Jumat, 22 Juni 2012

Elegi Di Bawah Langit Malam

Dibawah payung langit malam yang berhiaskan pernak pernik bintang dan bulan. Memulai dengan sebuah imaji yang melayang. Terlukiskan sejuta angan yang melambung jauh. Teruraikan cerita tentang sebuah kisah dibawah kolong langit. Seperti tertuliskan dalam kitab kehidupan, tidak akan ada yang abadi. Memang begitu adanya. Menikmati setiap sentuhan dari semilir angin malam yang membisikkan sebuah nama. Ya biasanya anginlah yang menjadi pak pos yang handal. Tapi sekarang anginpun seakan berhenti seketika. Menyadari betapa kerancuan yang terjadi. Terlalu berimaji memang. Tapi sebulir nada yang berasal dan tercipta dari mozaik mozaik puisi malam. Pernah terdentumkan melodi tentang bisikan2 malam hingga tercipta sebuah harmoni rasa. Mungkin terlalu dalam dalam pemahaman. Karena yang pasti hal itu hanya nurani kita yang mampu mengartikan setiap desiran nada itu.

Kisah Sang Beruang

saat sang beruang bangun dari tidur panjangnya, dia mendapati dirinya berada didimensi waktu yang berbeda. mungkin dalam jangka waktu yang lebih panjang sudah berada didepan matanya. mengerlip dan mengintip setiap sudut disampingnya. banyak potret dirinya dengan sosok yang berbeda2 dari waktu kewaktunya. semuanya terlihat begitu jelas dan nyata dalam benaknya. banyak tanya yang semakin mampu membuatnya melayang2 dengan sejuta tanya yang masih menggumpal seperti batu yang sulit untuk dipecahkan. yah seperti itulah kira2 yang tergambar jelas dari raut muka sang beruang. ia mencoba melangkahkan kakinya perlahan demi perlahan tapi apa yang dia dapati, setiap ia melangkah hanya kebingungan demi kebingungan yang ia dapati. entah apa yang terjadi padanya saat ini. dimensi waktu demi waktu seakan menjadi jalannya dan langkahnya. ketika ia berusaha untuk memejamkan matanya, yang mulai ia dapati ialah sosok dirinya yang dengan banyak elegi2 yang menaunginya. jelas sungguh jelas sudah yang ia impikan dari dunianyatanya. setelah lelah dengan segala imaji nyatanya, sang beruang merasa kelaparan sungguh lapar, hingga air liurnya pun tak sanggup lagi membasahi kerongkongannya ia mencoba berlari tanpa mempedulikan lagi dimensi yang ia dapati di setiap langkahnya. dia yakin dengan kemauannya ia mampu mendapati apa yang ia capai. ia berlari terus berlari hingga ia dapati disudut apa yang ia inginkah. ia habiskan semuanya untuk mendapati sebuah kepuasan yang tidak ia dapatkan. ia serakah tanpa memperhitungkan lagi untuk dirinnya esok. semuanya habis seketika tak bersisa. suatu ketika ia membutuhkan apa yang ia butuhkan, baru ia sadari ia terlalu tamak dengan apa yang sudah ia dapatkan. ia sekarang sadar dengan segala obsesinya yang terlalu memaksakan diri akan mimpinya, hanya penyesalan karena obsesinya yang akhirnya mampu menjatuhkannya. sang beruangpun kini tahu kalau segala sesuatu biarlah mengalir apa adanya tanpa harus 'ngoyo' karena semua itu akan ada waktunya. hingga semuanya akan indah pada waktunya. sang beruang boleh saja bermimpi karena sesungguhnya mimpi itu akan membuat sang beruang berusaha merealisasikan mimpinya tanpa harus terobsesi.

Bahagia Dengan Memaafkan


Kenapa sih memaafkan itu penting ?
- mamaafkan = jalan terpendek menuju Tuhan
- kita dapat merasakan tentran dan bahagia
- sehat jiwa, raga dan hati

How to forgive ?
- berpikir positif dan gunakan sudut pandang orang lain
- ungkapkan perasaan Anda
- maafkan dan lupakan

Necessary To Know
- Memaafkan = prilaku asertif
- memaafkan tidak berarti kalah
- memaafkan = usaha menerima kenyataan
- intropeksi diri mempermudah memaafkan
- memaafkan = kasih
- berdoalah agar dapat memaafkan

Fatalnya jika tidak bisa memaafkan
*penelitian membuktikan bahwa ketidakrelaan memaafkan dapat menyebabkan ketegangan, mempengaruhi sirkulasi darah dan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan tekanan jantung, menyebabkan pusing, sakit punggung dan leher, depresi dan cemas serta akan timbul toksin yag sangat kuat dan memmatikan.


Sehat Jiwa dan Mental Bahagia dengan Memaafkan :D

Point of view

Mungkin. Ya hanya sebuah spekulasi setelah bercengkerama dengan berbagai fakta yang bersambut setiap hari. Haha. Ya memang inilah keunikan yang kadang tak disadari oleh kita. Terlalu menganggap apa yang terucap dari pemikira pribadi itu selalu benar. Tapi pernahkah kita sejenak merenungkan pembelajaran yang kita dapat setiap detik. Sebuah pembelajaran a sampai dengan z yang kita peroleh dengan cara yang berbeda. Ya itulah bedanya kita. Bila kita mau menyadari betapa hebatnya kita, mungkin tidak akan pernah ada orang yang hobi mengeluh. Ini itu sana sini. Pola pikir kita ada dalam berbagai dimensi. Tapi nyatanya kita hanya berkutat pada satu sisi dan yang menurut kita paling benar. Jangan terhinggap oleh kekalutan pikiran. Kita ada untuk merangkai menjadi pribadi yang menarik. Itu semua adalah dalam proses. Dimana kita mampu menikmati perdetail proses itu, kita akan mampu menghargai sebuah kehidupan yang terdiri dari berbagai dimensi. lihatlah segala sesuatu dari berbagai sudut pandang untuk menemukan seninya.

Why Not Mbak Bro Mas Bro ?

Pernah nggak terpikirkan oleh kita mengapa ya kok dia beruntung banget ? Kenapa ya kok dia bisa begitu ? Dan mengapa mengapa yang lainnya yang kadang selalu memenuhi isi kepala kita. Ya wajar sih ya sebagai manusia itu pasti ngliriknya yang enak-enak doang. Itulah manusia maunya serba enak. Ehm kalau soal ini tidak bisa diragukan lagilah ya manusia itu memang pencari kesenangan dan penghindar rasa sakit. Ini mungkin menjadi salah satu alasan mengapa manusia itu cenderung berada dalam zona nyamannya. Simplenya seperti ini. Ketika kita membayangkan kalau nasi goreng itu enak pastilah mau tidak mau ada hasrat perut kita yang mendorong supaya nasi goreng segera terhidang didepan kita. Tapi disisi lain ada kemalasan yang menghambat kita untuk merealisasikan apa yang kita inginkan tersebut, ya malaslah ya nggak mau geraklah ya yang lainlah. Apa lagi ni ya kalau anak kos, padahal tinggal keluar kos dan cari tempat yang jual nasi goreng tinggal belui, tapi kadang kebenyakan dari kita hanya ingin memanjakan keinginan kita tanpa mau mengusahakannya untuk bisa mewujudkannya. FBegitu juga dengan hidup. Kebanyakan dari kita selalu berkutat dengan keinginan-keinginan super besar namun tak banyak dari kita yang mau bergerak segera dan mau mengusahakannya supaya terealisasi. Kalau dikira-kira, bener nggak sih kalau kebanyakan dari kita itu kadang hanya berfokus pada apa yang kita mau tanpa memperhitungkan cara apa dan usaha apa untuk mengusahakan keinginan kita itu menjadi nyata ? Ya kali ini mungkin jawabannya akan lebih kembali lagi pada presepsi dari pribadi kita dan keyakinan-keyakinan kita akan mimpi yang kita ciptakan itu. 

Ah memang tidak akan ada habisnya kalau berbicara tentang mimpi. Antara orang yang bisa dibilang kaya dengan orang yang disebut miskin itu ada satu yang emnjadikan mereka memiliki hak yang sama yaitu mimpi. Nggak ada tu istilahnya aturan dalam bermimpi. Selama mimpi itu halal, bolehlah bilang "why not ?" Meskipun kadang mimpi itu dianggap terlalu berlebihan oleh sebagian orang yang masih mengandalkan kenyataan dan tidak menghiraukan awal dari mimpi. Dengan suara sumbang yang selalu terdengar " Pede banget kamu". Oh ini ni pendapat orang seperti dua sisi mata uang. Bisa dilihat dari sisi positif atau mau dilihat dari sisi negatif. Kalau orang yang menganggap suara itu sebagai sebuah sentilan yang mengobarkan semangatnya, pastilah orang itu akan dnegan semangat juangnya walaupun bakalan jatuh bangun pasti akan mengusahakan utuk menjadikan mimpi dia itu sebuah fakta, bukan lagi menjadi seorang pemimpi tetapi lebih pada seorang pembuat fakta. Sedangkan jika orang yang mendengar suara ini sebagai sebuah pukulan atau sindiran yang seakan meremehkan kemampuannya dan orang tersebuat tidak memiliki prinsip yang kuat, pastilah orang tersebut akan tumbang ditengah jalan karena dia langsung ciut nyalinya karena omongan orang yang langsung membuatnya tidak percaya diri. Patilah semua orang sudha tahu akan rahasia besar ini karena ini sudah menjadi rahasia umum namun banyak dari kita yang mungkin masih meremehkannya. "Sesuatu yang besar itu berawal dari mimpi kecil", Wajah dan sah-sah saja kalau mau bermimpi besar, keci, sedang ataupun pas-pasan. Masih gratis inikan buat bermimpi. Yeah, satu poin. Yaitu dimulai dengan mimpi.

