termangu dan saling memandang. Itu yang terkadang membuat kita hanya bisa hening dan membayangkan. Menanyakannya pada diri sendiri apa sebenarnya yang salah. Ketika sesuatu itu memenjarakanmu, apa kamu hanya akan diam tanpa mengungkapkannya ? Mungkin yang kamu butuhkan saat ini hanya sejenak saja rehat dan coba berbicara dengan dirimu sendiri. Apa yang kamu maui dan apa yang kamu cari. Kamu tahu perjalanan ini tidak akan mudah. Kamu akan menemui banyak fase dalam kehidupanmu yang akan menguji seberapa kuat kamu untuk berlari. Ada kalanya kamu butuh sejenak saja istirahat mengambil air dan pada akhirnya kamu akan kembali lagi berlari.
 
Mungkin ada fase-fase dimana kita tidak tahu apa yang kita maui dan apa yang terjadi pada diri kita. Kita hanya bisa diam dan seolah mencari celah jawaban dari diri kita sendiri. Bahkan mungkin kamu akan sampai meneteskan air matamu sendiri karena kamu tidak tahu apa yang perlu kamu perbuat untuk sejenak saja memberi ruang pada penatmu. Kamu butuh pergi, pergi untuk kembali. Kembali dengan jawaban-jawaban atas pertanyaan yang kamu buat sendiri. Pergi bukan untuk menjauh, mungkin pergi sejenak untuk menemukan apa yang kamu cari. Hingga pada akhirnya kamu akan tahu apa itu artinya berkoreksi. Koreksi dengan batinmu sendiri. Berkoreksi akan perilakumu sendiri yang membuat sikapmu seolah selalu membuat banyak tanya yang tidak dapat dijelaskan.
 
Mungkin saat ini kamu hanya butuh tarikan nafas yang panjang dan menanyakan pada dirimu sendiri. Benarkan ini yang kamu mau ? Kemana kamu akan memantapkan langkah untuk menemukan penghujung jalan itu ? Kamu tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri atas semua tanda tanya itu. Nikmati saja, cari saja hingga kamu menemukan apa yang memantapkan langkahmu bahwa sesungguhnya kamu butuh sejenak saja untuk memahami dirimu sendiri.

Kamu dan Dirimu Sendiri

Kamu dan dirimu sendiri. Apa dan siapa kamu sekarang adalah salah satu peranan yang harus kamu mainkan secara apik. Orang diperankan untuk menjadi bagian penghubung sejarah orang lain. Kita saling terhubung, meskipun tanpa kasat mata sekalipun. Aku, kamu, kita dan semua adalah satu bagian dalam paralel yang saling terikat. Terkadang kita selalu mencari alasan untuk memutuskan hubungan dengan orang lain, akan tetapi sejauh apapun kita berlari dan menghindar kita tidak akan pernah terlepas dari benang merah itu. Apa masih saja kamu ragu dengan keberadaanmu saat ini ? Kamu penting dan kamu ada untuk yang lain.
 
Kamu dengan dirimu sendiri. Tidak lagi dengan orang lain. Kamu dapat menggantungkan bahagia hanya pada dirimu sendiri, jangan pernah menggantungkan bahagiamu pada orang lain. Lalu jaminan seperti apa jika nyatanya selamanya dia tidak bisa memberikan apa yang kamu harapkan ? Ketika kita lepas dari orang itu, akan banyak celah untuk meratapi kepergiannya, karena kita menaruh bahagia padanya, maka ketika dia pergi kita juga akan kehilangan bahagia kita juga. Bahagialah dengan dirimu sendiri terlebih dahulu setelah itu lakukan yang terbaik untuk membagikan bahagiamu dengan yang lain. Bukankah mudah jika mengatakan, "Terimakasih Tuhan hidupku asik" ? Seberat apapun beban hidup kita, percayalah bahwa semuanya akan teratasi. Kita tidak akan kehabisan cara untuk membahagiakan hidup kita. Trust it.
 
Kamu dan dirimu sendiri adalah seorang petualang yang hebat. Kamu bisa pergi kemanapun yang kamu mau. Kamu bisa melakukan appaun yang kamu sukai. Kamu juga bisa bertemu dengan banyak orang yang ingin kamu ingin temui. Bebaskan semuanya. Jalani saja detik demi detik dengan penuh sukacita, toh terkadang tidak ada gunanya jika kita harus terus merengek meminta apa yang sejatinya bukan menjadi bagian dari hidup kita. Sedikit banyak ataupun berlebih itu tergantung bagaimana dan seperti apa kita memandangnya. Kita sellau melihat dengan kacamata orang lain, mungkin itu yang memabut apa yang kita miliki selalu merasa kurang dan kurang. Lepaskan saja kacamata itu dan pakai apa yang sudah tersediakan untukmu. Llau ucapkan dengan lantang "Terimakasih". Mungkin itu akan lebih dari cukup.
 

Senin, 20 Juli 2015

Right Time (1)

Sampailah kita pada titik ini. Titik dimana sedari dulu mungkin belum pernah terbayangkan sekalipun. Ada masa dimana aku dan kamu menjadi sebuah kompromi untuk lebih dewasa lagi memandang keadaan. Bukan hanya menurut persepsi kita, tetapi lebih luas lagi. Tentang ketidakmungkinan yang sedari awal kita ragukan, akhirnya menjadi sebuah kemungkinan yang susah untuk dilogikakan. Mungkin masih banyak hal yang sampai saat ini semua begitu cepat dan tanpa kita sadari kita sedang berlari untuk mencapai satu tujuan. Semoga tujuan yang kita ingin capai itu adalah tujuan yang pasti.
 
Saat aku dan kamu sedang sibuk memandang dunia dengan begitu sederhananya, ternyata ada banyak hal yang harus mulai terpikirkan bukan lagi untuk disepelekan. Mungkin kedengarannya sangat konyol. Yang awalnya hanya saling sapa, mungkin saat ini aku dan kamu harus mau duduk sedikit labih lama lagi mendiskusikan yang mungkin dulu menjadi hal yang kita hindari.
 
Bukankan ini sangat lucu ? Semacam menjadi lelucon jika harus dianalisis tidak akan ada titik temunya. Bahkan saat aku dan kamu duduk berhadapan sekalipun, aku seolah masih ada dalam dimensi lain yang membawaku pada ingatan di masa laluku, dimana aku dan kamu yang tidak pernah akur.  Tuhan, inikah bukti dimana engkau adalah maha sutradara yang sulit untuk ditebak kebersambungan sebuah cerita hidup manusia ?
 
Percayalah. Ini akan menjadi sebuah kisah yang tidak akan pernah ada habisnya untuk aku kulik menjadi sebuah cerita atau novel sekalipun. Bahkan mungkin sampai berlembar-lembar kertas foliopun tidak mampu mengungkapkan betapa takjubnya aku dengan jalan cerita yang sangat lucu ini. Apakah begitu juga dengan kamu ? Mungkin banyak yang masih harus kita teliti, bukan tentang masa lalu kita tetapi bagaimana kita mengambil intisari dari perjalanan panjang di belakang kita. Menjadikan itu sebagai bekal kita untuk terus berlari. Bukan lagi empat kaki tetapi menjadi sepasang kaki yang terus belajar untuk saling menyeimbangkan.
 
Aku tahu awal ini tidak akan mudah, bahkan untuk menjawab semua tanya sampai pada titik inipun aku dan kamu sudah melewati cerita-cerita yang tidak mengenakkan. Dengan berbagai celoteh yang entah mana yang benar. Tapi percayalah, aku saat ini hanya memainkan peranku sebagai pribadi yang menjadi alat untuk melengkapi kisah hidup kita. Aku percaya, semoga kamupun juga begitu. Pernah satu dua melewati yang tidak mudah untuk beranjak, tapi apda akhirnya siapa kita ? Kita hanya mampu menjalani cerita yang memang sudah tergariskan itu. Kalau kamu ingin tahu, sampai saat inipun aku masih belum bisa melogikkan masa ini. Tapi untuk apa mencari celah jawaban jika nyatanya aku memang menerima yang terindah.
 
Terimakasih semesta. Engkau selalu saja menjawab apa yang seolah menjadi cerita abu-abu diawalnya, tapi semoga semakin nyata diujungnya. Semesta, yakinkan aku selalu bahwa segala rahasiamu adalah tteka-teki yang selalu asik untuk dikulik, begitu juga dengan segala macam bentuk cerita yang engkau beri, semoga apapun yang terjadi aku selalu bisa menyebut kesengajaan semesta ini dengan destiny.

Rabu, 24 Juni 2015

(out of) Perfect Sense

Selalu suka dengan karya Paulo Coelho dari Alkemis dan yang terakhir Adultery yang dalam bahasa Indonesia lumayan frontal juga judulnya yaitu "Selingkuh". Akan tetapi bukan selingkuhnya yang akan menjadi perhatian untuk sedikit dikupas, tetapi tentang "everything happens for a reason". Apakah dari kita masih ada yang nggak percaya dengan kata yang sesimpel itu ?
 
Yah, banyak dari kita selalu bertanya-tanya who am i ? kenapa harus saya dan banyak lagi gerutu pada langit. Tapi bukankah semuanya itu ada masanya ? Kita selalu menyusun rencana secara apik dan serapi mungki, tetapi apa yang bisa kita perbuat ? Apakah ada yang bisa kita perbuat lebih dari sekedar menjalani ?
 
