Selasa, 08 September 2015

ALUR

Tidak ada cerita yang tidak ada alurnya. Entah itu menyenangkan ataupun mengharu biru mungkin disitulah serunya. Banyak dari kita berlomba-lomba untuk mencari cerita yang paling aman dan nyaman untuk dijalani, tapi apakah kamu tidak akan bertemu dengan titik kebosanan yang sangat ? Itu lagi itu lagi. Yah, jika memang semua sejalan dengan apa yang kita mau kita tidak akan pernah menemukan sebuah kejutan. Jangan lagi pertanyakan kenapa ini bisa terjadi, kenapa itu bisa terjadi. Semua terjadi begitu unik dan istimewa. Apakah pernah semua jalan ceita ini ada dipikiiran kita saat ini ? Yap. Semua begitu nyata indah diluar ekspektasi kita.
 
 
Tenang Tuhan tidak akan pernah melarang kita untuk bermimpi jika nyatanya kehendakNya tetap yang utama. Kita hanya diminta untuk berusaha lebih untuk menemukan mana yang memang sudah menjadi porsi kita. Kalau nyatanya porsi kita semangkuk soto mengapa kita telalu memaksakan untuk meminta sepiring nasi padang ? Lihat saja apa yang sudah tersaji dimeja makanmu, dan mungkin itu yang memang sudah menjadi bagian untuk mengenyangkanmu.
 
Percaya saja Tuhan tidak akan menolak semua mimpi-mimpi kita. Tetapi mungkin Tuhan hanya ingin kita lebih jeli lagi untuk peka apa yang Tuhan maui dari kita. Tidak ada mimpi yang sia-sia dan percuma, jadi untuk apa disesali. Toh pada akhirnya Tuhan akan mengganti mimpi-mimpi itu dengan rencana yang lebih indah ? Bukankah ini akan lebih terdengar menyenangkan ? Kita akan menemukan banyak kejutan yang seolah-olah kita tunggu kedatangannya lagi lagi dan lagi. Hingga nantinya semua akan terpampang dengan jelas sebuah alur yang apik (menurutNya).

 
Jika memang ini jalanmu, jangan pernah menyerah akan keadaan. Ini hanya sebagian kecil caramu untuk bertoleransi dengan apa yang dimaui semsta. Untukmu, sesamamu dan peranmu saat ini. Lihat didirimu saat ini. Bukankah kamu begitu istimewa dengan peranmu saat ini ? Kamu tampil dengan elegan dan dengan jiwa yang penuh untuk menyambut hari-hari barumu. Sudah, hapus saja air matamu. Tidak perlu kamu isi melihat orang-orang yang kamu anggap lebih daripada kamu. Apakah  kamu tidak pernah berpikiran bahwa mereka juga merasa kalau kamu bahkan lebih, lebih dan lebih lagi daripada mereka ? Ini hanya tergantung dari sudut mana kamu melihatnya. Melihat untuk menyadikannya sebuah hadiah ataupun sebuah malapetaka.
 
 
Tuhan tidak akan pernah mengkhianati semua pengharapan dari kita. Mungkin kita hanya butuh sejenak menundukkan kepala dan menyerahkan semua pergumulan itu ditanganNya. Lalu tungguh saja hingga ketenangan itu akan menghampirimu. Seperti yang diungkapkan Tere Liye untuk judul bukunya "Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin." Begitu juga kita ? Siapa kita hingga kita berani untuk melawan ? Sekuat apapun daya kita jika angin itu membawa kita ketempat yang dia maui, sampailah kita ditempat itu. Walaupun pada akhirnya kamu akan memberontak tapi hingga habis dayamu nanti kamu akan mengerti bahwa ini yang kamu butuhkan bukan kamu inginkan. Toh, apa yang terjadi, terjadilah.