Kita yang tahu akan diri kita, kita yang tahu akan kemampuan kita, dan kita tau apa yang kita inginkan. Ini menjadi inti dari sebuah mimpi itu akan berkembang. Kadang kita terlalu mendengarkan dunia luar untuk mencari jalan dalam perwujudan mimpi. Yasudah wajar kok kalau mau bahas soal pro dan kontra itu. Kembali lagi, segala sesuatu itu seperti mata uang yang memiliki dua sisi yang saling bertolakbelakang. Kalau sesuatu itu tidak menimbulkan kontroversi berarti kita bukan sosok yang penyuka tantangan. Hidup itu ya tantangan. Kita diperkaya akan pengalaman ya karena tantangan. Karena percaya atau tidak percaya, setiap karakter dan sikap kita itu terbentuk karena sebuah kombinasi yang berawal dari sebuah tantangan. Bagaimana kita menyikapinya, bagaimana kita menghadapinya, bagaimana kita menyelesaikannya, dan yang paling penting bagaimana kita mengambil hikmah dari setiap tantangan yang kita lewati unutuk sebuah hikmah yang istilahnya bisa kita simpan didalam kantong kehidupanlah, ya buat bekal gitu gampangannya. Dan jika someday, kita bertemu akan sebuah tantangan baru dan teryata tantangan itu memerlukan bekal dimana bekal itu kita dapat dari pengalaman tantangan kita dimasa lalu, ah pasti itu akan sangat tenang dalam menghadapinya. Tantangan itu menguatkan kita, menjadikan diri kita tidak akan pernah tumbang begitu saja. Karena secara langsung kita sudah dibuat tegar karena jatuh bangunnya tantangan itu. So, apapun yang terjadi dalam hidup ini adalah sebuah ritme. Mainkan saja, dan lalukan yang terbaik dari diri kita,s elebihnya serahkan pada Tuhan. Ikhlas dan sabar saja, tidak ada istilah percuma dan nggak mungkin selama kita percaya itu akan terjadi. 

Kamis, 21 Juni 2012

KASIH

Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang bergemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.
Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan, nubuat akan berakhir, bahasa roh akan berhenti, pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika yangs empurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap. Ketika aku kanak-kanak, aku berkata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. Karena sekarang aku melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal. Demikian tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih dan yang paling besar diantaranya adalah KASIH.

1 Korintus 13: 1-13

random

Tidak ada yang lebih sulit dari melepaskan sesuatu yang sebenarnya tidak ingin dilepaskan.
Terkadang melepaskan bukan berarti untuk menyakiti, melainkan merelakan orang yang kita cintai mendapatkan sesuatu yang lebih pasti.
Apakah dunia memang begitu ? Kita tidak akan pernah mendapatkan sesuatu jika kita terlalu menginginkannya. Kita tidak akan pernah mengerti hakikat memilki, jika kita terlalu ingin memilikinya.
Dunia ini terus berputar. perasaan bertunas, tumbuh mengakar, bahkan berkembangbiak di tempat yang paling mustahil dan tidak masuk akal sekalipun. Perasaan-perasaan kadang dipaksa tumbuh diwaktu dan orang yang salah.

Ketulusan itu kasih. Ia memberi tanpa harus menerima. Kasih itu memberikan pengharapan. Kasih itu ketulusan yang melahirkan keikhlasan. Ia tidak pernah menuntut untuk menjadikan sempurna. Ia hanya ingin apa adanya. Ketulusan itu mengajarkan kasih yang jujur. Kejujuran menciptakan kedamaian yang memancarkan kebebasan hati tidak mengutamakan ego dan ia akan berkorban dengan tulus ikhlas tanpa harap kembali.


KRIMINOLOGI

Kriminologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari sebab akibat, perbuatan, dan pencegahan kejahatan sebagai gejala manusia dengan mempertimbangkan berbagai ilmu pengetahuan yang mendukung.

Ah sekarang ini amat sangat diperlukan ilmu satu ini. Tidak bisa dipungkiri lagi kalau kekerasan dan kejahatan akhir-akhir ini sangatlah marak. Ya siapa sangka sih kalau karena diduga tuntutan ekonomi ibu di Malang tega membunuh 4 anak kandungnya. Ya seperti ramalan Jayabaya, ceile sok tahu banget ni soal ramalah Jayabaya. Tapi emang bisa diprediksikan oleh kebanyakan orang kalau semakin kesini dunia semakin "edan". Yang berkuasa itu yang akan menggunakan hak otoriternya untuk membeli demokrasi yang kata orang itu ciri khas Indonesia. Tapi ya apa dikata memang seperti itu keadaannya sekarang ini. Dan dengan ilmu kriminologi ini juga kita akan lebih tahu mana yang didefinisikan sebagai kejahatan, teori apa saja yang bisa mengungkap penyebabnya, cara-cara untuk prevensi kejahatan dan yang lebih pentingnya lagi perlakuan atau treatmen apa yang sebagiknya diberikan kepada para korban maupun pelaku unutuk mencegah supaya kejahatan bisa diminimalisir.

Tapi ni ya, perilaku kriminal ini banyak penyebabnya. Bukan hanya karena faktor lingkungan saja tetapi faktor genetik dan faktor bioenvironment juga sangat berpengaruh dalam perilaku kriminalitas. Jurnal Of Reaserch in Personality (2003) dengan judul "Why Productivity Fades With Age: The Crime Genius Connection", Satoshi berhipotesis bahwa pernikahan membuat perilaku kriminal maupun kejeniusan mundur".  Contohnya, Koes Plus yang masa mudanya berjaya tetapi ketika semakin bertambah umurnya, namanyapun semakin tenggelam. Begitu juga James Watson yang mendapat hadiah nobel untuk penemuannya dibidang biologi ketika berumur 25 tahun dan tidak kedengaran lagi sesudahnya. Tapi hasil penelitian ini memang tidak bisa digeneralisasikan begitu saja karena banyak kasus saat ini yang disebabkan karena tuntutan hidup yang semakin tinggi membuat orangtua mau tidak mau melakukan sesuatu untuk menghidupi anak-anaknya. Dan ini tidak terlepas dari tindakan kriminal seperti merampok, mencuri dan sebaginya. Ada penelitian yang menjelaskan bahwa faktor usia dan gender menjadi pemicu utama dalam tindakan kriminal. Laku-laki muda dianggap memiliki agresivitas yang tinggi dan kepribadian yang belum stabil sehingga lebih cenderung pada perilaku yang 'coba-coba'.
Dalam teori "Drive-Reinforcement" (Thordike) dijelaskan bahwa manusia dianggap hedonistik, pencari kesenangan, dan penghindar rasa sakit. Bahkan kesenangan dimaksimalkan. Contohnya, mencari hasil yang sebesar-besarnya dari usaha yang sekecil-kecilnya, tidak menanam pohonya tapi ikut mencuri buahnya. Ini merupakan contoh pelanggaran hukum yang pada dasarnya untuk memenuhi kenikmatan sendiri.

Oya yang tidak kalah menariknya lagi, perilaku kriminal juga bisa disebabkan karena faktor kepribadian atau kepribadian yang menyimpang yang pada akhirnya membuat prilaku anti-sosial dan bisa mengancam keselamatan orang lain. Neurosis, dengan berbagai bentuk dan variasinya, adalah suatu label yang diberikan kepada individu-individu yang mengalami gejala-gejala dalam bentuk pemikiran-pemikiran yang dirasa mengganggu dirinya. Psikosis adalah label yang diberikan kepada individu-individu yang mengalami gangguan disorganized. Meskipun disebut menyimpang, pemikiran dan tingkah laku individu psikotik tidak selalu merupakan gangguan bagi individu lain disekitarnya. Sedangkan psikopat adalah label yang diberikan kepada individu yang mengalami gangguan kepribadian yang menghasilkan tingkah laku yang menyimpang yang seringkali menjadi ancaman bagi individu-individu lain.

Namun tidak semua tindakan kekerasan itu menjadi sebuah perilaku kriminal. Karena keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia, disebagian tempat kekerasan dijadikan budaya yang mau tidak mau dilestarikan. Misalnya, sirri di Makasar, Sulwesi selatan. Dimana masyarakat Bugis menggunakan sirri sebagai media mengembalikan harga diri. Sirri dilakukan oleh orang atau keluarga yang merasa dipermalukan oleh pihak lain. Masyarakat Bugis memperbolehkan pembunuhan untuk mengembalikan kehormatan atau harga diri yang dihina oleh orang lain. 

Prevention is the best medicine, adalah salah satu mutiara yang banyak dikenal orang. Di dalam kerangka memperkecil tingkat kejahatan dimasyarakat ada tiga strategi yang perlu dilakukan dimana satu dengan yang lainnya saling mendukung. Yaitu mengidentifikasikan "risk factor". Membuat prosedur untuk menjaring anak-anak yang mana yang beresiko. Melakukan intervensi untuk mengubah faktor resiko dan dengan demikian memperkecil kemungkinan si anak melakukan aksi kriminal. 

