Jumat, 22 Juni 2012

Why Not Mbak Bro Mas Bro ?

Pernah nggak terpikirkan oleh kita mengapa ya kok dia beruntung banget ? Kenapa ya kok dia bisa begitu ? Dan mengapa mengapa yang lainnya yang kadang selalu memenuhi isi kepala kita. Ya wajar sih ya sebagai manusia itu pasti ngliriknya yang enak-enak doang. Itulah manusia maunya serba enak. Ehm kalau soal ini tidak bisa diragukan lagilah ya manusia itu memang pencari kesenangan dan penghindar rasa sakit. Ini mungkin menjadi salah satu alasan mengapa manusia itu cenderung berada dalam zona nyamannya. Simplenya seperti ini. Ketika kita membayangkan kalau nasi goreng itu enak pastilah mau tidak mau ada hasrat perut kita yang mendorong supaya nasi goreng segera terhidang didepan kita. Tapi disisi lain ada kemalasan yang menghambat kita untuk merealisasikan apa yang kita inginkan tersebut, ya malaslah ya nggak mau geraklah ya yang lainlah. Apa lagi ni ya kalau anak kos, padahal tinggal keluar kos dan cari tempat yang jual nasi goreng tinggal belui, tapi kadang kebenyakan dari kita hanya ingin memanjakan keinginan kita tanpa mau mengusahakannya untuk bisa mewujudkannya. FBegitu juga dengan hidup. Kebanyakan dari kita selalu berkutat dengan keinginan-keinginan super besar namun tak banyak dari kita yang mau bergerak segera dan mau mengusahakannya supaya terealisasi. Kalau dikira-kira, bener nggak sih kalau kebanyakan dari kita itu kadang hanya berfokus pada apa yang kita mau tanpa memperhitungkan cara apa dan usaha apa untuk mengusahakan keinginan kita itu menjadi nyata ? Ya kali ini mungkin jawabannya akan lebih kembali lagi pada presepsi dari pribadi kita dan keyakinan-keyakinan kita akan mimpi yang kita ciptakan itu. 

Ah memang tidak akan ada habisnya kalau berbicara tentang mimpi. Antara orang yang bisa dibilang kaya dengan orang yang disebut miskin itu ada satu yang emnjadikan mereka memiliki hak yang sama yaitu mimpi. Nggak ada tu istilahnya aturan dalam bermimpi. Selama mimpi itu halal, bolehlah bilang "why not ?" Meskipun kadang mimpi itu dianggap terlalu berlebihan oleh sebagian orang yang masih mengandalkan kenyataan dan tidak menghiraukan awal dari mimpi. Dengan suara sumbang yang selalu terdengar " Pede banget kamu". Oh ini ni pendapat orang seperti dua sisi mata uang. Bisa dilihat dari sisi positif atau mau dilihat dari sisi negatif. Kalau orang yang menganggap suara itu sebagai sebuah sentilan yang mengobarkan semangatnya, pastilah orang itu akan dnegan semangat juangnya walaupun bakalan jatuh bangun pasti akan mengusahakan utuk menjadikan mimpi dia itu sebuah fakta, bukan lagi menjadi seorang pemimpi tetapi lebih pada seorang pembuat fakta. Sedangkan jika orang yang mendengar suara ini sebagai sebuah pukulan atau sindiran yang seakan meremehkan kemampuannya dan orang tersebuat tidak memiliki prinsip yang kuat, pastilah orang tersebut akan tumbang ditengah jalan karena dia langsung ciut nyalinya karena omongan orang yang langsung membuatnya tidak percaya diri. Patilah semua orang sudha tahu akan rahasia besar ini karena ini sudah menjadi rahasia umum namun banyak dari kita yang mungkin masih meremehkannya. "Sesuatu yang besar itu berawal dari mimpi kecil", Wajah dan sah-sah saja kalau mau bermimpi besar, keci, sedang ataupun pas-pasan. Masih gratis inikan buat bermimpi. Yeah, satu poin. Yaitu dimulai dengan mimpi.

Kita yang tahu akan diri kita, kita yang tahu akan kemampuan kita, dan kita tau apa yang kita inginkan. Ini menjadi inti dari sebuah mimpi itu akan berkembang. Kadang kita terlalu mendengarkan dunia luar untuk mencari jalan dalam perwujudan mimpi. Yasudah wajar kok kalau mau bahas soal pro dan kontra itu. Kembali lagi, segala sesuatu itu seperti mata uang yang memiliki dua sisi yang saling bertolakbelakang. Kalau sesuatu itu tidak menimbulkan kontroversi berarti kita bukan sosok yang penyuka tantangan. Hidup itu ya tantangan. Kita diperkaya akan pengalaman ya karena tantangan. Karena percaya atau tidak percaya, setiap karakter dan sikap kita itu terbentuk karena sebuah kombinasi yang berawal dari sebuah tantangan. Bagaimana kita menyikapinya, bagaimana kita menghadapinya, bagaimana kita menyelesaikannya, dan yang paling penting bagaimana kita mengambil hikmah dari setiap tantangan yang kita lewati unutuk sebuah hikmah yang istilahnya bisa kita simpan didalam kantong kehidupanlah, ya buat bekal gitu gampangannya. Dan jika someday, kita bertemu akan sebuah tantangan baru dan teryata tantangan itu memerlukan bekal dimana bekal itu kita dapat dari pengalaman tantangan kita dimasa lalu, ah pasti itu akan sangat tenang dalam menghadapinya. Tantangan itu menguatkan kita, menjadikan diri kita tidak akan pernah tumbang begitu saja. Karena secara langsung kita sudah dibuat tegar karena jatuh bangunnya tantangan itu. So, apapun yang terjadi dalam hidup ini adalah sebuah ritme. Mainkan saja, dan lalukan yang terbaik dari diri kita,s elebihnya serahkan pada Tuhan. Ikhlas dan sabar saja, tidak ada istilah percuma dan nggak mungkin selama kita percaya itu akan terjadi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thankyou for reading :)