Terkadang tidak perlu mendengarkan apa kata orang untuk menjadikan diri kita seperti apa yang kita maui. Tapi bukan berarti kita menutup kemungkinan untuk segala kemungkinan yang akan menjadikan kita lebih menjadi pribadi yang berkualitas lagi dan lagi. Ini hanya semacam sebuah petualangan yang diselingi oleh permainan yang akan menjadikan kita seorang pemain drama yang mungkin bisa dikatakan unggul. Tidak perlu memainkan peran orang lain untuk selalu diakui dan dianggap ada, jika nyatanya menjadi diri sendiri itu lebih dari sekedar cukup, lantas untuk apa membandingkan diri dengan orang lain ?
 
Banyak orang memilih untuk bertahan dengan apa yang dianggapnya itu tidak mengasikkan, namun nyatanya mereka tetap bertahan. Jika kita ingin tahu apa alasan mereka bukankan segala seuatu itu terjadi karena sebuah alasan ? Tetapi bukan berarti setiap tanya yang ada dalam benak kita harus terjawabkan dengan sebuah alasan yang mampu dilogikakan. Tenang saja, toh semua pada akhirnya akan sampai pada garis finis. Akan ada penilaian dari yang yang sudah kita tebar disepanjang perjalanan kita.
 
Jika kita terus menerus memandingkan diri kita dengan apa yang kita anggap lebih, kita tidak akan ada habisnya untuk terus dan terus merasa kurang dengan apa yang sebenarnya kita punyai lebih. Tahukan kita semua, sebenarnya kita ini memiliki banyak kelebihan dan hanya ada satu kekurangan kita. Apa itu ? Ya, kita tidak menyadari betapa lebihnya kita dengan diri kita. Sudah, abaikan saja apa yang kedengaran disekelilingmu menggerutu. Mungkin itu cara mereka untuk mengapresiasikan rasa syukur mereka dengan apa yang telah mereka capai.
 
Setiap dari kita sudah pernah merasakan masa-masa diambang keputusasaan, seolah-olah tidak ada harapan lagi. Tapi pada kahirnya apa yang terjadi ? Kamu menemukan betapa kuatnya kamu melampaui itu semua karena ada satu yang tidak akan pernah menghilang yaitu pengharapan. Pegang saja apa yang sudah kamu yakini itu. Seterjal apapun jalan yang nantinya akan kita tempuh, jadikan itu tongkatmu untuk selalu percaya bahwa akans elalu ada jalan untuk semua kesulitan yang seolah menghadangmu. Percayalah dan tetaplah percaya bahwa segala sesuatu itu terjadi karena sebuah alasan, baik itu yang bisa kita pahami dan mengerti atau tidak mampu ditterima akal sehat sekalipun.
 
 

Minggu, 24 Mei 2015

S-K-E-N-A-R-I-O

Setiap orang punya jalan ceritanya masing-masing. Mungkin saat masih dikandung badan sekalipun setiap dari kita memiliki skenario yang harus kita mainkan dengan peran yang sudah tersediakan untuk kita. Yang ini menjadi laki-laki dan yang ini menjadi wanita. Bukankah sungguh luar biasa, disaat jutaan bahkan milyaran manusia yang terlahir di dunia ini namun kisah hidupnya bahkan memiliki keunikannya masing-masing. Ya pasti ada sebagai orang yang mengumandangkan kalau cerita hidupnya sama dengan yang ini atau itu tapi kalau kita telisik satu persatu Tuhan terlalu luar biasa untuk menjadikan setiap kisah itu berbda antara satu dengan yang lainnya.
 
Selain dengan keunikannya itu, manusia sedari awal sudah diciptakan dan kelak akan dipertemukan dengan pasangannya masing-masing. Kalau kita hanya bermain dengan logika, logika kita tidak akan bisa sampai untuk menjangkau cara pemikiran dimana setiap dari kita dilahirkan dari rahim yang berbeda namun pada akhirnya dengan keluwesan cerita yang seolah mampu membolak balikkan perasaan pada akhirnya akan menemui muara yang kebanyakan orang dibilang dengan jodoh. Lalu jodoh itu apa ? Ehm entahlah, mungkin setiap orang memiliki penilaiannya masing-masing. Orang berhak menguatarakan pandangannya tanpa harus dibantah oleh pendapat lain yang seolah merasa benar ataupun salah. Karena tidak ada nilai mutlah antara benar dan salah ketika kita sudah berbicara tentang persepsi.
 
 
Lalu bagaimana dengan kita yang saat ini bersama ? Kita tidak pernah bisa memilih dengan siapa dan dimana kita akan berdiri berjalan beriringan dengan orang yang saat ini sedang bersama dengan kita. Darimana asalnya dan bagaimana mulanya sungguh tidak bisa dilogika dengan akal sehat. Tapi seberapa jauh kamu percaya dengan jalan Tuhan ? Sejauh dan sehebat apapun kita mencari alsannya kita tidak akan pernah bisa menemukan satu alasan apapun ketika Tuhan sudah menyatakan kehedakNya. Ini dengan ini dan itu dengan yang itu. Segala sesuatu terjadi karena sebuah alasan, tapi tidak semua alasan itu perlu ada jawabannya dan tidak perlu juga kita ketahui.
 
Dia yang berada disampinmu saat ini percaya atau tidak percaya adalah sebuah ketidakmungkinan yang sedikit saja pernah kamu harapkan dan kamu semogakan. Dia yang mungkin tidak sempurna akan menemukan caranya yang sungguh anggun datang kedalam kehidupanmu untuk berbagai kebahagiaan. Bukan untuk mencari kebahagiaan. Percayalah, jika dia hanya ingin mencari kebahagiaan bersamamu, bagaimana bisa dia kita akan saling berbahagia jika nyatanya dia masih mencari-cari kebahagiaan di orang lain ? Jika menurut persepsi saya, orang yang anggun datang kedalam kehidupan seseorang hendaknya ingin berbagai kebahagiaan bersama hingga kebahagiaan itu menjadi lebih lengkap bukan sempurna. Karena penyempurna itu ada ketika kita mau menyerahkan kebahagiaan yang ada untuk lebih diperutuh dengan kasihNya.
 
 
Sungguh tidak ada yang kebetulan didunia ini. Dia yang saat ini disampingmu adalah orang yang entah pada akhirnya akan terus berlari denganmu atau tidak, dia adalah seseorang yang akan membantumu lebih berkualitas. Dengan cara dia yang angun dan elegan memandang dunia untuk lebih bisa menyederhadakan dunia. Dia yang sata ini bersamamu, mungkin bukanlah orang yang segalanya ada, namun bersamamu percayalah dia akan mampu berlari untuk memperjuangkan mimpi yang telah dia percayakan padamu. Bukan untuk kamu permainkan atau hanya menjadi sebuah lelucon namun untuk kalian perjuangkan bersama. Saat ini, esok ataupun yang akan datang ketahuilah mungkin tidak akan mudah, namun kamu harus percaya baha orang yang berjalan disampingmu itu adalah yang mampu bisa menguatkan langkah kakimu ketika keputusasaan dan ketidakmungkinan seolah menertawakan dan menggodamu. Jika nyatanya dia tidak tahu kemana dan bagaimana nantinya kalian akan menemukan garis finishnya mungkin kamu harus berpikir ulang baha dia bukanlah yang terbaik. Ada dua sisi yang bisa kita lihat dari sebuah cobaan. Yang pertama, Dia ingin menguji seberapa kuat pondasi kalian untuk lebih bisa memperjuangkan mimpi kalian hingga nyatanya Dia ingin memastikan bahwa kalianlah yang terbaik dan lulus untuk tahap selanjutnya. Yang kedua, jika nyatanya kalian hanya saling menyalahkan dari permasalahan yang terjadi dan tidak tahu akan bermuara kemana, bahkan tidak saling memperjuangkan lagi, ketahuilah mungkin Dia menginginkan kamu menemui sosok yang lebih baik lagi. Tuhan selalu memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan. Dan siapa yang kini berjuang bersama kita saat ini dan hingga pada akhirnya akan bermuara pada satu titik adalah dia yang merupakan cerminan dari siapa dirimu yang sesungguhnya. Memantaskan dan memperlayakkan diri untuk lebih baik lagi adalah jalan untuk menemukan dia yang terbaik hasil dari proses meningkatkan kualitas diri kita. Siapa dia adalah cerminan siapa diri kita yang sesungguhnya. Selamat berproses :)
 
 
 

Sabtu, 16 Mei 2015

S-E-M-E-S-T-A

Terimakasih untuk kesekian kalinya. Mungkin jika mau dikumpulkan sudah sampai terhitung lagi seberapa banyak ungkapan terimakasih ini aku haturkan kepada semesta. Untuk setiap detiknya yang menghadirkan keajaiban yang tidak terduga. Oh betapa luar biasanya semesta ini, penuh dengan kejutan dan seolah tidak ada hentinya memberikan apa yang seolah tidak terucap sekalipun. Semesta sekali lagi betapa luar biasanya kamu. Untuk setiap angin yang selalu engkau hembuskan dan setiap aliran sungai yang seolah tiada henti untuk mengalir dan membawa berita bahagia.
 