Selasa, 19 Juni 2012

Reliabilitas dan Validitas




Ah ini ni. Nggak bisa membayangkan kalau saja hidup itu harus pake istilah validitas dan reliabilitas. Toh hidup inikan ya tidak selalu stabil. Memang tidak akan pernah bisa diteorikan secara paten. Keajegan hiduppun juga tidak bisa diukur dengan satu variabel yang menyatakan bahwa ini yang bahagia, ini yang baik, ini yang buruk, ini yang salah, ini yang sengsara dan yang ini yang tidak beruntung. Tidak ada batasan jugakan untuk membedakan mana yang akan menjadi pedoman untuk mengukurnya. Karena memang setiap orang memiliki presepsi yang berbeda-beda. Saking banyaknya variabel dalam kehidupan ini jadi susah untuk didefinisikan satu-satu. Ya mungkin ini ya yang menjadikan hidup kita ini lebih pada sesuatu yang tidak monoton jika kita mau mencoba banyak hal. Yang pastinya tidak hanya berada dalam zona nyaman terus menerus. Memang benar jika sesekali kita harus mencoba sesuatu yang berbeda dari biasanya. Untuk menciptakan sebuah pengalaman baru. Nah yang nantinya pasti akan banyak rasa yang bisa ditemui. Yang biasanya bertahan dalam perasaan senang dan kalem-kalem mulu, nanti kalau mau mencoba hal yang berbeda akan mendapati sesuatu yang lain dari pada yang lain. Dengan begitu mungkin saja akan merasakan sebuah kekecewaan. Ya mungkin awalnya akan kaget juga sih berkenalalan dengan rasa baru. Tapi tenang, itu tidak akan seburuk yang dibayangkan selama kita mau mencobanya kawan.

Oya, kita ambil contoh saja yang mudah dipahami. Andai saja ni ya, ada cewek sebut saja melati dan cowok sebut saja kumbang. Ketika melati dan kumbang mengambil sebuah keputusan dan komitmen untuk berpacaran pastinya sudah melewati perkenalan yang membuat mereka memutuskan untuk membuat sebuah komitmen dalam hubungan yang lebih dari teman. Ya sebut saja mereka pacaran. Ketika kita pihak diluar mereka akan mencoba mendiskripsikan hubungan mereka, kita tidak punya patokan standar unutk mengejudge hubungan mereka itu romantis, aneh ataupun lainnya. Karena pada dasarnya kita selalu melihat sesuatu itu dari apa yang kita lihat diluarnya saja. Kadang sesuatu yang baik-baik saja diluar belum tentu baik-baik saja didalamnya. Karena kita hanya menilai apa yang kelihatan dari luarnya saja. Meskipun seperti yang kita ketahui, mungkin saja si melati dulunya playgirl dan si kumbang yang dulunya playboy. Ya pasti kebanyakan dari kita orang awam selalu bermain dengan cara menerka-nerka hubungan mereka, ah pasti mereka itu hanya akan sementara deh, ah palingan itu sama-sama buat pelarian deh dan lain sebagainya.


Karena masih hot-hotnya membahas soal reliabilitas dan validitas ni ya. Kita lihat hubungan melati dan kumbang itu pasti akan sesuai dengan presepsi kita. Keajengan alat atau standar yang digunakan unutk menilai hubungan mereka tidak bisa disamakan antara satu orang dengan orang yang lainnya. Karena setiap orang memiliki kapasitas dan presepsi masing-masing dalam menilai sebuah kejadian yang terjadi dihadapan mereka. Tapi dunia akan selalu membebaskan semua mahkluk dibumi ini untuk berkomentar tentang apa yang dilihatnya. Maka dalam hidup ini memang tidak bisa dipergunakan teori reliabilitas. Karena setiap orang memiliki cara dan sudut pandang masing-masing dalam menilai sesuatu. Ketika kita mengaplikasikan satu standar untuk menilai seseorang maka kita tidak bisa menyamakan begitu saja standar itu untuk menilai orang lainnya lagi.

Sedangkan jika dilihat dari validitasnya ni ya. Oke mungkin hubungan melati dan kumbang itu sudah jelas dan dipublikasikan. Seperti yang kita ketahui validitas adalah sejauh mana ketepatan alat atau standar itu digunakan untuk menilai sesuatu. Semua orang boleh berasumsi dan berpendapat tentang fenomena disekitarnya. Ketika ada orang yang mengomentari hubungan antara melati dan kumbang, pastinya dia akan menggunakan sudut pandang dan pedoman yang dia yakini, setahu dia begitulah playboy dan begitulah playgirl. Namun itu bukan sebuah standar yang berkembang dalam masyarakat. Karena tidak ada definisi khusus mana yang disebuat playgirl ataupun playboy, mungkin mereka yang mendiskripsikan itu hanya karena sering mendengarnya dan memang sudah umum disebut dalam masyarakat disekitanya. Yang dinamakan palyboy atau playgirl ya yang sering gonta ganti pacar. Namun apa semua pandangan itu sama dengan orang yang lainnya. Kebanyakan dari kita selalu membuat batasan tersendiri dalam menilai seseorang. Misalnya kita berkomentar kalau hidup si X itu tidak karuan. Nah batasan apa coba yang membuat dia menyimpulkan kalau hidup orang itu tidak karuan. Palingan ya karena deskripsi secara umumkan, tapi batasan nyatanya kita tidak tahu. Karena kembali lagi setiap orang itu bebas berkomentar dan pendapat orang itu memang tidak pernah bisa kita bentuk seperti apa yang kita inginkan.

Maka dari itu berlapangdada dan selalu terbuka akan komentar baru itu sangat dibutuhkan supaya apa yang kita dengar tidak menjadi sebuah sentilan yang hanya akan membuat kita marah ataupun menaruh benci. Anggap saja komentar yang mereka berikan itu sebagai sebuah masukan, dan tunjukkan kalau kita bisa menjadi lebih baik tanpa harus menelan mentah-mentah atas masukan yang diberikan oleh orang lain kepada kita. Tapi ingat, kita harus memiliki sebuah prinsip yang kuat namun harus tetap fleksibel suapa hidup kita lebih berkualitas dan bisa menjadi lebih baik lagi. Karena jika kita dengan mudah menggunakan perasaan menanggapi komentar orang tentang kita, itu hanya akan menjadikan diri kita menyimpan sebuah ketidakpercayaan pada diri kita. Tetap menjadi diri sendiri. Pasti akan lelah ketika kita harus menjadi seribu orang jika hanya ingin menjadi apa yang orang inginkan tanpa menyaringnya terlebih dahulu. Kita lebih tahu mana yang baik dan yang buruk untuk kehidupan kita. 

Kamu Yang Kini

Kamu yang kini menangis. Cobalah hentikan tangismu dan pandanglah dunia yang selalu akan mencoba membuatmu tersenyum, walaupun kau mencoba membencinya karena kamu kira ia tak ramah lagi padamu.
Kamu yang kini merasakan sebuah kehilangan. Semua tahu kalau kehilangan itu pastinya akan menyakitkan. Namun ketahuilah apa yang diambil dari kita akan digantikan dengan yang lebih ketika kita percaya itu akan terjadi.

Kamu kini yang merasakan kesepian. Benamkan dirimu dalam hiruk pikuknya dunia. Ini hanya butuh sebuah keterbukaan hati hingga kamu akan merasa kalaulah kamu kini tidak sendirian lagi.
Ini tidak seburuk apa yang kamu pikirkan. Jika kita mau bersahabat dengannya, dunia akan terlampau indah jika kita tidak ingin membencinya.

Kamu kini yang jatuh. Bersyukurlah karena dengan begitu kamu akan mengerti bagaimana caranya untuk bangkit dan bertahan. Dengan terjatuh kita akan semakin mensyukuri ketika kita mampu melewati apa yang ternyata bisa kita pergunakan untuk menjadikan diri kita pribadi yang kuat. 
Kamu kini yang merasa terkhianati. Ungkapkanlah kekesalanmu namun jangan mau terbelenggu dalam pengkhianatan yang terlalu lama. Pribadimu terlalu baik untuk merasakan sebuah penghormatan akan cinta. Tunjukkan kepada dunia bahwa dirimu memiliki apa yang sekiranya itu menjadi sebuah kebanggaan yang memang ada pada dirimu.

Kamu kini yang sedang dirundung duka. Luapkan semua tangismu. Namun ketika kamu menyadari sudah saatnya untuk berhenti, hapuslah tangismu dan lahirkanlah harapan yang ada dalam hatimu. Dunia belum berakhir. Anggap apa yang terjadi dalam hidupmu sebagai sebuah permulaan yang akan segera kamu mulai dengan mimpi barumu. 
Kamu kini yang merasakan sakitnya penghinaan. Lebarkanlah senyummu dan lapangkanlah dadamu. Anggap hinaan itu hanya sebuah lelucon, tunjukkan kepada mereka kamu tidak seperti apa yang mereka katakan. Mereka hanya tahu apa yang sekiranya terlihat dari luar, tapi mereka tidak akan pernah tahu apa yang sejatinya terjadi karena dia tidak merasakan yang memang kamu rasakan.

Kamu kini yang merasa tersingkirkan. Bukalah matamu dan ucapkan dalam hatimu. Ini hanya sebuah ketakutan sesaat. Ketika satu pintu tertutup akan ada pintu lain yang terbukakan bagimu. Jangan kalah akan kerasnya dunia, karena ia mampu bersahabat dengan kita kalau kita mau menyebutnya kawan terbaik kita dalam perjalanan hidup ini.

Kamu kini yang belum bisa merasakan indahnya hidup. Hentikan semua keluhmu. Dan lihatlah, banyak hal telah diberikan kepada kita. Apa yang kurang ? Ini hanya masalah bersyukur dan tidak. Lihatlah dalam dirimu karena bagi mereka yang sayang padamu, kamu adalah anugrah terindah dalam hidup mereka. 

