Kamis, 21 Juni 2012

KRIMINOLOGI

Kriminologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari sebab akibat, perbuatan, dan pencegahan kejahatan sebagai gejala manusia dengan mempertimbangkan berbagai ilmu pengetahuan yang mendukung.

Ah sekarang ini amat sangat diperlukan ilmu satu ini. Tidak bisa dipungkiri lagi kalau kekerasan dan kejahatan akhir-akhir ini sangatlah marak. Ya siapa sangka sih kalau karena diduga tuntutan ekonomi ibu di Malang tega membunuh 4 anak kandungnya. Ya seperti ramalan Jayabaya, ceile sok tahu banget ni soal ramalah Jayabaya. Tapi emang bisa diprediksikan oleh kebanyakan orang kalau semakin kesini dunia semakin "edan". Yang berkuasa itu yang akan menggunakan hak otoriternya untuk membeli demokrasi yang kata orang itu ciri khas Indonesia. Tapi ya apa dikata memang seperti itu keadaannya sekarang ini. Dan dengan ilmu kriminologi ini juga kita akan lebih tahu mana yang didefinisikan sebagai kejahatan, teori apa saja yang bisa mengungkap penyebabnya, cara-cara untuk prevensi kejahatan dan yang lebih pentingnya lagi perlakuan atau treatmen apa yang sebagiknya diberikan kepada para korban maupun pelaku unutuk mencegah supaya kejahatan bisa diminimalisir.

Tapi ni ya, perilaku kriminal ini banyak penyebabnya. Bukan hanya karena faktor lingkungan saja tetapi faktor genetik dan faktor bioenvironment juga sangat berpengaruh dalam perilaku kriminalitas. Jurnal Of Reaserch in Personality (2003) dengan judul "Why Productivity Fades With Age: The Crime Genius Connection", Satoshi berhipotesis bahwa pernikahan membuat perilaku kriminal maupun kejeniusan mundur".  Contohnya, Koes Plus yang masa mudanya berjaya tetapi ketika semakin bertambah umurnya, namanyapun semakin tenggelam. Begitu juga James Watson yang mendapat hadiah nobel untuk penemuannya dibidang biologi ketika berumur 25 tahun dan tidak kedengaran lagi sesudahnya. Tapi hasil penelitian ini memang tidak bisa digeneralisasikan begitu saja karena banyak kasus saat ini yang disebabkan karena tuntutan hidup yang semakin tinggi membuat orangtua mau tidak mau melakukan sesuatu untuk menghidupi anak-anaknya. Dan ini tidak terlepas dari tindakan kriminal seperti merampok, mencuri dan sebaginya. Ada penelitian yang menjelaskan bahwa faktor usia dan gender menjadi pemicu utama dalam tindakan kriminal. Laku-laki muda dianggap memiliki agresivitas yang tinggi dan kepribadian yang belum stabil sehingga lebih cenderung pada perilaku yang 'coba-coba'.
Dalam teori "Drive-Reinforcement" (Thordike) dijelaskan bahwa manusia dianggap hedonistik, pencari kesenangan, dan penghindar rasa sakit. Bahkan kesenangan dimaksimalkan. Contohnya, mencari hasil yang sebesar-besarnya dari usaha yang sekecil-kecilnya, tidak menanam pohonya tapi ikut mencuri buahnya. Ini merupakan contoh pelanggaran hukum yang pada dasarnya untuk memenuhi kenikmatan sendiri.

Oya yang tidak kalah menariknya lagi, perilaku kriminal juga bisa disebabkan karena faktor kepribadian atau kepribadian yang menyimpang yang pada akhirnya membuat prilaku anti-sosial dan bisa mengancam keselamatan orang lain. Neurosis, dengan berbagai bentuk dan variasinya, adalah suatu label yang diberikan kepada individu-individu yang mengalami gejala-gejala dalam bentuk pemikiran-pemikiran yang dirasa mengganggu dirinya. Psikosis adalah label yang diberikan kepada individu-individu yang mengalami gangguan disorganized. Meskipun disebut menyimpang, pemikiran dan tingkah laku individu psikotik tidak selalu merupakan gangguan bagi individu lain disekitarnya. Sedangkan psikopat adalah label yang diberikan kepada individu yang mengalami gangguan kepribadian yang menghasilkan tingkah laku yang menyimpang yang seringkali menjadi ancaman bagi individu-individu lain.

Namun tidak semua tindakan kekerasan itu menjadi sebuah perilaku kriminal. Karena keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia, disebagian tempat kekerasan dijadikan budaya yang mau tidak mau dilestarikan. Misalnya, sirri di Makasar, Sulwesi selatan. Dimana masyarakat Bugis menggunakan sirri sebagai media mengembalikan harga diri. Sirri dilakukan oleh orang atau keluarga yang merasa dipermalukan oleh pihak lain. Masyarakat Bugis memperbolehkan pembunuhan untuk mengembalikan kehormatan atau harga diri yang dihina oleh orang lain. 

Prevention is the best medicine, adalah salah satu mutiara yang banyak dikenal orang. Di dalam kerangka memperkecil tingkat kejahatan dimasyarakat ada tiga strategi yang perlu dilakukan dimana satu dengan yang lainnya saling mendukung. Yaitu mengidentifikasikan "risk factor". Membuat prosedur untuk menjaring anak-anak yang mana yang beresiko. Melakukan intervensi untuk mengubah faktor resiko dan dengan demikian memperkecil kemungkinan si anak melakukan aksi kriminal. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thankyou for reading :)