Semesta, ijinkan sejenak saya aku bercengkerama denganmu. Aku ingin mengungapkan segala kekagumanku padamu. Mata ini yang masih diberi kesempatan untuk memandang seluas dan sejauh yang aku bisa. Menikmati setiap inchi lekukkan keindahanmu yang tidak ada habisnya. Dan mungkin waktu yang kali ini aku miliki untuk sejenak saja bercengkerama denganmu adalah caramu menujukkan betapa kasihMu meluas atas aku, hidupku dan sekitarku.
 
Dan teruntuk cinta yang melimpah untuk hidupku. Untuk setiap senyum yang masih bisa aku balas, dan setiap benci yang masih aku balas dengan senyuman. Terimakasih untuk setiap kesempatan yang seolah selalu engkau hadirkan untuk aku menikmati perjalanan ini. Maafkan aku jika terkadang aku masih terlampau sering menggerutu padamu, tetang perjalanan yang terkadang dihadapkan dengan terjalnya perjuangan dan seolah diambang batas keputusasaan. Tapi lagi-lagi apa yang aku dapati, aku menemukan keluasan cintamu yang seolah selalu memelukku dalam hangatnya mentari yang aku tahu dia tidak akan pernah ingkar janji.
 
Semesta, ijinkan aku menikmati setiap bentangan waktu yang masih engkau berikan padaku dengan begitu baik hati ini. Ajari aku untuk selalu dan sejalan seperti apa yang engkau ajarkan padaku, tentang keluasan hati dan selalu mengampungi, entah itu mengampuni siapa saja yang menyimpan dendam dan mengampuni diri sendiri yang tidak bersyukur.
 
Jika sampai anti aku lupa akan semua kebaikanmu, ijinkan aku untuk mengulang terimakasihku ini. Karena sedetikpun aku tidak ingin melewatkan setiap bentangan kesempatan yang selalu engkau hadirkan dengan kisah yang selalu baru. Terimakasih semesta, jika nyatanya ada yang lebih bisa aku ucapkan untuk mewakili terimakasih ini, mungkin saat ini sudah aku kidungkan untuk lebih dekat lagi dengan semesta. Sampaikan kidung syukurku padaNya, penciptamuan penciptaku.

Senin, 13 April 2015

YOGYAKARTA

Jangan pernah tanyakan bagaimana magisnya Jogja bisa membuatmu betah berlama-lama di kota itu. Kota yang memiliki daya tariknya sendiri. Kota yang memiliki cara untuk mengukirkan sebuah kenangan bagi siapa saja yang pernah menginjakkan kakinya disana. Di kota itu, kamu mungkin hanya sesaat merasakan apa yang seolah menjadi daya pikatnya. Tapi jangan pernah ragukan bagaimana caranya untuk menahan ingatanmu pada kota yang sungguh artistik itu. Ah Jogja, disana setiap cerita pernah terkisahkan. Setiap sudut kotanya seolah mempunyai magnet untukmu terus mengenangnya. Menyusuri setiap lekuk kota yang seakan tiada habisnya. Cita dan cinta yang terukir di kota itu mungkin tidak akan pernah lekang oleh sebuah masa yang sampai nanti kamu akan tetap selalu merindukannya.


Jogja. Dia istimewa. Dia punya cara untuk terus menarik siapapun jika ada waktu untuk membuatnya kembali. Kembali hanya untuk menyisir atau bahkan memunggut sisa-sisa kenangan bagi cerita yang mungkin belum usai dan tidak pernah usai. Jogja menjadi saksi bagaimana sebuah tawa pernah terlahir dari insan yang nyatanya tidak lagi mampu untuk melanjutkan kisah dan harus menyerah dengan keadaan. Jogja tempat dimana mimpi-mimpi itu lahir. Karena disana ada sebuah jalan untuk berani mengepakkan sayang dan pintu untuk mengapai sebuah angan yang tersembunyi.

Jogja. Disana kamu bisa merasakan kehangatan dari senyuman yang bisa kamu temui dari setiap yang kamu sapa. Jogja selalu menghadirkan ingatan-ingatan yang seolah memiliki magnet untukmu terus berlama-lama duduk terdiam dan kembali memanggil memori-memori yang telah berlalu. Jogja selalu menyuguhkan kesopanan dari setiap sudut yang senyatanya akan terus dan terus kamu rindukan. Saat ini mungkin Jogjamu dan jogjaku telah berubah rupa, perlaha dia akan kehilangan keelokannya, namun percayalah keasliannya akan terus tetap ada seperti keabadian kenangan yang selalu mampu dihadirkannya. Jogja tidak akan selalu ada dan selalu menyimpan kisah tentang aku, kamu dan kita.

Minggu, 12 April 2015

tombol SWITCH

mengapa terkadang jujur dengan diri sendiri terkesan amat berat dan susah ? Terkadang kamu harus berpura-pura semuanya baik-baik saja disaat kamu membutuhkan diri kamu untuk memelukmu sendiri. Apakah ada yang lebih menyedihkan daripada ini ? Kamu seolah harus selalu tampil kuat dengan apa adanya dirimu, padahal kamu menangis, mencoba merengkuh apa saja yang ada disekitarmu untuk menjadi penguatmu. Tapi apa kenyataannya ? Semuanya masih saja terkesan semu.

Kamu mencoba terus berlari dan berlari, tapi seolah kamu mengabaikan kekuatanmu sendiri. Apakah kamu merasa tidak butuh sebentar saja istirahat dan mengatakan pada dirimu sendiri bahwa kamu lelah ? Ini mungkin terdengar terlalu sok kuat ataupun tangguh. Tapi nyatanya kamu tidak bisa terus-terusan memaksa dirimu untuk survive. Percayalah ini terdengar sangat memilukan. Kamu membutuhkan kekuatan lain yang seolah mampu mendayakanmu lebih dari apa yang kamu bisa. Lalu ketika kamu terlalu memaksakan dirimu sendiri, apa yang terjadi ? Kamu tumbang, kamu jatuh dan pada akhirnya kalah.

Setiap orang akan selalu berdinamika dengan prosesnya masing-masing. Kita akan selalu dihadapkan pada babak baru dalam kehidupan yang seolah itu akan mengubahmu seketika, baik itu kamu siap ataupun tidak. Ini seolah akan menyadarkanmu bahwa kamu tidak lagi berada di zona nyamanmu. Tombol switch-mu akan seketika ditekan dan semuanya akan berubah, baik yang kamu sadari maupun tidak kamu sadari. Apakah ini akan terdengar mengerikan ? Mungkin ini tidak akan terdengar mengerikan jika setiap dari kita sudah memasang kuda-kuda sedari awal. Siap dengan segala perubahan. Karena kita tahu bahwa segalanya tidak ada yang abadi kecuali perubahan itu sendiri.

Mungkin lebih dari semuanya, kita hanya diminta untuk sekedar menerima sehingga semuanya terkesan lebih apa adanya. Tanpa harus menjadi sosok lain yang terkadang terlalu memaksakanmu. Jalani saja apa yang memang senyatanya digariskan untuk kisah kita. Saat ini, esok dan yang akan datang semua akan berjalan sebagai mana mestinya. Karena kita tahu apa yang terjadi ya terjadlah.

Tuhan menempatkan kita dalam sebuah keadaan yang entah itu pernah kita bayangkan sebelumnya atau tidak ini bukan berarti tidak ada maksud dan alasan. Semua sudah indah dikisahkan untuk hidup kita. Karena sesuangguhnya Tuhan terlalus ayang dan menginginkan kita berproses menjadi lebih baik lagi. Kita dibentuknya untuk kita dijadikan alat untuk menjalankan kehendahNya. Bukankah ini akan lebih terdengar menyenangkan ketika kita mau dan jalani saja apa yang Dia maui dari kita ? Yah, kita tahu ini kadang tidak akan mudah. Namun percayalah, akan ini akan tetap terluhat menyedihkan selagi kita tidak mau jujur pada diri kita sendiri. Percayalah, tanganNya selalu mampu mengubah ketidakmungkinan yang kita takuti untuk menjadi mungkin dan indah dari apa yang kita bayangkan sebelumnya.

Sabtu, 11 April 2015

suatu-hari-nanti

Suatu saat nanti, aku ingin kita duduk berdampingan sembari menikmati secangkir teh bersama dengan kehangatan cerita yang seolah tidak akan pernah ada habisnya mengalir dari bibir kita. Aku ingin duduk berdampingan denganmu seolah waktu tidak akan menjadi batasan untuk kita bersama. Mungkin seolah terdengar klise atau berlebihan. Namun adakah kasih yang tulus selain cara pembuktian bahwa ini lebih dari cukup ?

Yah, suatu hari nanti aku ingin menua bersama denganmu. Menghabiskan senja bersama hingga malam menjelang. Suatu hari nanti aku ingin dengan tawa yang kita miliki dengan sabar menunggu hingga matahari terbenam. Mungkin segala sesuatunya tidak perlu yang terkesan mewah, jika dengan duduk menunggu matahari terbenam denganmu itu lebih dari bagain bahagia. Mungkin kita tidak punya cara seperti yang lain untuk duduk makan malam romantis ala-ala artis atau orang gedongan, tapi bukankah menikmati sebungkus nasi denganmu dengan diawali rasa syukur kita dengan sebaris doa bersamamu itu akan lebih dari cukup. Ya, jika kita punya cara untuk menyederhanakan bahagia untuk apa kita mengeluhkan dunia yang seolah semakin hari semakin menampilkan kesombongannya.