Yang Datang Pasti Pergi

Tidak ada yang abadi. Semua pasti berubah. Hanya satu yang kekal yaitu perubahan itu sendiri. Kita hanya sebagai seorang pemain di dunia ini, bukan seorang juri yang bisa menilai permainan kita sendiri. Toh semua yang terjadi itu karena sebuah alasan. Tidak ada sesuatu yang karena kebetulan, tidak ada ketidaksengajaan. Semua terjadi karena suatu alasan. Kita tidak berhak menuntuk harus bagaimana sejatinya hidup itu berjalan.  Hidup itu memiliki alurnya sendiri dan seperti air yang arusnya tidak bisa diterjang, yang bisa hanya mengikuti kemana arusnya akan bermuara. 

Setiap dari kita pasti nantinya akan mengerti. Kita saat ini adalah hasil kita dimasa lalu. Kita yang pernah terjatuh akan tahu bagaimana caranya untuk berdiri dan bangkit. Kita yang dulu menangis akan tahu bagaimana menghargai setiap tetes air mata yang terjatuh. Kita yang dulu tertawapun kelak akan mengerti arti sebuah kesedihan yang memang sejatinya menjadi sebuah ritme yang tidak bisa terpisahkan satu dengan yang lainnya. Perjalanan ini akan membuat kita mengerti. Kesalahan tidak akan selamanaya menjadi sebuah kesalahan. Tidak akan ada sebuah waktu yang berulang untuk kesekian kalinya. Penyesalan itu patsi ada, bahakan karena sebuah ucapan itu yang akan menjadi sebuah penyesalan hingga kelak kita tak ingin bertemu lagi dengan sebuah kata penyesalan itu dimasa yang akan datang.

Sadarilah. Apa yang datang itu pasti pergi. Apa kuasa kita untuk menahannya ? Kita hanya bermain dengan sebuah kemungkinan yang menjadikan keyakinan akan sebuah harapan itu terjadi. Apa kuasanya manusia untuk menjadikannya nyata seketika ? Sungguh tidak ada. 

Melakukan yang terbaik itu adalah salah satu pilihan. Selebihnya serahkan pada Tuhan. Kita selalu banyak berharap tanpa tahu sampai mana kapasitas kita untuk menjadikannya nyata. Memang benar jika ada pepatah yang mengatakan lebih baih kualitas dari kuantitas. karena waktu tidak menjadi pedoman untuk kita paham apa yang sampai detik ini terjadi. Ikhlas. Yah mungkin sebuah kata yang simple ketika kita tak bisa lagi mempertahankan apa yang ingin kita pertahankan. Semua akan ada waktunya. Karena semua itu akan ada porsinya masing-masing. Hidup bukan hanya untuk hari ini. Akan ada hari esok yang nantinya melahirkan sebuah cerita terbaru. Semakin kita ingin mencari yang terbaik semakin kita tidak akan mensyukuri apa yang ada pada kita saat ini. 

Saat ini bukan lagi sebuah pengandaian yang ada. Jika setiap waktu bisa diubah dengan pengandaian pasti banyak dari kita yang akan melakuakn kesalahan yang berulang kali dengan begitu tanpa mau mengitropeksi apa yang telah diperbuatnya, kaerna ia menganggap apa yang telah dilakukannya akan terhapus begitu saja dengan sebuah pengandaian. Mungkin itu sudah menjadi kuasa semesta. Yang datang pasti pergi. Selalu akan ada sebuah tangis yang mengirngi sebuah kepergian. Kehilangan. Itu pasti. Entah itu terucap atau tidak. Setiap pribadi memiliki pilihan untuk mengungkapkannya. Namun satu yang pasti sekali lagi kita tidak akan pernah memiliki kuasa untuk menhanannya jika memang itu yang memang seharusnya terjadi. 

Namun keyakinan itu harus tetap ada. Akan ada pelangi setelah hujan. Akan selau ada sebuah harapan baru yang lahir ketika kita mampu merelakan apa yang telah lalu. Kita tidak akan terbenam dalam lingkaran kesedihan. Karena semua itu akan ada masanya sendiri. Sebuah tangis akan berubah menjadi tawa ketika kita mampu bangkit dengan mimpi yang tesisa. Selalu percaya dan tetap percaya karena akan ada sebuah keindahan ketika semua keindahan lalu telah menjauh dari kita. Karena semua akan indah pada waktunya. 

Minggu, 17 Juni 2012

Jangan Panggil

Hari demi hari memang kita lalui bersama. Waktu demi waktu memang kita habiskan bersama. Berbagi ceritapun sudah kita lakukan bersama. Ah memang yang namanya kebersamaan itu tidak akan ada habisnya jika diceritakan kembali apalagi jika itu kebersamaan yang menyenangkan. Kisah yang kita tulis bersama selalu mampu mengembalikan ingatan disaat waktu-waktu senang bahkan waktu tersulit sekalipun, ya keran kita bersama. Hari-hari terburukpun serasa tidak akan menjadi masalah kalau ternyata kita bisa lewati bersama. Sungguh tidak ada habisnya kalau menceritakan kebersamaan yang sudah pernah kita habiskan bersama, meskipun itu sudah usang bahkan sedikit tersingkirkan karena waktu yang begitu cepatnya melaju. Memang tidak ada dari kita yang mampu dan sanggup menghentikan waktu sejenak saja untuk mengambil bagian-bagian terindahnya, yang ada pastinya nanti kita hanya ingin selalu merasakan enaknya dan mengabaikan hal terburuknya. Namun itulah bagian dari semesta, selalu ada dua sisi yang bertolakbelakang. Namun tidak ada yang salahnya dari apa yang terjadi. 

Oke. Aku percaya kamupun percaya. Kepercayaan yang kita lahirkan karena kita tidak memulainya dengan semacam kontrak, namun kepercayaan itu ada dan hadir begitu saja tanpa harus dibuat-buat. Kamu mampu mengajarikuarti sebuah kepercayaan yang tulus lahir tanpa harus ada yang dimanipulasi. Namun kepercayaan itu menjadi harga yang mahal ketika setitik nila rusak susu sebelanga. Ya karena kadang satu kesalahan itu akan menutup sepuluh kebaikan yang kita berikan kepada sesama kita. Yasudahlah mungkin begitu adanya hakikat manusia. Kita tidak "mengikrarkan" persahabatan kita. Namun itu terjadi begitu saja. Percaya, tulus, mengerti, dan memahami. Ah mungkin begitu dengan teori yang dipatenkan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Namun seiring berjalannya waktu banyak hal yang membuat kita mengerti. Mengerti akan apa itu yang dinamakan dan memang pantas disebut sahabat. Aku belajar memaknai hidup saat kita memberi dan menerima. Aku belajar memaafkan ketika kita saling menayalahkan. Aku belajar kesetiaan ketika ada sebuah pengkhianatan. Aku belajar pengertian ketika kita saling memanjakan ego. Aku belajar arti melepaskan ketika kita tidak bisa selalu bersama. Aku belajar ihklas ketika nyatanya itu hanya akan saling menyakiti. Aku belajar arti hidup ketika kita bersama. 

Namun, dalam setiap langkah memang banyak hal yang harus kita pertimbangkan. Aku kini belajar, mengerti, dan memaknai. Sahabat itu bukan hanya berarti sebuah kata yang mudah diucapkan. Karena sahabat itu hanya sebuah kata simple, tapi sahabat itu adalah sebuah rasa. Rasa yang memiliki makna, hanya bukan sekedar kata-kata. Ya, yang pasti persahabatan itu bukan hanya fiksi namun kenyataan. Itu yang dimengerti dari sebuah cacian. Sahabat itu bukan hanya mencari kesenangan diri, namun kita harus bisa mengerti dan memahami apa itu yang dinamakan sahabat.

Jangan panggil aku sahabat, jika nyatanya nanti kamu masih akan mengunjingkanku dibelakangku karena kesalahan-kesalahanku dan hanya akan menjadi leluconmu bersama yang lain.
Jangan panggil aku sahabat, jika aku belum bisa mengertidan memahamimu dengan sepenuhnya.
Jangan panggil aku sahabat, jika nyatanya dunia tidak mau menyatukan kita.
Jangan panggil aku sahabat, jika nanti aku terjatuh kamu hanya akan memandangku dari jauh.
Jangan panggil aku sahabat, jika nanti kamu hanya membiarkanku berjalan sendirian ketika dunia menjauh dariku.
Jangan panggil aku sahabat, jika ternyata salahku membuatmu menyadari aku bukan yang terbaik dimata kamu.
Jangan panggil aku sahabat, jika nyatanya kamu hnaya tersenyum didepanku namun tidak di belakangku.
Jangan panggil aku sahabat, jika nyatanya aku memang tidak pantas dipanggil sebagai sahabat.
Tapi tenanglah, kita semua terlahir di dunia ini untuk saling mengasihi bukan untuk mengkategorikan mana itu yang dipanggil sahabat, ini hanya sebuah pemaknaan yang mungkin bisa dilihat dari sudut pandang yang berbeda. 




