Kamis, 23 April 2020

BE POSITIVE

Setelah ada duka, setiap orang berhak menemukan sukacitanya. Berhak untuk kembali ke point bahagia untuk dirinya sendiri. Lepas dari riuhnya kritikan orang, mereka berhak untuk bahagia. Bahagia bukan darii apa yang dikata orang, bukan dari apa yang orang ingin lihat. Namun, bahagia dari apa yang diri kita ciptakan sendiri. Bisa jadi bahagia mereka karena mereka tahu bagaimana menerima dukanya untuk diolah dan dipolesnya untuk jalanya bahagia.

Iya, benar memang kita tidak boleh berlama-lama larut dalam sedih kita. Karena emosi negatif ini datang sementara untuk kita peluk dan kita ajak bercengkrama. Untuk bisa kita terima dan kita jadikan sahabat yang menguatkan bukan ? Lalu apa yang salah jika kita beranjak untuk menjemput bahagia kita sendiri ? Bukan berarti dukanya yang lalu telah sirna begitu saja, tapi dia simpan dalam-dalam untuk dijadikan tempatnya berpijak dan berterimakash. Berterimakasih telah mengajarkan cara bertahan. Berterimakasih untuk mengajarkan cara berjuang dan hidup.

Hidup bukan untuk detik atau menit ini saja, namun lebih panjang nanti di depan sana. Jalan setiap orang tidak bisa kita paksakan sesuai ekspektasi kita, tapi biar saja semuanya berjalan dengan skenarionya masing-masing sebagaimana mestinya. Bukan tentang salah dan benar, tapi tentang sekarang atau nanti. Bukan tentang hitam atau putih, tetapi tentang diam atau bergerak. Sudah, sudah tidak perlu ada yang disesali. Biarkan saja semuanya menjadikannya cerita masing-masing. Kita bukan seorang komentator untuk selalu mengkritik apa yang tidak sama dengan yang ada dipikiran kita. Tapi kita hanya pemeran yang harus terus memerankan karakter dengan apik. Bukankah begitu hhidup itu ?

Apa yang sudah pergi tidak perlu berlama-lama ditangisi. Jika pergi bukan untuk kembali. Biar ada hati baru yang akan jadi penghiburan. Bukan tentang tidak setia, namun tentang menerima dan ikhlas. Bukan tentang menolak, tetapi tentang bersyukur bahwa segala sesuatunya menjadi indah disaat yang tepat.