Suatu hari nanti jika datang masanya aku ingin berjalan bersisihan denganmu, mengikuti kemana langkah kaki kita maui, mengendong ransel kita masing-masing, melepaskan atribut keseharian kita untuk sejenak rehat dari rutinitas untuk membebeaskan diri kita. Ini bukan berarti kita lari dari apa yang seolah menjadi tanggungjawab kita. Ini hanya semacam cara kita untuk lebih dekat semesta, menyapanya dan menyatu dengannya.

Suatu hari nanti jika akan datang masanya, aku ingin kita terus menguatkan jika memang banyak hal yang seolah menguji kita. Aku ingin kita terus berjuang dengan cara yang kita bisa untuk tahu apa yang Tuhan maui dari kita. Jika memang jarak seolah sedang menjadi penguji untuk kebersamaan kita, percayalah ini hanya akan sementara. Ini hanya akan menjadi bagian untuk mengantarkan kita pada apa yang telah kita perjuangkan bersama. Sayang, aku dan kamu tahu ini tidak akan mudah, tapi percaya dan yakinilah jika suatu hari nanti akan datang masa dimana kita melepaskan kekhawatiran kita dengan janjiNya yang akan dinyatakan disaat yang tepat. Mungkin bukan hari ini, tapi yakinilah didepan sana kita akan sampai pada saat yang telah ditetapkannya.

Minggu, 05 April 2015

do it !!!

Kita tidak akan pernah tahu sampai mana batas kemampuan kita sebelum kita sendiri yang mengujinya. Mengujinya untuk menantang keterbatasan diri hingga akhirnya kita tahu bahwa kita mampu. Mampu bukan berarti langsung jumawa akan kehandalan diri bahwa semuanya bisa kita tahlukkan. Tapi setidaknya kita pernah mencoba untuk menantang diri kita yang kerdil hingga membawa kita pada titik dimana bahwa tidak akan ada usaha yang sia-sia. Percayalah, dimana ada kemauan disitu akan ada jalan. Seberapa susah jalan itu, yang terpenting jangan pernah berhenti berharap dan terus maju untuk tidak menyerah.

Mungkin akan ada kalanya kita sampai pada titik dimana menyerah dengan keadaan. Seolah keadaan tidak memihak pada kita. Sudah banyak upaya yang kita lalukan, tapi semuanya terkesan mentok dan sia-sia. Lalu apa balasmu dengan menyerahmu ? Apakah dengan begitu keadaan akan merubah kebijakan dirinya sendiri menjadi apa yang seperti yang kamu mau ? Semua perlu diupayakan, diusahakan dan diwujudkan. Berlarilah sekencang yang kamu bisa. Ketika kamu kelelahan, sejenaklah berhenti untuk meninba air kehidupan yang telah disediakan semesta untukmu. 

Aah memang tidak akan semudah itu. Lelah itu wajar namun menyerah itu akan menjadi fatal. Kamu akan kehilangan bahan bakar untuk terus membuatmu berproses. Hingga kamu akan kehilangan sejuta kesempatan karena satu hal yang seolah meruntuhkan semangatmu. Menangislah jika itu yang kamu maui. Meneteskan air mata bukan berarti kamu kalah. Tapi air mata yang tertumpah dari pelupuk matamu, itu tanda bahwa kamu menyadari kamu tidak bisa sendiri untuk berlari. Kamu membutuhkan uluran tanganNya untuk menjadikan semuanya mungkin adanya. Ketahuilah, dimana ada harapan dan usaha untukmu berserah, diitulah keberserahanmu akan menyediakan lahan untukNya berkarya lebih dan lebih lagi. 

Senin, 23 Maret 2015

Doa Malam (ini)

Tuhan terimakasih sudah membawa kami sampai pada titik ini. Yah, terkadang kami terlampau sibuk memperjuangkan yang senyatanya tidak seturut dengan kehendakMu. Tapi saat ini mampukanlah kami untuk semakin mengerti apa yang Engkau maui dari kami. Tuhan, terkadang kami juga ragu dengan diri kami sendiri dan terkadang kami menyalahkan keadaan yang tidak sejalan dengan apa yang kami ingini. Ah maafkan kami Tuhan jika nyatanya kami banyak menggerutu dengan apa yang Engkau kehendaki dari kami. Jika ingat saat-saat kami lemah dan tak.berdaya, seolah kami kehilangan harapan bahwa kami bisa melalui semua itu. Tuhan, kali ini mampukanlah kami untuk semakin menguatkan langkah-langkah kami supaya nantinya kami mencapai garis finish yang engkau maui dari kami. Tuhan, jadikan hati kami seperti bejana yang engkau bentuk seturut dengan kehendakMu. 

Tuhan, disini kami berdiri mengkidungkan nyanyian syukur kami yang terdalam dari jiwa kami. Perbarui jiwa kami Tuhan yang terkadang sibuk dikuasai oleh rasa iri dan dengki. Kami merasa seolah diri kami yang paling benar. Sentuhlah hati kami ya Tuhan dengan kasihMu yang Maha lembut itu. Jadikanlah hati kami mampu menerima segala rancangan indah dariMu. Mampukanlah kami untuk selalu ikhlas dalam menjalankan semua yang telah engkau gariskan untuk kami melalui takdir. Tuhan, ampuni dosa kami jika kami selalu mencerminkan kesalahan diri kami pada cemooh terhadap orang lain. 

Mampukanlah kami Tuhan untuk mempunyai hati yang luas dalam mengampuni sesama kami, baik itu yang memandang kami baik ataupun buruk. Tuhan, melalui nyanyian angin dan kerlipan bintang di alam semesta ini, ijinkanlah kami untuk selalu berserah seutuhnya kedalam tanganMu. Pakailah kami Tuhan sebagai alat untuk menjalankan kehendakMu. Tuhan, mampukanlah kami untuk tetap selalu rendah hati akan segala kelebihan yang kami punyai. Mampukanlah kami untuk menjadikan setiap perilaku dan tutur kata kami adalah cara kami mengungkapkan kasihMu yang berlimpah pada kami. Tuhan di malam ini, ijinkanlah kami memiliki arah yang hendak kami capai dengan menjalani setiap hari yang engkau berikan sebagai anugrah terindah. Hingga nanti semua yang engkau maui dari kami sudah sampai titik batas, ijinkan kami untuk mengakhiri semua perjalanan ini dengan mengucapkan syukur. Di malam ini, mampukanlah kaki-kaki kami untuk tetap berlari sampai mencapai garis finish yang telah engkau persiapkan bagi kami. Amin 

Senin, 23 Februari 2015

Teruntuk Kita Yang Berjuang Bersama

Hei kamu, kamu dan aku tahu bahwa ini tidak akan mudah. Tapi aku dan kamu sama-sama sedang berusaha memperjuangkan apa yang selakyaknya kita perjuangkan. Mungkin akan banyak cobaan didepan sana, tapi coba yakinlah bahwa kita berdua mampu melaluinya, menjadikannya sebagai cara Tuhan untuk menguatkan pondasi kita bukan malah meruntuhkan pertahanan kita. Jika nanti waktu dan ruang seolah memberi jarak kepada kita saat kita sama-sama berjuang, selalu ingatlah akan ada jutaan doa yang terlantunkan kepada semesta untuk selalu menjagamu dan menjagaku. Karena aku sadar tangan ini tidak akan selalu mampu menjangkau keberadaanmu. Tapi doaku akan selalu mengiringi setiap langkahmu. Ah, mungkin akan ada saatnya mengangkat telepon ataupun membalas pesanmu adalah waktu yang sangat aku rindukan, karena kita sedang bersemangat untuk selangkah memperjuangkan mimpi kita. Jangan cepat berburuk sangka ketika aku sesaat saja nanti tidak memberi kabar padamu, tapi percayalah dihati ini yang aku yakini hanya kamu. Dan demi kita aku mampu menguatkan langkah-langkahku untuk terus berlari dan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk memperjuangkan semua tentang kita.

Hei kamu, aku mohon jangan mudah lelah ketika perdebatan kita seolah hanya membahas tentang hal-hal yang kamu anggap sepele. Aku tahu kalau kamu akan selalu berpikiran bahwa aku bawel cerewet atau semacamnya. Karena mungkin itu caraku untuk mengungkapkan betapa aku membutuhkanmu untuk bertukar pikiran, bukan untuk membesarkan masalah yang kecil. Ketika kamu merasa terpojok oleh lontaran pertanyaanku, cobalah mengerti bahwa itu caraku untuk aku dan kamu belajar bagaimana cara memandang dunia secara objektif. Aku dan kamu sama-sama belajar bahwa pemikiran kita tidaklah selalu benar, karena itu kita sama-sama tahu bahwa ini adalah cara kita berproses untuk menjadi pribadi yang lebih bijaksana lagi. Tahukah kamu sayang, kalau adakalanya kita harus mampu meredakan ego untuk lebih tulus dalam menerima maksud semesta untuk takdir hidup kita ? Kita tidak pernah bisa memaksakan apa yang kita inginkan, tapi percayalah Tuhan selalu tahu apa yang kita butuhkan. Yah, saat-saat ini mungkin semuanya masih terkesan abu-abu. Aku harus mengencangkan ikat pinggang untuk berani melawan keterbatasan demi mimpi-mimpi yang kita punya. Bersabarlah dan berilah aku kepercayaan kalau aku mampu membuktikan padamu bahwa aku bisa dan semua demi kita. 