Dulu kita sahabat
Teman begitu hangat
Mengalahkan sinar mentari

Dulu kita sahabat
Berteman bagai ulat
Berharap jadi kupu-kupu
* kini kita melangkah berjauh-jauhan
Kau jauhi diriku karna sesuatu
Mungkin ku terlalu bertindak kejauhan
Namun itu karna ku sayang
Reff:
Persahabatan bagai kepompong
Mengubah ulat menjadi kupu-kupu
Persahabatan bagai kepompong
Hal yang tak mudah berubah jadi indah
Persahabatan bagai kepompong
Maklumi teman hadapi perbedaan
Persahabatan bagai kepompong
Na na na na na na na na na
Semua yang berlalu
Biarkanlah berlalu
Seperti hangatnya mentari
Siang berganti malam
Sembunyikan sinarnya
Hingga ia bersinar lagi
** dulu kita melangkah berjauh-jauhan
Kau jauhi diriku karna sesuatu
Mungkin ku terlalu bertindak kejauhan
Namun itu karna ku sayang

#Sindentosca-Kepompong

Kamis, 14 Juni 2012

LIFE MUST GO ON

Lelah, itu pasti akan terjadi saat kita sudah enggan dengan apa yang menjadi fakta dihadapan kita.
Kecewa itu pasti akan ada seiring dengan penyesalan jika meratapi sesuatu yang jelas-jelas salah dan nyatanya tak pasti.
Bertahan ? Haruskah kita bertahan dalam kesemuan dan ketidakpastian ?
Bukankah masih ada sebuah kenyataan yang setidaknya bisa kita buat dengan mimpi kita ?
Kenyataan memang bisa memupuskan mimpi kita di masa itu.
Namun harapan itu tidak akan pernah mati.

Waktu mampu menciptakan setiap kenangan detik demi detik dan waktu demi waktunya.
Namun semuanya belum akan berakhir.
Boleh kita terjatuh karena sebuah keputusasaan itu, namun bukankah itu sudah berlalu ?
Haruskah kita mempertahankan sesuatu yang nyatanya memang tidak akan pernah bisa kita pertahankan ?
Tidak ada yang salah dengan mencoba. Kegagalan itu hanya keberhasilan yang tertunda, sebuah kata klasik yang selalu diperdengarkan orang diluaran sana. Namun, kadang sesuatu yang klasik itu akan menjadi sesuatu yang membuat kita sadar. "Oh iya ya" waktu tidak akan berhenti sampai disini saja.

Bahkan apa yang terjadi dalam hidup kita saat ini bukan menjadi penghalang untuk kita melanjutkan langkah dan mimpi kita. Percayalah, harapan itu masih ada dana kan tetap ada hingga menjadi sebuah semangat yang akan selalu hadir ketika kita kehilangan arah. Bukan sabar namanya jika masih ada batasnya. Bukan ikhlas namanya jika kita masih menangisi apa yang sudah berlalu. Apa yang terjadi itu karena sebuah alasan.
Apa yang datang itu pasti pergi, dan sebab itu pasti ada akibat. Memberanikan diri untuk kembali berdiri itu yang mungkin menjadi pilihan. Semakin kita terfokus pada kesalahan dan kekecewaan di masa lalu, itu hanya akan menjadi bumerang bagi kita. Ia akan mampu menjatuhkan kita lagi dan lagi bahkan bisa menghancurkan kita.

Lepaskan apa yang memang seharusnya kita lepaskan. Ini hanya perlu sedikit cara, sedikit membuka hati untuk sebuah kepastian baru untuk menganti kenangan yang telah usang. Toh perjalanan tidak akan terhenti begitu saja disini. LIFE MUST GO ON. Akan banyak kejutan yang membuat kita top and down. Karena dua sisi inilah yang sangat wajar terjadi untuk mengiringi langkah dalam perjalanan hisup kita. Syukuri apa yang ada pada kita saat ini, sebelum semuanya pergi dan kita akan menyesalinya lagi. 

"You are free to choose. But the choice you make today, will determine what you will have, be, and do in the tomorrow of your life"


Selasa, 12 Juni 2012

Hanya Sebuah Opini

Setiap dari kita, wanita, memiliki sebuah pandangan tersendiri tentang siapa itu mereka, yaitu mereka disini adalah laki-laki. Di awal bukan untuk mengejudge atau mendiskriminasikan siapa itu laki-laki, karena mungkin dari awal semua sudah terbaur karena sebuah stereotipe yang terbentuk di kehidupan kita. 

Laki-laki itu dikenal sebagai pribadi yang akan melindungi wanitanya kelak jika mereka sudah menemukan tulang rusuknya. Mmemang benar jika ada pepatah yang mengatakan bahwa " Tuhan tidak mungkin meletakkan tulang rusuk pada bandan yang salah." Namun sekarang ini entah banyak yang memang sudah menjadi sebuah kebiasaan atau karena pergeseran jaman yang semakin tua. Kandang esensi sebuah kasih itu sudah tergeser oleh sebuah kesenangan sesaat. Dimana, sebuah kesetiaan antara laki-laki dan perempuan yang sudah terikat oleh komitmen menjadi harga yang semakin mahal bahkan menjadi harga mati. Ini sulit untuk dimengerti jika akan dibahas sampai detailnya. Karena setiap dari kita, wanita, memiliki prespektif yang berbeda-beda jika memandang sesosok laki-laki yang mungkin menjadi bagian hidup kita atau bahkan pernah emnjadi bagian hidup kita.

Sifat, pembawaan atau mungkin karakteristik seseorang memang tidak bisa di teorikan secara pasti. Mereka memiliki kecenderungan masing-masing, terutama lingkungan yang akan membentuk mereka. Perbedaan yang mungkinm endasar antara laki-laki dan wanita yaitu tentang perasaan. Bagi wanita perasaan adalah hal penting yang selalu diutamakan. Entah itu akan masalah yang sepele atau bagaimana, namun disini perasaan wanita selalu bertindak. Ini bedanya dengan mereka, laki-laki lebih cenderung untuk mengabaikan sesuatu yang dianggapnya tidak penting atau bahkan hal itu bukan sesuatu yang pantas untuk dipikirkan. Mereka lebih cenderung mencari kesenangan yang membuat mereka bisa menikmati dunia mereka sendiri. Bahkan kadang terlalu simple jika menggali sebuah akar dari permasalahn antara laki-laki dan wanita yang berakar pada sebuah perhatian. Wanita yang kodratnya ingin dimengerti dan selalu diperhatikan, akan lebih cenderung berusaha memberikan yang terbaik yang ia miliki untuk mendapatkan perhatian balik dari laki-laki yang mereka cintai. Namun, ini yang kadang diabaikan oleh mereka, take and give yang mungkin menjadi sesuatu yang simple tapi lebih banyak diabaikan.

Laki-laki memiliki zona sendiri yang sulit untuk dimengerti, bahkan kita, wanita, sudah terlalu berusaha untuk mentoleransi kecintaan mereka pada dunianya, tapi laki-laki dengan kuasanya memberi garis keras kalau itu tidak boleh diganggu gugat. Itu memang hak paten yang mereka miliki. Karena bukan hanya cowok saja yang memiliki itu, kita sebagai wanita juga memiliki itu.

Ada empat hal yang kadang menggoyahkan komitmen dan menghilangkan sesuatu apa itu yangg dinamakan dengan kesetiaan. HARTA, TAHTA, KUASA, dan WANITA. Empat komponen itu yang terkadang dengan mudahnya menghilangnya sebuah kesetiaan begitu saja. Mereka dengan manisnya memberikan segala yang baik diawal namun dnegan apa yang mereka miliki mampu meruntuhkan kepercayaan yang dimiliki oleh seorang wanita dalam sekejap. Kesetiaan, itu menjadi sebuah harga mati dan tidka bisa ditawar lagi. Jika dari awal kita sudar berani berucap janji, apapun itu yang terjadi, bukan sebuah pengkhianantan yang menjadi balasan. Karena sekali itu berbohong, akan seterusnya ditutupi oleh kebohongan dan kebohongan. Sejatinya, dimengerti laki-laki sejati itu tidak pernah ingkar janji, mereka memiliki kewajiban untuk menjadi panutan bahkan berproses bersama untuk menjadi pribadi yang lebih baik dengan wanitanya. Jika laki-laki sudah tidak bisa lagi menjaga komitmen yang dia sendiri yang mengawali, mungkin dia bukan laki-laki yang wanita cari. 

Kamis, 07 Juni 2012

KESEMPATAN

oke, kali ini mari kita membicarakan sesuatu yang yah secara umum bisa menjadi topik yang seru untuk dibahas. KESEMPATAN. Cuma buat share aja ni, saya pernah membaca sebuah novel yang berjudul "Sunset Bersama Rosie" karangan Tere Liye. Disini diceritakan arti sebuah kesempatan yang tidak muluk-muluk. Jadi ada dua orang, Rosie dan Tegar yang sudah berteman sejak lama. Tegar yang menyimpan perasaan terhadap Rosie dan pada akhirnya dia merasa putus asa akan sebuah kesempatan yang baginya sudah tidak ada lagi. Karena Rosie lebih memilih lelaki lain. Namun di novel ini diceritakan secara luwes dan simple bahwa ketika kita menanyakan kapan kesempatan itu datang, jawabannya adalah sekarang.

Kesempatan. Banyak orang yang selalu mempertanyakan akan arti kesempatan itu. Simplenya, bagi orang yang tidak pernah putus asa, dia akan tetap mencari kesempatan itu sampai ia menemukan waktu yang dinanti yang ia sebuat dengan kesempatan kedua, ketiga ataupun seterusnya. Tapi bagi mereka yang dengan mudahnya berhenti ditengah jalan dan mudah putus asa, dia akan merasa tidak akan ada lagi kesempatan yang ada pada dirinya. Karena dia tidak mau mencari bahkan bersabar dengan sesuatu yang dinamakan dengan proses, dimana pada akhirnya ending dari proses itu sendiri adalah kesempatan.

