Senin, 04 Juni 2012

FRIENDZONE

Friendzone. Apa sih sebenernya friendzone itu, kayaknya sering banget akhir-akhir ini mendengar istilah itu. Banyak yang mengucapkan satu kata ini. Yap, ini dia. Zona pertemanan. Percaya nggak percaya mungkin hampir 50 % orang percaya kalau pertemanan antara cewek dan cowok nggak ada yang bisa pure tanpa adanya feel atau perasaan. Ada beberapa fakta yang mengungkapkan, ketika seorang cewek dan cowok berteman, entah itu lama, sedang atau sebentar akan ada perasaan yang muncul diantara mereka. Dan kebanyakan perasaan itu disadari oleh pihak ceweknya. Tapi setiap orang pastilah punya batasan sampai mana feel yang dirasakan dalam sebuah persahaban atau mungkin beneran nggak ada feel. Aduh sebenernya belibet juga ini mau jelasinnya gimana. Hahaha. Tapi begitulah sekirannya. Ya mungkin bener juga pepatah orang Jawa yang mengatakan "tresna jalaran saka kulina". Ah tapi ada juga orang-orang yang meyakini ketika mereka sudah berprinsip untuk bersahabat, mereka menghindari akan satu kata yaitu perasaan yang mungkin hanya akan membuat hubungan mereka kaku dan berantakan mungkin. 

Ketika waktu-waktu dilalui bersama, berbagi cerita, dan berbagi keluh kesah ataupun yang lainnya. Secara tidak langsung pribadi dari masing-masing perseorangan itu sudah membuka kotak akan hidupnya. Siapa dia, apa mau dia, apa yang dia cari dan yang lainnya. Kenyamanan yang mereka dapatkan dari hubungan pertemanan itu menjadikan mereka enggan beranjak dari zona dimana mereka bisa memberi dan menerima tanpa harus ada embel-embel yang nantinya akan beresiko. Mungkin ada juga orang yang lebih memilih untuk berada dalam friendzone karena dengan begitu dia dengan tulus memberikan apa yang terbaik tanpa harus mengagungkan apa itu yang dinamakan dengan perasaan. Sungguh pelik jika mau diruntut detailnya.

Tidak bisa lebih. Itu kadang yang menjadi alasan hingga orang memutuskan untuk tetap berada di friendzone dengan seseorang. Atau mungkin ada juga yang selalu mengalibikan keadaan yang menyebabkan mereka memilih untuk berada dalam friendzone. Ya setiap dari mereka memiliki alasannya masing-masing. Unik, lucu dan sulit untuk dimengerti memang. Oh iya, atau mungkin ini adalah salah satu penolakan secara halus dari salah satu pihak. Ya istilahnya penolakan secara halus juga sih ya. Tapi ya entahlah, setiap hati punya rahasia. Dan mungkin hanya dirinya sendiri dan Tuhan yang tahu akan segalan yang dirasakan dan dialaminya.

Namun ketika dalam keadaan yang tidak bisa diprediksi juga, kita tidak bisa menyalahkan keadaan karena apa itu yang dinamakan dengan perasaan datang tanpa disadari dan tiba-tiba. Bahkan sudah kayak tamu yang tidak diundang, dan kadang pergi begitu saja tanpa permisi. Sungguh complicated. Bahkan kalau dianalisis perasaan itu datang dari sesuatu yang berawal dengan kenyamanan, itu tidak mau tahu dalam hubungan pertemanan, permusuhan, atau bahkan yang lainnya. Kalau dipikir secara gamblang aja, ada satu fakta yang mejelaskan, mungkin masih banyak fakta lainnya, permusuhan aja bisa berubah menjadi sebuah perasaan akan ketertarikan, yang awalnya tidak saling menyapa menjadi saling merindukan. Oh sungguh indahnya jika diceritakan. Hahaha. Ya itu dia balik lagi, perasaan itu seperti semak-semak yang tumbuh dibebatuan sekalipun dan ketika akarnya sudah mulai muncul akan sulit untuk dihilangkan karena dia tidak mau tahu dan yang pasti ngeyel jika mau berkembang lebih. Bahkan virus perasaan itu kadang memaksa orang untuk melogikakan sesuatu yang kata orang tidak ada logika atau bahkan sebaliknya. Ya karena sejatinya yang dinamakan perasaan itu unpredictable. So, friendzone atau apalah itu namanya kadang bukan menjadi batasan untuk sebuah perasaan itu tumbuh. Istilah friendzone kadang menjadi sebuah alibi yang alasannya sendiripun hanya orang yang merasakannya yang tahu persisnya bagaimana. Dan mungkin bisa juga diperkirakan ketika salah satu mereka pergi entah menjauh atau memang keadaan yang membuat mereka jauh, disitulah kadang akan ada perasaan yang menjelaskan adanya "something missing", entah itu kenyamanan yang yang pergi atau memang sebuah perasaan yang menjelaskan kalau itu perasaan akan sebuah kehilangan, entah kehilangan teman atau memang perasanan rindu akan kebersamaan seperti sebelum-sebelumnya. Bahakan, akan ada kemungkinan salah satu pihak mempertanyakan "bagaimana aku bisa merasa kehilangan bahkan aku tidak pernah memilikinya", pertanyaan inilah yang kadang lebih bisa menjelaskan apakah selama ini friendzone atau mungkin memang benar sudah ada feel lebih. Tetapi ketika ada mereka yang memang pure untuk berada dalam friendzone selalu beranggapan dengan prinsip "jangan peranah memiliki sesuatu jika kita tidak mau kehilangan". Nah semua itu sebuah alasan lagi yang jawabannya ada didalam pribadi mereka masing-masing.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thankyou for reading :)