Hai kamu, maafkan aku jika terkadang aku terlalu penasaran dengan masa lalumu, mungkin kamupun juga begitu. Tapi coba ingatlah kata-kata yang aku suka dari B.J Habibie, beliau mengatakan bahwa "masa lalumu adalah masalalumu. Masa laluku adalah masa laluku. Tapi ketahuilah masa depan adalah milik kita". Lalu apalagi yang kita risaukan ? Yakinilah bahwa kita bisa menapaki tahap demi tahap kehidupan kita. Pegang dan peluk saja aku jika nanti ditengah jalan aku seolah ingin berpaling. Tegur saja aku jika nanti aku terlalu mengutamakan ambisiku dan melupakan tentang kita. Ingatkan aku jika aku lupa apa-apa saja yang seolah kita yakini bahwa kita mampu menahlukkan dunia bersama. Jika nanti salah satu dari kita lelah atau menyerah, cobalah sejenak saja berhenti dan ingat lagi apa-apa saja yang kita maui. Percayalah semesta selalu punya cara untuk merestui setiap langkah kita. Akan selalu ada jalan ketika ada kemauan. 

Ini aku apa adanya. Aku yang juga sedang memperjuangkan mimpi-mimpi besarku. Aku yang sedang memulai untuk mengembangkan sayapku. Aku yang sedang memulai start dengan segala kemampuan yang aku punya. Inilah aku, apakah kamu akan tetap selalu yakin dengan kata "yes" mu ? Maafkan aku jika aku tidak bisa menjanjikan apa-apa. Tapi percayalah padaku dan ijinkanlah aku mengusahakan apapun yang terbaik untuk kita. Aku tidak bisa menjanjikan bahwa saat ini akulah yang terbaik, tapi aku ingin belajar denganmu bahwa kita bisa sama-sama menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari hari ke harinya. Sayang, ketika kekhawatiranmu membuatmu ragu padaku. Ijinkanlah aku untuk menemanimu dan meyakinkanmu bahwa kita mampu berjuang bersama. Aku dan kamu tahu bahwa semuanya akan baik-baik saja sampai nanti kita sampai pada waktu yang telah disiapkan Tuhan untuk kita. Ikhlaskan hati kita untuk berproses bersama dengan waktu bahwa kita bisa melewatinya untuk menjemput mimpi kita. Selamat berjuang bersama dan semoga kita selalu bersama dengan keyakinan yang kita punyai.

Kamis, 12 Februari 2015

Surat Pendek Untuk Tuhan

Teruntuk Tuhan,
dengan deretan tulisan ini, ijinkanlah saya mengucapkan segala syukur dan pengharapan melalui semesta. Terimakasih Tuhan atas segala rasa dan cipta yang masih Engkau perkenankan melingkupi setiap langkah hidupku. Terimakasih Tuhan atas segala kekuatan yang masih Engkau berikan padaku sampai pada detik ini. Tuhan, mungkin terkadang aku merasa lelah dan ingin menghentikan langkahku sampai pada titik dimana aku menemui keputusasaan. Maafkan aku Tuhan jika terkadang dengan begitu mudahnya aku menyerah, padahal Engkau memiliki rencana yang lebih besar dan indah daripada mimpi-mimpi kecilku. Tuhan, detik ini, ijinkanlah aku untuk mengkidungkan segala pengharapan dan permohonan padaMu melalui semesta. Kuatkanlah langkah-langkahku hingga nanti Engkau menghendaki aku untuk terus berlari mencapai garis finish. Ya, saya tahu Tuhan bahwa ini tidak akan mudah. Banyak gunjingan dan hal yang seolah meragukan kemampuanku bahwa aku bisa. Aku tahu aku bisa bukan karena kekuatanku sendiri, tapi kuasaMu yang menjadikan semuanya tidak akan lagi terdengar mustahil. Tuhan, aku tahu mengapa terkadang semua keinginanku yang aku mintakan padaMu tidak dalam sekejap Engkau iyakah. Yah, aku sekarang tahu betapa indahnya mendekatkan diri padaMu dengan ribuan doa untuk lebih percaya bahwa sejatiNya Engkau tidak akan pernah menutup telinga mendengar teriakan minta tolong dari orang-orang yang Engkau kasihi. Tuhan, dengan deretan kata yang aku tuliskan, mungkin tidak akan bisa mewakili bertapa beruntungnya aku memiliki Bapa yang begitu besar sepertiMu. Toh pada akhirnya Engkau tidak akan pernah mengecewakan orang-orang yang menaruh harapan padaMu.


Teruntuk Tuhan,
mampukanlah aku untuk selalu mengerti dan paham akan segala kehendaMu akan hidupk. Tuntunlah aku seperti anak kecil yang selalu merindukan dekapan hangat dari Bapanya hingga aku mampu menemukan jalan yang memang harus aku pilih dan lalui. Tuhan, jika nanti air mataku akhirnya harus tertumpah lagi, ijinkan aku untuk sejenak saja menikmati tetesan air mata yang masih mampu menjadi lambang ketidaberdayaanku, agar aku nantinya tahu bertapa aku membutuhkanMu dalam hidupku, karena aku tahu bertapa tidka berdayanya aku tanpa penyertaan dariMu. Tuhan, jika nanti senyumku sejenak terhapus dari wajahku, ijinkan aku sejenak saja menikmati bertapa merana aku tanpa kekuatan, hingga nanti pada akhirnya aku kembali mendekatkan diri padaMu untuk meminta penguatan dariMu. Tuhan, dari semula telah Engkau tetapkan rencana indah dalam hidupku, jika nanti aku kehilangan arah, genggamlah kembali tanganku dan bahwalah aku ke jalanMu untuk menikmati bertapa indahNya rencanaMu akan hidupku.


Terutuk Tuhan,
jika nanti aku harus merasakan kekalahan yang seolah meruntuhkan duniaku, ampuni aku jika aku harus mengerutu pada langit akan kegagalanku. Ajari aku Tuhan bahwa pertolonganMu tidak akan pernah terlambat untuk hidupku. Engkau selalu tepat waktu, Engkau selalu tahu apa yang aku butuhkan daripada yang aku inginkan. Tuhan, lapangkanlah dadaku jika aku harus melepaskan dan merelakan apa yang aku ingini dan aku impikan pada akhirnya tidak bisa aku miliki. Mampukam aku untuk tetap menguatkan doa-doaku untuk terus menaruh harapan padaMu. Tuhan, ampuni aku jika sampai pada detik ini aku masih saja mengeluh akan hidup yang telah Engkau jadikan begitu luarbiasa. Tuhan, ajari aku untuk selalu menjadi manusia yang lebih baik dari hari ke harinya dengan penuh syukur atas segala nikmat dariMu. Yah, Tuhan pada akhirnya ketika aku jatuh dan kehilangan harapan, tapin denganMu aku berani berkata dan berteriak, ya Tuhan saya SIAP melanjutkan perjalanan ini. 

Senin, 02 Februari 2015

seorang PEREMPUAN

Masih saja bersembunyi di balik kelemahanmu ?  Bagaimana orang tidak merendahkanmu atau memandangmu dengan sebelah mata ? Apakah kamu juga terus bersembunyi dibalik tangismu yang seolah kamu mampu meruntuhkan dunia dengan satu tetes air matamu ? Sampai kapan kamu akan terus membanggakan kelemahanmu untuk membuat dunia haru akan kaum kita ? Ah memang itu sudah menjadi semacam stereotipe yang tidak bisa dihilangkan dari kaum hawa. Selalu saja nampak lemah dan butuh uluran tangan orang lain untuk bertahan ataupun berlari. Lalu apakah kamu akan terus menerus menerima semua judgement itu dengan serta merta begitu saja ? Memang, jika kita diciptakan dengan segala kelembutan yang kita punya. Bahkan dengan keidentikan hati kita nampak terlalu sensitif dan perasa. Bersyukurlah kalau kepekaan yang kita miliki kita mampu melihat dunia dari sudut pandang yang lain. Tapi taukah kamu ini bukan berarti kamu harus mengandalkan ego jika semua harus nampak seperti apa yang terlihat dimatamu ? Tenanglah nona, coba sejenak saja kita melihat kedalam diri kita, kodrat kita dan siapa diri kita. Bukankah dengan segala yang ada pada kita merasa berharga. Apakah yang kurang dari dirimu ? Dengan segala kelemahan yang kamu miliki jadikan itu sebagai kelebihan yang bisa kita banggakan untuk selalu tampil memukau. Apakah semua itu perlu tampil cantik dengan riasan yang apik dan tampilan warna bibir yang memukau ? Mungkin tidak harus selalu begitu. Kamu sudah cantik dengan apa adanya dirimu. Tidak perlu bersaing menjadi sosok yang membelalakkan sejuta mata bahkan berkompetisi bak model yang melenggak lenggok di atas catwalk, tampilan saja apa adanya dirimu dengan cara yang anggun. Tampilah seperti seorang yang memiliki pesona untuk kamu pancarkan dari dalam diri kamu. Tanpa harus mengumbarnya, dunia akan tahu seberapa hebat kamu dengan apa adanya kamu. Percayalah bahwa kekuatanmu ada dalam dirimu dengan memusatkan bahwa keyakinanmu akan pencipta itulah kuncimu. 