Bahkan ketika kita dihadapkan pada sebuah kesempatan, kadang kita mengabaikan kesempatan itu begitu saja. Tak menghiraukan. Ya, bisa kita katakan kadang manusia itu menjadi mahkluk yang sotoi. Selalu sok tahu akan jalan hidup yang akan dilaluinya. Padahal seperti yang kita ketahui, kita di dunia ini seperti berjalan di labirin, ketika kita percaya akan menemui jalan keluarnya kita akan menemuinya, namun ketika kita lelah dan tidak mau terus mencoba, kita akan tersesat ditengah perjalanan dan kita akan kehilangan arah dan kendali akan perjalanan kita sendiri. Ada Dia yang menjadikan kita tidak perlu takut dalam sebuah perjalanan yang jika diterawang akan kemana nanti endingnya. Namun jika kita mau sadari, kita ini sejatinya hidup karena percaya.

Yah, kembali lagi ke pokok pembahasan. Kesempatan. Tuhan itu kadang tidak kurang memberi kita tanda-tanda, entah itu yang kita sadari atau tidak. Namun, kadang kita terlalu menutup mata oleh keangkuhan kita. Kita merasa kalau apa yang kita hadapi di depan kita itu masih bukan yang kita cari. Manusia yang terlalu mengejar kepuasan tidak akan pernah tersadar ketika dia bertemu titik dimana titik itu yang memang di gariskan terbaik untuknya. Namun, memang tidak pernah ada salahnya, kalau kita terus mencoba dan mencoba untuk selalu menciptakan kesempatan baru.

Ya, kesempatan itu kadang hadir dengan kita harus melepaskan sesuatu yang sebenarnya tidak mau kita lepaskan. Namun, percayalah ketika satu pintu tertutup akan ada pintu lain yang terbuka. Tuhan tidak akan menutup segala kemungkinan jika manusia tidak pernah berhenti untuk berspekulasi dan merealisasikannya.

Kesempatan hadir ketika kita mau melapangkan dada untuk menyambutnya dan membuatnya ada. Kesempatan tidak akan pernah menghilang karena kesempatan itu selalu dekat di depan kita. Entah itu yang mau kita sadari atau yang kadang memang terabaikan oleh kita. Maka, ketika kita menemukan sebuah kesempatan dan menyadarinya, langkahkan kaki, dan raihlah itu hingga pantas bisa kita sebuat dengan kesempatan, entah itu kesempatan kedua, ataupun ketiga dan selanjutnya. Karena kesempatan kedua dan seterusnya itu akan selalu hadir ketika kita mau memperbaiki kesalahan kita yang terabaikan di kesempatan pertama. Namun, jika kita ingin selalu bisa mensyukuri apa yang kita dapatkan, beranikan diri kalau kesemaptan yang ada itu selalu menjadi kesempatan pertama dan terakhir supaya kita tidak pernah berhenti untuk mencoba dan terus mencoba dan tidak mengacuhkannya begitu saja. 


Melelahkan Memang, namun...

Bagi wanita mungkin ini yang biasanya dirasakan. 
Memikirkan tanpa sesuatu yang pasti akan apa yang dipikirkan ? Itu mungkin salah satu kebiasaan wanita.
Sering disebut sebagai mahkluk yang rempong, entah itu makna kiasaan atau mungkin emang makna yang sesungguhnya.
Melelahkan jika selalu ada dalam stereotipe tersebut. Yausudah mungkin itu memang salah satu pembagian kluster yang disandang wanita sejak lahirnya. Ingin selalu dimengerti itu juga menjadi salah satu ciri wanita. Bahkan kadang wanita menjadi mahkluk yang selalu mengerti tanpa dimengerti. Dalam hal ini, kadang wanita menjadi mudah jatuh dan lemah dengan apa yang dirasakannya.

Tenang, kebanyakan dari kita mungkin merasakannya. Melelahkan ketika menahan rindu namun tidak tahu pasti rindu itu untuk siapa.
Melelahkan memang ketika kita harus mencoba berlari sejauh mungkin namun kenyataan tetap tidak mau menghindar dari pandangan kita.

Melelahkan memang ketika berharap untuk dicari dan dipikirkan namun kenyataannya jauh dari ekspektasi yang ada dalam angan kita.
Sudahi tangismu kawan, ini kadang hanya masalah waktu.
Waktu yang menghadirkan semua cerita, hingga nantinya waktu juga yang akan mampu menghapus semua kenangan yang ia tinggalkan.

Melelahkan memang, setiap detik setiap menit setiap jam bahakan setiap kita melangkah, bahkan bayangan yang sejatinya ingin kita lenyapakan seakan menincar setiap langkah kita. Tapi itu kadang hanya sebuah ketakutan kita. Bahkan ketakutan itu hadir karena kita membiarkannya tercipta, padahal kita mempunyai kuasa untuk melawannya. Dan itu kadang semakin menyakitkan ketika kita tidak tahu harus berbuat apa untuk meluapkannya. Karena kadang itu terlalu menyadarkan kita karena itu salah.

Melelahkan memang, ketika kita ingin menyendiri dan tidak ada seorangpun yang tahu, tapi pada kenyataannya bayangan itu yang muncul dan memaksa kita unutk memikirkannya.

Mungkin itu yang kadang mengapa wanita dianggap BM (banyak maunya), inilah itulah, kandang terkuasai oleh perasaan yang tidak menentu. Tapi ketahuilah, ini kembali lagi hanya masalah waktu. Waktu yang menghadirikannya dan waktu juga yang akan menghapusnya.

Tenang kawan, jika kita takut akan ketidakpastian rasa, berhentilah sejenak, renungkanlah kembali, apa yang kita mau dan apa yang kita cari.
Renungkanlah kembali, apakah ini tidak akan terbuang dengan percuma ?
Renungkanlah kembali, betapa leganya ketika kita bisa mengubah mindset kita kalau kita bisa melenyapkan perasaan yang hanya mengganggu itu.
Semua akan bisa teratasi ketika kita percaya kalau kita bisa. Namun semua akan terasa sirna ketika takdir yang nyatanya memaksakan kita menemui jalan kita dengan cara demikian.
Hingga pada akhirnya kita akan bermuara pada sebuah cerita yang menjadikannya indah pada waktunya.

Senin, 04 Juni 2012

FRIENDZONE

Friendzone. Apa sih sebenernya friendzone itu, kayaknya sering banget akhir-akhir ini mendengar istilah itu. Banyak yang mengucapkan satu kata ini. Yap, ini dia. Zona pertemanan. Percaya nggak percaya mungkin hampir 50 % orang percaya kalau pertemanan antara cewek dan cowok nggak ada yang bisa pure tanpa adanya feel atau perasaan. Ada beberapa fakta yang mengungkapkan, ketika seorang cewek dan cowok berteman, entah itu lama, sedang atau sebentar akan ada perasaan yang muncul diantara mereka. Dan kebanyakan perasaan itu disadari oleh pihak ceweknya. Tapi setiap orang pastilah punya batasan sampai mana feel yang dirasakan dalam sebuah persahaban atau mungkin beneran nggak ada feel. Aduh sebenernya belibet juga ini mau jelasinnya gimana. Hahaha. Tapi begitulah sekirannya. Ya mungkin bener juga pepatah orang Jawa yang mengatakan "tresna jalaran saka kulina". Ah tapi ada juga orang-orang yang meyakini ketika mereka sudah berprinsip untuk bersahabat, mereka menghindari akan satu kata yaitu perasaan yang mungkin hanya akan membuat hubungan mereka kaku dan berantakan mungkin. 

Ketika waktu-waktu dilalui bersama, berbagi cerita, dan berbagi keluh kesah ataupun yang lainnya. Secara tidak langsung pribadi dari masing-masing perseorangan itu sudah membuka kotak akan hidupnya. Siapa dia, apa mau dia, apa yang dia cari dan yang lainnya. Kenyamanan yang mereka dapatkan dari hubungan pertemanan itu menjadikan mereka enggan beranjak dari zona dimana mereka bisa memberi dan menerima tanpa harus ada embel-embel yang nantinya akan beresiko. Mungkin ada juga orang yang lebih memilih untuk berada dalam friendzone karena dengan begitu dia dengan tulus memberikan apa yang terbaik tanpa harus mengagungkan apa itu yang dinamakan dengan perasaan. Sungguh pelik jika mau diruntut detailnya.

Tidak bisa lebih. Itu kadang yang menjadi alasan hingga orang memutuskan untuk tetap berada di friendzone dengan seseorang. Atau mungkin ada juga yang selalu mengalibikan keadaan yang menyebabkan mereka memilih untuk berada dalam friendzone. Ya setiap dari mereka memiliki alasannya masing-masing. Unik, lucu dan sulit untuk dimengerti memang. Oh iya, atau mungkin ini adalah salah satu penolakan secara halus dari salah satu pihak. Ya istilahnya penolakan secara halus juga sih ya. Tapi ya entahlah, setiap hati punya rahasia. Dan mungkin hanya dirinya sendiri dan Tuhan yang tahu akan segalan yang dirasakan dan dialaminya.

