Selasa, 12 Juni 2012

Hanya Sebuah Opini

Setiap dari kita, wanita, memiliki sebuah pandangan tersendiri tentang siapa itu mereka, yaitu mereka disini adalah laki-laki. Di awal bukan untuk mengejudge atau mendiskriminasikan siapa itu laki-laki, karena mungkin dari awal semua sudah terbaur karena sebuah stereotipe yang terbentuk di kehidupan kita. 

Laki-laki itu dikenal sebagai pribadi yang akan melindungi wanitanya kelak jika mereka sudah menemukan tulang rusuknya. Mmemang benar jika ada pepatah yang mengatakan bahwa " Tuhan tidak mungkin meletakkan tulang rusuk pada bandan yang salah." Namun sekarang ini entah banyak yang memang sudah menjadi sebuah kebiasaan atau karena pergeseran jaman yang semakin tua. Kandang esensi sebuah kasih itu sudah tergeser oleh sebuah kesenangan sesaat. Dimana, sebuah kesetiaan antara laki-laki dan perempuan yang sudah terikat oleh komitmen menjadi harga yang semakin mahal bahkan menjadi harga mati. Ini sulit untuk dimengerti jika akan dibahas sampai detailnya. Karena setiap dari kita, wanita, memiliki prespektif yang berbeda-beda jika memandang sesosok laki-laki yang mungkin menjadi bagian hidup kita atau bahkan pernah emnjadi bagian hidup kita.

Sifat, pembawaan atau mungkin karakteristik seseorang memang tidak bisa di teorikan secara pasti. Mereka memiliki kecenderungan masing-masing, terutama lingkungan yang akan membentuk mereka. Perbedaan yang mungkinm endasar antara laki-laki dan wanita yaitu tentang perasaan. Bagi wanita perasaan adalah hal penting yang selalu diutamakan. Entah itu akan masalah yang sepele atau bagaimana, namun disini perasaan wanita selalu bertindak. Ini bedanya dengan mereka, laki-laki lebih cenderung untuk mengabaikan sesuatu yang dianggapnya tidak penting atau bahkan hal itu bukan sesuatu yang pantas untuk dipikirkan. Mereka lebih cenderung mencari kesenangan yang membuat mereka bisa menikmati dunia mereka sendiri. Bahkan kadang terlalu simple jika menggali sebuah akar dari permasalahn antara laki-laki dan wanita yang berakar pada sebuah perhatian. Wanita yang kodratnya ingin dimengerti dan selalu diperhatikan, akan lebih cenderung berusaha memberikan yang terbaik yang ia miliki untuk mendapatkan perhatian balik dari laki-laki yang mereka cintai. Namun, ini yang kadang diabaikan oleh mereka, take and give yang mungkin menjadi sesuatu yang simple tapi lebih banyak diabaikan.

Laki-laki memiliki zona sendiri yang sulit untuk dimengerti, bahkan kita, wanita, sudah terlalu berusaha untuk mentoleransi kecintaan mereka pada dunianya, tapi laki-laki dengan kuasanya memberi garis keras kalau itu tidak boleh diganggu gugat. Itu memang hak paten yang mereka miliki. Karena bukan hanya cowok saja yang memiliki itu, kita sebagai wanita juga memiliki itu.

Ada empat hal yang kadang menggoyahkan komitmen dan menghilangkan sesuatu apa itu yangg dinamakan dengan kesetiaan. HARTA, TAHTA, KUASA, dan WANITA. Empat komponen itu yang terkadang dengan mudahnya menghilangnya sebuah kesetiaan begitu saja. Mereka dengan manisnya memberikan segala yang baik diawal namun dnegan apa yang mereka miliki mampu meruntuhkan kepercayaan yang dimiliki oleh seorang wanita dalam sekejap. Kesetiaan, itu menjadi sebuah harga mati dan tidka bisa ditawar lagi. Jika dari awal kita sudar berani berucap janji, apapun itu yang terjadi, bukan sebuah pengkhianantan yang menjadi balasan. Karena sekali itu berbohong, akan seterusnya ditutupi oleh kebohongan dan kebohongan. Sejatinya, dimengerti laki-laki sejati itu tidak pernah ingkar janji, mereka memiliki kewajiban untuk menjadi panutan bahkan berproses bersama untuk menjadi pribadi yang lebih baik dengan wanitanya. Jika laki-laki sudah tidak bisa lagi menjaga komitmen yang dia sendiri yang mengawali, mungkin dia bukan laki-laki yang wanita cari. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thankyou for reading :)