Seorang perempuan itu akan selalu tampak istimewa dengan segala tindak tanduk dan tutur katanya. Jangan nodai apa yang selayaknya kamu jaga. Dunia akan melihatmu dan menilaimu dengan kualitasmu bukan dengan egomu yang seolah terlalu memaksakan dunia harus menurutimu. Seorang perempuan mungkin akan menangis dan kalah, tapi jadikan itu untuk kamu menemukan kembali caramu untuk menjadi perempuan yang lebih mandiri dan tau bagaimana cara untuk tetap tegar. Perlihatkan senyun terindahmu dengan ketulusan yang kamu miliki. Cobalah untuk menghargai dirimu sendiri dengan segala yang kamu punyai. Appreciate what you have. Dan mungkin itu akan lebih dari cukup. Hangatkan pelukanmu untuk menjadikan tempat pulang yang teramat dirindukan. Bukan pelukan klise yang seolah kamu memiliki segalanya dan bisa memberikan segalanya. Tetaplah berjalan dengan nampak menawan agar dunia tahu bahwa kita tidak akan gentar jika nyatanya kenyataan tidak selalu berpihak pada kita. Ketika kamu jatuh, jangan terlalu berlama-lama meratapi apa yang hanya akan membuang waktumu dengan sia-sia. Lekaslah berlapang dada bahwa kamu mampu tanpa harus dan terus merengek yang nyatanya bukan itu yang membuatmu tangguh. Letakkan saja bahagiamu pada dirimu sendiri, jangan gantungkan bahagiamu pada orang lain. Karena senyatanya kita tidak akan pernah lepas dari setiap kekecewaan. Ketika kita meletakkan bahagia kita karena orang lain, ketika pembuat kebahagiaan itu pergi, kebahagiaan kitapun bisa ikut pergi dan kita hanya akan terus meratapi diri kita dan seolah dunia berhenti berputar. Kamu bahagia dengan dirimu sendiri, tidak perlu menyalahkan oranglain akan ketidakbahagiaan yang terjadi pada kita. Tapi bersyukurlah bahwa kamu masih mampu dan akan terus bisa mengusahakan bahagiamu, karena bahagia itu terletak di dirimu sendiri. Tetaplah tampilkan pemikiran yang realistis bukan yang apatis. Segala sesuatunya diusahkan untuk dilihat dari kacamata yang berbeda. Karena tidak seterusnya kacamata yang kita kenakan itu yang paling benar. Tetaplah berusaha untuk menjadi perempuan yang penuh dengan damai karena kamu melibatkan Tuhan dalam setiap tindakan, perkataan dan pemikiran serata mimpi-mimpi yang kamu punyai. Karena sesungguhnya kita tahu bahwa kita adalah perempuan yang istimewa.  

Selasa, 27 Januari 2015

what(ever)

Semua pilihan ada ditangan kamu. Dan nanti pada akhirnya keputusan itu yang akan kamu buat. Mungkin selama ini kamu terlalu menghiraukan apa kata orang tentang kamu, tapi apakah kamu tahu kalau hal itu sebenarnya hanya membuang-buang waktumu dengan percuma ? Waktu yang kamu gunakan untuk meratapi kata orang setidaknya bisa kamu pergunakan untuk menyusun langkah selanjutnya demi membuktikan kalau kamu tidak seperti apa yang mereka katakan. Kamu berhak mendapatkan opini yang lebih baik dari orang-orang yang memandangimu dengan iri. Lupakah saja itu semua. Coba kamu lihat diri kamu saat ini. Kamu lebih berharga dari apa yang dikatakan orang. Setidaknya kamu berharga untuk diri kamu sendiri terlebih dahulu, tanpa harus membuang tenaga menjadi sosok lain yang diinginkan orang darimu. Kamu tahu memang opini orang tidak akan pernah bisa kita bentuk sesuai dengan kehendak kita. Tapi tidak ada salahnya jika kita selalu berusaha menampilkan diri yang terbaik selama kita mampu. Jadikan mereka cermin untuk mengetahui siapa diri kamu sebenarnya tapi bukan menjadikan mereka pemahat yang menjadikanmu patung sesuai dengan keinginan mereka. Tetaplah berjalan di track yang sudah ditentukan untukmu. Anggap saja apa yang mereka celotehkan tentang kamu itu adalah cara semesta untuk semakin menebalkan niatmu mewujudkan apa yang kamu mau. Itu hanya semacam bisikan yang akan menghilang dengan berlalunya waktu. Kamu hidup dengan dirimu sendiri tanpa harus mengantungkan diri dengan mereka yang hanya akan semakin mengoyahkan langkahmu untuk terus maju. Genggam erat semua mimpi-mimpimu itu, jangan sampai keadaan meruntuhkan semua pertahananmu untuk membawa lari mimpimu dan mewujudkannya satu persatu. Bukan berarti kamu harus menjadi manusia yang sombong dan terlalu egois, tapi setidaknya kamu tahu sampai mana kapasitasmu untuk mengiyakan apa yang sekitarmu mau dari kamu. 

Kamu adalah dirimu yang seutuhnya. Tidak kurang dan lebih. Jika ingin mencari kekurangan, setiap orang pasti memiliki kekurangannya masing-masing. Begitu juga dengan kelebihan. Lalu untuk apa harus membandingkan dirimu dengan orang lain ? Bukankah tanpa kamu sadari banyak orang yang juga ingin sama sepertimu ? Yah memang, apa yang kelihatan di luar itu tidak seperti apa yang sebenarnya terjadi di dalamnya. Tapi lagi-lagi, sudah lakukan yang terbaik saja. Tentang itu benar atau salah, baik atau buruk biar publik yang menilaimu dari sudut pandang mereka. Toh apa salahnya jika kita hanya berusaha memberikan yang terbaik ? Karena kadang yang baik menurut kita belum tentu baik di mata orang, dan yang benar menurut kita belum tentu juga benar di penilaian orang. Begitu juga dengan salah dan buruk. Biarkan semuanya berdinamika sebagaimana adanya. Karena itulah proses. Jika proses itu harus terus seirama tidak akan ada pematik untuk menjadikannya menyamakan langkah menjadi sebuah harmoni. 

Kamis, 15 Januari 2015

Dear you

Selamat datang di sebuah dunia yang sedari awal sudah tersediakan untukmu. Mungkin perlu waktumu untuk sejenak saja memasuki ruang yang sedari awal asing untuk kamu kenali. Tapi inilah duniaku. Dunia dimana aku menghambakan diri menjadi pemain atas peranku saat ini. Aku yang berusaha melakukan yang terbaik selama aku bisa agar kelak aku menjadi pemain yang bisa dipasangkan denganmu dalam sebuah perjalanan kisah. Selamat datang disebuah ruang dimana mungkin kamu akan menemui banyak hal yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya olehmu, tapi aku hanya memintamu untuk tidak ragu, teruskan saja langkahmu mengenali tiap sudut di ruang ini. Mungkin saja kamu memiliki ide-ide lain untuk menjadikan ruang ini lebih indah dan nyaman dari sebelumnya, hingga kelak jika kamu ingin menempati ruang ini tidak perlu lagi kamu mencari referensi dari ruang lainnya. Selamat datang di sebuah lorong yang mungkin tidak terlalu terang untuk kamu berjalan, di setiap sudutnya tidak ada pencahayaan yang memadahi untuk menjamin langkahmu, tapi ketahuilah aku mencoba untuk tetap berdiri tegar di sampingmu merapatkan pegangan kita hingga kita bisa melewati lorong ini bersama. Lihat saja di depan sana ada sebuah cahaya yang aku harap bisa kita capai bersama, bukan langkah kita yang saling mendahului, akan tetapi kita yang berusaha untuk menyelaraskan langkah hingga kita sampai di garis cahaya itu bersama. Kenapa raut mukamu nampak berbeda ? Apa yang kamu pikirkan ? Apakah kamu ragu jika harus berjalan denganku ? Mungkin ini hanya tentang sebuah keraguan ketika kita mencari yang baik karena akan selalu ada yang terbaik dari yang baik. Percayakan saja langkahmu pada kaki-kaki tegapmu, mungkin aku tidak bisa menjaminmu untuk tidak terjatuh dan terluka ketika kita melewati kerikil-kerikil itu bersama, tapi cobalah meyakiniku bahwa aku mampu mengusahannya untuk menggenggam erat tanganmu dan berusaha menghapus peluhmu jika nanti kamu lelah. Mungkin bukan hanya kamu saja, begitu juga adanya aku. 