Namun ketika dalam keadaan yang tidak bisa diprediksi juga, kita tidak bisa menyalahkan keadaan karena apa itu yang dinamakan dengan perasaan datang tanpa disadari dan tiba-tiba. Bahkan sudah kayak tamu yang tidak diundang, dan kadang pergi begitu saja tanpa permisi. Sungguh complicated. Bahkan kalau dianalisis perasaan itu datang dari sesuatu yang berawal dengan kenyamanan, itu tidak mau tahu dalam hubungan pertemanan, permusuhan, atau bahkan yang lainnya. Kalau dipikir secara gamblang aja, ada satu fakta yang mejelaskan, mungkin masih banyak fakta lainnya, permusuhan aja bisa berubah menjadi sebuah perasaan akan ketertarikan, yang awalnya tidak saling menyapa menjadi saling merindukan. Oh sungguh indahnya jika diceritakan. Hahaha. Ya itu dia balik lagi, perasaan itu seperti semak-semak yang tumbuh dibebatuan sekalipun dan ketika akarnya sudah mulai muncul akan sulit untuk dihilangkan karena dia tidak mau tahu dan yang pasti ngeyel jika mau berkembang lebih. Bahkan virus perasaan itu kadang memaksa orang untuk melogikakan sesuatu yang kata orang tidak ada logika atau bahkan sebaliknya. Ya karena sejatinya yang dinamakan perasaan itu unpredictable. So, friendzone atau apalah itu namanya kadang bukan menjadi batasan untuk sebuah perasaan itu tumbuh. Istilah friendzone kadang menjadi sebuah alibi yang alasannya sendiripun hanya orang yang merasakannya yang tahu persisnya bagaimana. Dan mungkin bisa juga diperkirakan ketika salah satu mereka pergi entah menjauh atau memang keadaan yang membuat mereka jauh, disitulah kadang akan ada perasaan yang menjelaskan adanya "something missing", entah itu kenyamanan yang yang pergi atau memang sebuah perasaan yang menjelaskan kalau itu perasaan akan sebuah kehilangan, entah kehilangan teman atau memang perasanan rindu akan kebersamaan seperti sebelum-sebelumnya. Bahakan, akan ada kemungkinan salah satu pihak mempertanyakan "bagaimana aku bisa merasa kehilangan bahkan aku tidak pernah memilikinya", pertanyaan inilah yang kadang lebih bisa menjelaskan apakah selama ini friendzone atau mungkin memang benar sudah ada feel lebih. Tetapi ketika ada mereka yang memang pure untuk berada dalam friendzone selalu beranggapan dengan prinsip "jangan peranah memiliki sesuatu jika kita tidak mau kehilangan". Nah semua itu sebuah alasan lagi yang jawabannya ada didalam pribadi mereka masing-masing.



Untuk Kamu Masaku Yang Akan Datang

Mari berbicara tentang kamu.

hai kamu, kelak aku menemuimu dengan sejuta ceritaku dimasalalu.
Maafkan aku jika aku hanya akan membawamu dengan cerita dimasalaluku.
Namun tenanglah, kamu tidak akan aku ajak untuk terlalu larut dengan masa silamku yang penuh dengan cerita.

Hai kamu, aku menemuimu untuk menulis sebuah cerita baru.
Cerita tentang kisah laluku yang sangat tidak karuan untuk ku sempurnakan denganmu.
Aku harap kamu menjadi penutup akan cerita disepanjang perjalanan masa laluku.

Hai kamu, tahukah kamu bahwa aku dulu terlampau sering jatuh dan aku selalu tersungkur bersujud untuk dapat segera bertemu denganmu ?
taukah kenapa aku ingin segera bertemu denganmu ?
Karena kau hanya berharap kisah ini segera menemui ending yang selalu diceritakan banyak orang kalau semua akan indah pada waktunya.
Dengan begitu aku yakini kamu membawa penutup keindahan akan semua kisahku.

Hai kamu, taukah bahwa kau dulu terlampau sering sendiri berjalan melawan badai yang datang silih berganti.
aku yakini aku bisa melewatinya.
karena aku ingin menemukanmu dipenghujung perjalananku.

aku tidak tahu harus seberapa jauh aku melangkah, namun dalam setiap doaku tiada hentinya aku berharap untuk menemukan pemilik tulang rusukku.

Ah mungkin ini terlalu berlebihan, namun tenanglah. Kamu tidak akan menemukan sakitnya aku dimasalaluku. 
Karena aku ingin dengan sederhana mengenalmu dan sederhana membangun kasih kita untuk bisa mnejadi sempurna dengan anugrah dariNya.

Hai kamu, aku sadar aku masih terlampau sering mengeluh akan kelelahan-kelelahan yang aku hadapi.
namun aku yakini kamu tidak akan mendengar keluhku, karena aku selalu berdoa kita akan lawan keluh itu bersama.

Hai kamu, taukan kenapa bait-bait kata ini aku tulis ?
Karena aku yakini dalam setiap harap akan menjadi doa yang tulus tanpa dibuat-buat. 

Satu Banding Sepuluh

kecewa. Setiap orang pasti pernah merasakannya. Perasaan tidak dihargai dan terbuang begitu saja. terabaikan dan dianggap tidak ada. Yah sepertinya sudah tidak asing lagi kata kecewa di telingan setiap orang. Bahkan mungkin ada orang yang terlampau sering bersahabat dengan sesuatu yang dinamankan kecewa itu sendiri. Kecewa sendiri datang tanpa bisa diprediksi. Ketika kita berharap susuatu itu sejalan dnegan pemikiran kita, eh ternyata jauh dari apa yang kita harapkan. Tapi itulah kehidupan. Kadang apa yang terjadi menjadi lebih indah dari spekulasi awal kita, namun kadang lebih mengenaskan dan pahit kenyataannya. Manusia tidak bisa mengelak ketika perasaan kecewa itu datang.

Kadang masih terasa samar membedakan kecewa dan sakit hati. Apakah kedua kata ini sama rasa atau sama artian ? Hanya yang merasakan saja yang mungkin bisa membedakan kedua rasa yang tidak beda jauh ini. Sakit, itu juga pasti menjadi bagian dari kehidupan kita. Bukan hanya bahagia yang sellau diharapkan oleh kebanyakan orang, namun tak terkecuali perasaan sakit itu yang nyatanya malah datang menghampiri.

Kita sebagai manusia hanya sebagai pemain, melakukan yang terbaik namun kita bukan juri yang menilai permainan kita sendiri. Ada juri yang lebih dari segalanya untuk menilai yang baik dan benar dalam kehidupan kita.

Berbuat baik belum tentu dibalas dengan perbuatan baik juga, kadang memang harus sedikit licik untuk mendapatkan balasan akan kebaikan kita. Ada pepatah yang mengatakan, karena setitik nila rusak susu sebelanga. Kadang semua perbuatan baik kita percuma ketika kita melakukan sedikit saja kesalahan. Ada salah satu teman lama saya yang mengatakan, kebanyakan dari kita lebih mengingat 1 kesalahan daripada 10 kebaikan dari diri seseorang. Nah itulah manusia, selalu bisa menilai yang jelek dari pribadi orang namun tidak bisa menyadari apa yang salah dan kurang dari dirinya sendiri. Ini mungkin akan menjadi hal wajar, karena sudah menjadi hal yang tidak tabu lagi untuk dihalalkan, bahkan hampir sama kayak makanan, ada label halal dan tidak halal. Namun mungkin ini hanya untuk sebagian orang saja.

Dunia kadang menjadi penghakiman akan perbuatan yang kita lakuakn. Walaupun sejatinya dunia tidak tahu batasan sampe mana hal yang dikatakan buruk dan yang baik itu. Bhakan sedikit cela orangpun dicari sampai akarnya untuk selalu diperolokkan.

Hai kalian yang merasa kecewa, atau mungkin kalian yang terlampau sering bertemu dengan rasa kecewa. Bebaskanlah dirimu. Jnagan letih untuk melakukan yang terbaik dari diri kita, walaupun dunia serasa membuatakan akan niat baik kita, namun biarkan saja waktu yang mendewasakan kita untuk tetap patuh akan sebuah kasih yang memberi, ikhlas dan memaafkan.


Sabtu, 02 Juni 2012

Hai Wanita

Hai wanita, wajahmu terlalu cantik jika harus kamu tutupi dengan kesedihanmu. Bukan apa, tapi bukankah itu akan terdengar percuma jika kita hanya menangisi sesuatu yang nyatanya menyakitkan ?
Hai wanita, air mata kita bahkan terlalu berarti jika berlinang hanya untuk sebuah pengorbanan yang sia-sia. Bahkan akan ada orang yang lebih bisa menghargai pengorbananmu.
Hai wanita, waktu kita sangat berharga. Cinta yang selalu tulus yang selalu kita miliki akan menjadi sebuah mutiara. Tidak terbuang dengan percuma bagi mereka yang tidak bisa menghargai hadirnya kita.

Hai wanita, tutur kata kita terlalu lembut untuk mengeluh hanya karena sebuah waktu yang tidak pernah berpihak kepada kita ? Hentikan keluhmu, ucapakn doa untuk memuliakan hati kita kelak untuk dia yang menunggu kita.
Hai wanita, kita mempunyai harga mati akan sebuah kesetiaan. Kesetiaan yang kita miliki bisa menjadi tempat peneduh bagi hati yang jauh akan sebuah kedamaian. Jika nyatanya kita harus merelakan yang kita cintai pergi, pancarkan kasih yang kita miliki. Cinta tidak harus selalu bisa mempertahankan, namun kasih selalu bisa mengikhlaskan yang tak bisa kita bahagiakan. Bahkan kita harus bisa turut bahagia ketika dia dengan bangga menggandeng tangan mungil walau itu bukan tangan kita.

Hei wanita, kuatkanlah hati. Kita bukan seperti yang mereka kira. Kita punya kuasa akan diri kita sendiri. Ketegaran yang selalu terselubung, akan mengajarkan kita arti sebuah pengorbanan. Cinta tidak harus bisa kita rengkuh, karena kita hanya mampu saling memandang.

Bukankah kita akan lebih bahagia melihat senyumnya, meski itu bukan senyum untuk kita ? Jangan menyerah ketika cinta meninggalkanmu dan menjatuhkanmu, karena akan ada kekuatan lebih dari cinta yang bisa memberimu cara untuk bangkit.

