Senin, 05 Oktober 2020

JEDA

ketika bingung mau memulainya dari mana, kalau kata orang mulai dulu saja nanti juga akan mengalir dengan sendirinya. Mari kita coba lagi dengan prinsip itu. Prinsip air yang selalu mengalir, selalu mengisi wadah yang kosong, selalu tahu celah dalam setiap tempat, dan lain sebagainya. Sama halnya dengan sebuah jeda. Lalu apa hubungannya air dengan jeda ? Air itu seolah sesuatu yang sehari-hari kita temui namun terkadang kita lupa betapa pentingnya dia untuk kita. Sama halnya dengan jeda, walaupun sepertinya terlalu memaksakan sebuah korelasi, tetapi sekiranya begitu bukan :)
Jeda, bagi seseorang adalah celah atau ruang untuk dirinya berhenti dan rehat sejenak. Kembali melihat kedalam diri dia, siapa kamu, apa yang kamu mau dan mau apa kamu setelah ini. Kadang kita terlalu egois untuk  memaksakan diri memegang kendali semuanya, padahal kita tahu terkadang kendali itupun bukan di tangan kita. Namun, itulah kita. Selalu memaksakan seolah semuanya tampak baik-baik saja atau bahkan sempurna. Lalu apa selanjutnya ? Selanjutnya kita akan menemui jeda itu, jeda untuk kembali lagi berrefleksi bahwakita butuh rehat, butuh nafas untuk kita kembali menemukan arti apa yang kita jalani. 

Lalu harus belama-lamakah jeda itu ? Mungkin setiap orang berbeda-beda. Seanekaragam itu juga orang menginginkan jeda atautidaknya. Bahkan mungkin ada dari kita tidak sadar bahwa kita sedang membutuhkan jeda. Jeda untuk kembali lagi mencari tahu kemana kita berjalan. Hei, diri kita sedang butuh diajak bicara. Bicara tentang sesuatu yang berat ataupun seringan kamu menanyakan apa kabar kamu hari ini ? Sepertinya sepele ya, tapi kadang bahasa itu berat terlontar karena egoisnya kita dengan diri kita sendiri. Yuk, coba sejenak saja tidak terlalu memaksakan diri kita menjadi yang sempurna menurut kosep kita. Coba lihat dulu ke dalam diri kita, seperti apa sih kita. Atau mungkin selama ini benar-benar ada yang kita abaikan dari diri kita, yang pada akhirnya membuat kita selalu melihat dari sisi negatif untuk semua di sekiar kita. Coba dulu yuk kita jadikan mindset itu menjadi lebih positif untuk membawa cara pandang lebih positif juga untuk sekitar kita.

Sepertinya mengalirnya kali ini sampai disini dulu saja, karena sepertinya juga harus mulai membiasakan diri untuk memahami bahasa-bahasa yang sepertinya terlupaka.