Untuk kamu yang nantinya akan bertemu dengan titik jenuh untuk memperjuangkan mimpimu, tetaplah yakini bahwa mimpi itu hanya berjarak 5cm di depanmu, berpikirlah seolah kamu sudah dekat dengan impian itu. Mungkin aku tidak bisa selalu menjadi inspirator kamu ketika kamu membutuhkan banyak inspirasi, tapi aku bersedia menghabiskan berjam-jam tenggelam dalam buku-buku sekayanganmu untuk belajar bahwa semuanya masih bisa diusahakan. Jika nanti salah satu dari kita lelah dan kehilangan arah, aku harap kamu akan membelokkan langkahmu dan beranjak ke petunjuk lain. Bukankah kita memiliki petunjuk dari segala petunjuk ? Coba redamkan sedikit saja amarahmu dan marilah kita pejamkan mata kita untuk melantunkan barisan-barisan doa meminta kepada empuNya bahwa segalanya akan baik-baik saja. Oya, aku tahu bahwa di depan nanti akan banyak cobaan untuk aku dan kamu, maukah kamu menghalau badai dan tetap memeluk erat agar langkah kaki kita tergoyahkan ? Uuups, maaf bukan berarti aku menuntutmu menjadi seperti apa yang aku mau. Aku selalu meyakini ketika dua dunia menjadi satu, akan banyak cara-cara yang harus diselaraskan, bukan hanya mengandalkan ego dan ambisi tapi bagaimana kita saling meredam ambisi untuk tetap seiya dan sekata.


Maafkan aku jika tidak memiliki ide-ide untuk perjalanan jauh kita, tapi jika kamu mau memberiku sedikit saja rasa, aku akan berusaha untuk ciptakan rasa nyaman sedekat atau sejauh apapun perjalanan itu. Mungkin aku tidak bisa menyamakan caraku dengan cara-cara yang sebelumnya membuatmu bertahan, tapi aku hanya berusaha menampilkan caraku dengan apa adanya diriku. Jika nanti kamu merasa jengkel dengan segala sikapku yang terlalu banyak cakap denganmu, ingatkan aku bahwa apa yang kita lalui ini hanya butuh untuk dijalani dan dinikmati bukan untuk dikeluhi. Kalau nanti pada akhirnya kita memang akan memanggul ransel kita masing-masing untuk melakukan sebuah perjalanan, pastikan ransel kita masing-masing tidak saling membebani, baik itu milikku atau milikmu. Jadikan beban yang kita panggul masing-masing bukan sebagai sesuatu yang memberatkan namun bisa kita ringankan dengan cara kita bersama. Tetaplah tersenyum meski banyak kemungkinan yang akan mengoyahkan langkah kita. Mungkin kita akan menemui jalan-jalan buntu yang membuat kita harus berbalik arah dan mengatur ulang strategi kita, tapi jangan pernah ragu jika kita harus merekontruksi ulang apa yang sedari awal sudah kita bangun. Tidak perlu kita menargetkan tempat-tempat indah yang akan kita kunjungi, tapi jika memang setiap tempat bisa kita jadikan sebuah ruang untuk kita memandang dunia dari sudut yang berbeda itu akan terdengar lebih mengasikkan. Sejauh dan seberat apapun perjalanan itu akan terasa menyenangkan jika kamu bersama dengan orang yang menyenangkan. Aku tidak berani menyombongkan diri bahwa aku adalah orang yang menyenangkan, tapi aku cukup tidak punya malu jika nanti kita tersesat dan harus bertanya-tanya pada orang asing, apakah itu cukup meyakinkanmu untuk aku menjadi teman seperjalanan kamu ? Ah biarkan saja nanti yang kamu rasakan sendiri. Aku tidak mau terlalu banyak mengumbar janji yang mungkin belum bisa aku tepai. Biarkan saja semuanya mengalir sebagaimana adanya, bukankah begitu ? Yah, mari kita siapkan langkah-langkah kita dan menguatkan kaki kita untuk memulai dan mengusahakan sebuah perjalanan yang mungkin banyak hal-hal yang tak terprediksi akan terjadi. Walaupun begitu, marilah kita saling mempercayakan diri bahwa langkah kita bisa saling menguatkan dan tetap seirama hingga semuanya akan baik-baik saja. Tenang, cahaya itu akan selalu ada mengiringi setiap perjalanan dan petualangan kita. Jangan pernah takut jika harus berjalan dalam ketidakpastian, karena janjiNya lebih pasti dan lebih menjamin dari segala janji-janji lainnya. Lalu apa lagi yang kamu cemaskan ?


Selasa, 13 Januari 2015

Tentang Malam

Kali ini tentang malam. Ketika kamu mendengar satu kata tentang "malam" apa yang terlintas dipikiran kamu ? Sepi, gelap, syahdu, istirahat, doa, sendiri, dan mungkin banyak lagi kata yang akan terlintas dalam pikirnamu. Tapi apakah pernah tiba-tiba tanpa ada pemicunya kamu dibekap oleh sebuah perasaan takut ? Yah, mungkin orang pernah merasakannya. Bukan takut akan gelap tapi mungkin lebih pada perasaan yang tidak bisa diidentifikasikan tentang apa dan bagaimananya. Mungkin kamu hanya butuh sejenak saja berbicara dengan hati kecilmu, apa yang kamu takuti. Ketika hati kecilmu tetap terdiam dan hanya ingin merasakan sebuah ketenangan akan rasa, air mata itu mungkin akan lebih mewakili sesuatu yang tidak bisa terkatakan. Lantas apa yang kamu mau ? Segalanya seperti terjadi diluar kendali. Apa ada yang salah dari perkataan ? Atau mungkin ada yang salah dari tindakan ? Segalanya terjadi begitu saja. 

Ketika kamu merasa gagal dengan dirimu sendiri lantas kepada siapa lagi kamu akan mempercayakan kemampuanmu ? Apakah kamu merasa bebanmu begitu berat ? Yah. ketika kita merasa bahwa kitalah yang paling tidak beruntung, sebenarnya sebesar itu pula kita meragukan Tuhan berkarya di dalam kita. Akan selalu ada senyum dibalik tangisan. Akan ada selalu tawa dibalik kesedihan. Akan selalu ada harapan dibalik kegagalan. Akan ada selalu penghiburan dibalik kekecewaan. Akan selalu ada daya maha dahsyat dibalik setiap impian yang pupus. Lalu ketika kamu punya jaminan itu semua, apa lagi yang perlu kamu risaukan ? Apakah kamu masih takut akan kehilangan ? Bukankan itu sudah menjadi harga mati, ketika apa yang datang itu akan pergi. Serahkan saja semuanya pada yang punya, mungkin kita tidak akan serisau ini. Ketika kita merasa tidak mampu untuk terlalu menggenggamnya, yakinilah apa yang kamu serahkan kedalam tanganNya, kamu tidak akan dikecewakan olehnya. Tapi bukan berarti kamu bisa lepas tangan begitu saja, walaupun tidak ada yang seharusnya tapi setidaknya kamu bisa mengusahakannya. Tetaplah meyakini bahwa tidak ada yang sia-sia ketika kita mau berusaha. Akan selalu ada jalan disetiap kemauan. Lihat saja di depanmu sedikit lagi akan ada garis finis yang menunggu kemenanganmu. Kamu akan meneriakkan semua ketakutanmu yang berusah dengan segala rasa syukurmu. Kekhawatiranmu akan terbayarkan dengan segala sukacita yang mungkin sedari awal tidak pernah terbayangkan olehmu. Sudah, jangan ikut campur saja apa yang sudah menjadi urusan Tuhan. Yang bisa kita lakukan hanya melakukan yang terbaik dan siap dengan kemungkinan terburuk sekalipun. Percayalah hanya satu yang tidak bisa kita lawan dalam perjuangan kita yaitu takdir yang telah menjadi skenario Tuhan untuk kita. Selagi masih ada kesempatan dan waktu segalanya bisa diusahakan.

Kamis, 08 Januari 2015

[CERPEN] : Tentang SENJA

Kalau saja senja selalu sama seperti beberapa hari ini mungkin aku akan betah berlama-lama duduk memeluk lututku sambil membiarkan imajinasiku terbang kemanapun dia mau. Aku hanya mau duduk dengan memandangi senja seolah dia tidak akan kembali lagi, disini, dipelupuk mataku. Namun yang aku tahu senja akan selalu datang bersamaan dengan harapan-harapan yang selalu akan menyongsong keterwujudannya. Yakin, yah, aku selalu meyakinkan diriku sendiri untuk setiap saat duduk sendiri menunggu datangnya senja supaya tahu bahwa akan ada cahaya keemasan yang seolah menyulapku untuk terus termenung dan terdiam tanpa harus mengucapkan kata apapun. Biarkan saja mata ini yang memotret keindahannya hingga nantinya aku akan selalu tahu bagaimana membayangkan senja sore itu. 

Segala lamunanku berhenti ketika tangan yang menjadi saksi kerasnya hidup itu meraih pundakku dan seperti kembali membawaku untuk berpijak pada realitas yang ada. Ku pandangi wajahnya yang kini berdiri di belakangku. Senyumnya, senyumnya yang selalu tulus seolah tidak pernah terjadi apa-apa selama perjalanan hidupnya. Senyumnya yang menyimpan kekhawatiran untuk dirinya sendiri, bukan untuk dibagi, apalagi untuk ditunjukkan padaku. Senyumnya seperti senja yang selalu menampakkan bingkai indah tanpa harus menujukkan betapa kerasnya dia harus berjuang untuk selalu tampil sempurna di depanku. Oh maaf, Beliau tidak suka jika aku menyebutkan kata sempurna. Beliau selalu berpesan, 'Tidak ada yang sempurna di dunia ini Nak. Ketika kamu hanya mencari kesempurnaan, kelak kamu hanya akan dikecewakan olehnya. Berjalanlah sebagaimana mestinya dan sebagaimana adanya."  Senyumku terhenti ketika melihat keriput yang mulai terlihat di sudut matanya. Itu bukti kelelahannya yang selalu ia sembunyikan. Beliau ingin selalu tampil memikat di depanku dan di depan banyak orang. Beliau tidak mau kecurangannya akan hidup diikuti anak-anaknya. Beliau hanya ingin anak-anaknya tumbuh lebih baik daripada dirinya yang jauh dari kata sempurna itu. Sudah, aku tidak memiliki banyak kata lagi untuk menggambarkan beliau yang buatku selalu tampak... menakjubkan. 