Bukan cinta namanya bila kita kejar. Kita yang akan dihampiri cinta ketika waktunya memang sudah tiba. Bukan cinta namanya jika hanya membuat kita tertunduk tak berarti. Karena cintalah yang seharunya menjadikan kita lantang menghadapi dunia. Bukan cinta namanya jika ia hanya mampu membuat kita sakit. Karena cinta mampu menyembuhkan bahkan menguatkan pribadi yang lemah.

Ketauilah wahai wanita, kita kadang jatuh dan tersungkur hanya karena merasa cinta tak berpihak pada kita. Kita merasa dibutakan.  Bahkan ada pepatah mengatakan, cinta itu buta. Tapi harus kita ketahui kalau cinta itu tidak buta, hanya kadang bisa melumpuhkan logika.

Wahai wanita, berdirilah tegar setegar batu karang walaupun ia bisa rapuh. Namun jangan mau kita dirampuhkan oleh cinta yang semu. Kita layak untuk mendapatkan cinta yang nyata, tulus dan satu.
Bukan untuk dibagi bahkan untuk dipermainkan. 

Lapangkan dadamu wahai para wanita, karena keikhlasan dan kesabaranlah yang bisa menuntun kita pada cinta sejati. Ia akan hadir ketika kita sudah ikhlas merelakan waktu yang dengan sabar kita lewati. Doa menjadi pedoman yang tak bisa terhapuskan meski kadang terdengar klise.  Hei wanita, kamu harus tahu betapa berharganya kamu dengan senyum dan keteguhan hati yang kamu miliki. 

Manungsa Mung Sederma Nglakoni

kita sering dan bahkan selalu berpikiran kalau memberi itu harus mendapatkan imbal balik yang senyatanya pantas untuk kita. Yah memang manusiawi kalau kita mengharapkan seperti apa yang ada dalam asas keadailan ataupun asas keberimbangan. Tapi taukah kita, kasih itu memberi, kasih itu sederhana, kasih itu tidak menuntut, kasih itu tulus, kasih itu tidak berkesudahan, dan yang pasti kasih itu memaafkan. Dengan kasih kita mampu melihat dunia dari sudut pandang yang lain. Namun tak mustahil kalau hal ini dianggap percuma sisaat dunia yang semakin tua ini, bahkan sesuatu yang dulunya dianggap mulia kini dianggap sesuatu yang klise dan percuma. Rasanya dunia memang sudah mengalami pergeseran yang sangat pesat. Apa ini hanya perasaan saya saja atau memang nyatanya begitu ? dunu saling menghormati dan saling memberi masih dianggap menjadi suatu keharusan antara satu orang dengan orang lain, tidak harus memandang dari mana dia dan siapa dia. Dulu kasih sangat dekat dengan kehidupan kita. Kasih yang tulus. Yap namun kini, bahkan ketika kita memberi seperti menanam benih yang mengharapkan akan ada benih yang tumbuh dari benih yang kita tabur. Bahkan mungkin kita memang sengaja melakukan hal yang nantinya biar terlihat mecolok dan dengan begitu mendapatkan sejuta sanjungan untuk tetap mendongkrak popularitas atau bahkan mungkin untuk menjulangkan namanya stinggi langit. Sungguh sebuah kaharausan sepertinya untuk saat ini. Biarkan saja, semakin lama dunia semakin mempunyai normanya sendiri. Ehm, ini hanya pemikiran saya saja sih. Dulu korupsi menjadi sebuah harga mati yang tidak bisa ditolerir, namun sekarang sudah menjadi harga mati untuk dibudayakan. Apa ini bukti kalau semakin kita mendekati akhir jaman ? Semakin kesini bahkan bukan hanya itu saja. Banyak hal positif yang bisa dipetik ketika kita belajar dari pergeseran budaya dan norma yang ada saat ini. Ternyata, seperti yang semua keyakinan mengajarkan, kasih itu seperti kata-kata di lagu anak kecil "kasih ibu", yaitu "MEMBERI TAK HARAP KEMBALI". Jika kita sudah bisa memaknai hal itu, mungkin dnegan begitu kita sudah bisa dikatakan lulus akan sebuah pelajaran tenatng kehidupan. Apa sih sejatinya dalam hidup ini ? Bukannya memang itu, saling mengasihi sesama kita. Namun bahkan sekarang kekerasan semakin meraja lela dimana-mana, bahkan hal itu menjadi sebuah kebiasaan yang tidak bisa dihapus lagi. Mungkind alam benak mereka, dengan kekerasan mereka bisa menunjukkan hakekat mereka dengan kekuasaan yang mereka miliki. Yasudahlah, setiap orang memiliki hak untuk mempresepsikannya dengan pikiran mereka masing-masing. Semakin kesini manusia yang menghuni dunia ini semakin tahu amnaa yang benar dan mana yang tidak, meski mungkin tidak bisa memaknainya untu direalisasikan dalam kenyataan yang ada. Ya, memang benar juga sih, harus dimengerti juga. Kebaikan tidak selamanya dibalas dengan kebaikan, mungkin kadang kita harus bersikap sedikit licik untuk mendapatkan kebaikan itu. Bahakn disini terlihat akan ego dunia, siapa yang memberi harus mendapatkannya kembali. Biarkan saja semua berjalan sebagaimana mestinya, tetap bertahan dan menyakini bahwa semua itu akan ada alurnya tersendiri. Tidak harus dibuat-buat, karena "MANUNGSA MUNG SEDERMA NGLAKONI" kira-kira seperti itulah orang Jawa menyebutnya. Yang pasti semua itu akna indah pada waktunya. Let"s see :)

Jumat, 01 Juni 2012

AYAH

ehm, mau berbagi cerita ah tentang dia yang teramat berarti di hidup saya, dia yang menjadikan saya seperti saat ini. Bahkan tanpa kata sekalipun, dia bisa membuat saya mengerti kalau hidup itu terlalu keras jika hanya mengandalkan ketergantungan dengan orang. Dia yang kini tumbuh uban di kepalanya, dan keriput diwajahnya tak bisa tertutupi lagi. Walaupun dia selalu mengajariku cara berjalan dengan lantang, meski dia tidak pernah bertutur seperti yang lain kalau berjalan harus dengan langkah tegap. Namun dia selalu berbicara dengan matanya, kalau di depan sana aku mempunyai mimpi yang nantinya bisa aku raih. Dia mengajariku bertahan walaupun banyak hal yang menghadang, bahkan ada tangan-tangan yang siap menjatuhkanku. Dia tidak memanjakanku dengan sejuta cara seperti yang lain. Tapi dia mengajariku melihat dunia denegan sudut pandang yang mungkin sampai saat ini susah untuk aku mengerti. Pribadinya yang keras menjadikanku sosok yang tidak boleh gampang tumbang jika kekecewaan bahkan jika dunia siap untuk menyerbuku dengan sejuta peluru yang siap menjatuhkanku. Dia bukan pribadi yang selalu membelai rambutku seperti yang lain, bahkan dia tidak suka melepasku dengan memandang aku dari jauh ketika aku beranjak pergi dari rumah. Dia hanya bisa berteriak "hati-hati dijalan". Kata itu mungkin lebih dari sebuah pelukan yang selalu diberikan yang lain kepada mereka yang super beruntung. Dengan caranya yang mungkin sampai saat ini susah aku mengerti, memberiku ajaran bahkan apa yang ada dihadapan kita itu adalah sebuah pilihan. Masalah tidak akan menjadi masalah jika kita bisa menjadikannya sahabat dan bijak menyikapinya. Oh iya, masih ingat ketika aku kecil, tangan mungilku digenggamnya dan diperlihatkan aku kepada dunia yang nantinya akan aku jalani sendiri. Ketika kini aku beranjak dewasa, dia mulai bertutur akan masa depanku. Dia mulai bertutur akan sebuah harapannya meskipun caranya tidak sama seperti yang lain. Dia ingin menjadikanku lebih lebih dan lebih dari dirinya. Dia sadar kalau dirinya bukan pribadi yang baik untuk menjadi pribadi yang baik untuk menjadi contoh. Dia berharap akan ada pasangan yang menjadikanku lebih baik dari apa yang dia ajarkan sampai saat ini. Ketika peluhnya semakin terlihat, dia masih tetap berjuang menjalani tugasnya. Menempuh puluhan kilometer, bahkan waktu semakin membuat jalan yang kini selalu aku lalui membuatku bersyukur meski jauh dari yang lain, dia memberi pelajaran yang mungkin tidak tampak sekalipun. Hampir 23 tahun menempuh puluhan tahun dari matahari yang belum menampakkan wajahnya hingga matahari pergi keperaduan, dia selalu berjuang untuk menjadikanku pribadi yang nantinya dipandang karena diriku sendiri bukan karena dari mana asal usulku. Karena dia sadar, dia tidaka bisa menjadikan aku besar karena namanya, karena keterbatasan yang dia miliki dia mengajariku kesederhanaan yang harus selalu menjadikanku kelak pribadi yang besar. Baru kemarin rasanya aku menangis karena kenakalanku minum es dan berakhir dengan batuk dan selalu ada kata-kata "jewer" tapi kini dia memiliki mimpi yang perlahan mau dia ucapka kepadaku. Walau begitu, aku selalu mengeluh dan selalu merasa kurang dengan apa yang telah dia lakukan. Aku merasa tidak bisa menjadi yang lain. Bahkan dari kecewa yang dia buat sekalipun, aku bisa belajar menjadi pribadi yang tahan banting dan harus bisa berdiri di kaki sendiri. Apapun keadaannya, aku bangga mamanggilnya AYAH. Karena dengan caraanya sendiri dia memberi pelajaran arti tentang hidup meski dengan cara yang berbeda.