Beliau duduk di sampingku. Dia tahu betapa anak gadisnya ini selalu mencintai matahari ketika terbit dan tenggelam. Terutama kerika senja datang, dia selalu berusaha untuk menemaniku meski terkadang dari jarak yang tidak terjangkau mata olehku. Sekali lagi aku melirik sosok yang rambutnya sudah mulai memutih yang duduk di sampingku. Dengan baju putih kesukaannya, dia selalu tampak gagah, bagiku. Senja, aku duduk bersama cinta pertamaku yang mengenalkanku betapa tangguh sebuah bahu menopang gadis terutama bagi aku gadis kecilnya. Mungkin aku lupa bercerita mengapa aku menganggap diriku masih seperti gadis kecil, dia yang selalu memanggilku seperti itu. Walaupun sudah besar dan mungkin umurku tidak belasan tahun lagi, dan mungkin aku sudah lulus bangku kuliah dan sampai aku menikah dan punya keluarga kecil nanti, dia berjanji akan selalu memanggilku dengan panggilan 'gadis kecil'. Karena baginya aku selalu menjadi gadis kecilnya yang selalu bisa membanggakannya. Tapi apakah memang benar sampai sejauh ini aku sudah membanggakannya ? Belum. Mungkin hanya belum bukannya tidak. Ah angin sore ini sepertinya tahu bagaimana inginnya aku untuk menyatu dengan semesta, menikmati indahnya dan seolah tidak ingin lepas darinya. 
Aku sandarkan kepalaku dibahunya. Tuhan, jangan biarkan rasa ini segera berlalu. Selama ini dia yang selalu menjagaku, mengkhawatirkanku ketika anak gadisnya ini tidak memberi kabar sehari saja. Dia yang selalu menelpon teman-temanku untuk memastikan kabarku baik-baik saja ketika aku tidak bisa dihubungi. Betapa beruntungnya aku disayangi begitu hebatnya oleh beliau. Tapi, ketika senja sudah berada diujung peraduannya, dia tahu wajahku mulai meredup karena senja akan segera menghilang. Dia membelai lembut rambutku dan tersenyum. "Ayah, apakah senja yang sama akan kembali lagi esok ?" Tanyaku padanya. Dia tidak langsung menjawab. DIa masih menerawang jauh dan seolah ingin mencari kata-kata yang tepat untuk menjelaskan pada gadis kecilnya ini. " Nak, terkadang apa yang pergi itu akan kembali, Meski tidak akan pernah sama. Namun percayalah bahwa apa yang pergi akan diganti dengan yang lebih dan lebih lagi. Karena sesungguhnya setiap senja itu punya cerita. Kamu hanya diminta untuk percaya." Jawabnya tenang. " Lalu apakah ada pengganti untuk setiap kegagalan yang kita alami ?" Aku bertanya lagi. 
Lagi-lagi dia menerawang jauh, seperti sedang memilah-milah pengalaman mana yang akan dia bagikan pada gadis kecilnya ini.
"Anakku sayang, ketika kegagalan datang menghampirimu. Teruslah berlari dalam track yang sudah DIA siapkan untukmu. Kegagalan datang untuk menguatkan kaki-kakimu biar kamu lebih kuat dan jauh lagi dalam berlari, bukan menghentikan langkahmu. Tapi jadikan kegagalan sebagai caramu untuk menikmati buah dari kesabaran." Kata-katanya seperti aliran usara yang tenang dan sejuk memasuki setiap jengkal ditubuhku.
Aku memeluknya. Seolah tidak ingin melepasnya dan tidak ingin berpisah darinya. Andaikan sang waktu tidak mengubah segala yang ada, aku ingin semuanya berhenti dan tetap seperti ini. Tapi apakah kuasaku untuk mengendalikan sang waktu. Bukankan tidak ada yang abadia selain perubahan itu sendiri. Ah aku hanya ingin menikmati detik demi detik ini dengan orang yang mengenalkanku akan cinta pertamaku.

Kekahawiran itu tidak bisa aku sembunyikan lagi. Aku yakin ayah menangkap kekhawatiran itu dari sorot mataku. Aku takut, aku meragukan bagaimana jika nanti aku tanpa ada ayah lagi di sampingku. Lalu apa jadinya aku ? Dengan siapa lagi aku bisa menikmati senja seperti saat ini ? Kepada siapa lagi aku akan mengeluhkan beratnya petualangan yang harus aku lalui ini ? Kepada siapa nanti aku harus bersandar dan berlabuh ketika dunia semakin menghimpitku ? Dengan siapa lagi aku akan mengenggam tangan ketika aku kehilangan arah ? Dan dengan banyak spekulasi itu aku meragukan diriku sendiri. Apa aku bisa tanpanya ? Ayah memelukku erat. 
"Nak, buanglah jauh-jauh kekhawatiran-kekhawatiranmu itu. Jangan takutkan apa yang belum terjadi didepanmu. Semua itu hanya ketakutan dari buah pikiranmu sendiri. Percayalah Nak, di depan sana akan ada pribadi yang lebih gagah dan mempesona daripada ayah yang kelak akan menggenggam tangamu untuk menuntunu mengarungi samudra kehidupan yang luas. Menggantikan tugas ayah untuk menuntunmu. Percayalah Nak, dia nantinya yang akan dengan berani menenangkan badai untuk kalian terus mendayung perahu kalian. Nak, tidak ada pribadi yang sempurna di dunia ini. Temukan dia yang biasa bisa melengkapimu dan membuatmu utuh, tidak harus yang menawan namun mampu menjaminmu dengan kemapanannya. Temukan dia selalu menjagamu dari dinginnya malam dan derasnya hujan, karena ayah akan selalu mengkhawatirkan kesehatanmu. Temukan dia yang nantinya akan menjadi teladan yang baik bagi kamu dan anak-anakmu kelak. Dia yang memberimu rumah meski tidak mewah tapi bisa memberimu kenyamanan. Tidak perlu kebahagiaan yang muluk-muluk, namun temukan dia yang mencintaimu dengan caranya untuk menyederhanakan bahagia bersama. Ayah tidak akan terus bisa menjagamu Nak. Ayah tidak bisa 24 jam selalu ada di sampingmu, tapi percayalah doa ayah selalu mengiringi langkahmu. Jika nanti kamu sudah menemukannya, bawalah dia ke depan ayah supaya ayah bisa melihat keseriusan untuk menjaga gadis kecil ayah. Gadis kecil ayah yang kelak akan menjadi istri dan seorang ibu, tetaplah jadi pribadi yang bersahaja dan selalu menjadikan keluarga sebagai yang terutama. Jika nanti kamu telah sukses dengan karier dan mimpi-mimpimu, jangan sombongkan itu semua, tapi jadikan itu pencapaian kalian berdua untuk keluarga kalian. Libatkan Tuhan dalam segala hal, jadikan cinta dan iman sebagai pondasi kalian, dan tetaplah menjaga keharmonisan dan langkah kalian dengan komunikasi untuk tetap seirama dalam menahkodai kapal kehidupan kalian. Nak, ayah memang lelaki pertama dalam hidupmu. Tapi ketahuilah, akan ada lelaki yang akan mencintaimu dan menjagamu lebih dari ayah. Tapi ayah hanya meminta satu hal padamu, sehebat apapun lelaki itu, ayah hanya meminta kamu tidak akan pernah melupakan ayah. Karena ayah tidak mau kehilangan gadis kecil ayah. Ayah menyanyangimu lebih dari ayah menyayangi diri ayah sendiri." 

Jika ada kata lebih dari terimakasih, mungkin kata-kata itu sudah aku sampaikan semuanya pada sosok lelaki disampingku ini. Tuhan, waktu begitu cepat belalu. Rasa-rasanya baru kemarin aku baru digadeng supata tidak terjatuh ketika jalan banyak berlubang. Tapi sekarang, ayah sudah memberiku kuasa untuk aku menentukan langkahku sendiri. Walaupun aku tahu begitu berat dia melepasku untuk mengapai mimpi, namun aku tahu keyakinan dari sorot matanya bahwa aku mampu dan bisa mewujudkan mimpi-mimpiku. Ayah, yakinlah bahwa engkau akan tetap yang terhebat dalam hidupku. Terimakasih Tuhan dengan segala kekurangannya, Engkau aku beri kekuatan dari kelebihannya yang tersembunyi itu. 

Senja sore ini mungkin tidak akan pernah lagi sama dengan esok dan yang akan datang. Namun senja kali ini, aku tahu bahwa ayahku adalah yang terhebat. Ketika aku menyadari aku masih memiliki waktu segera aku peluk erat ayahku dan engan untuk beranjak meski senja berganti malam.




I love you, Ayah.