Kamis, 29 Juni 2017

TENTANG KITA (PART 1)

Hei, tidak terasa perjalanan kita sampai pada titik ini. Titik dimana kita saling belajar untuk melihat ke diri kita masing-masing apa yang sebenarnya akan kita tuju. Ah, terlalu sulit untuk mendefinisikan bagaimana seberapa menariknya perjalananku denganmu. Ehm, mungkin lebih tepatnya bisa disebut petualangan. Petualangan dimana aku dan kamu saling menyelaraskan langkah untuk saling menjaga keseimbangan yang akan kita ciptakan. Dengan kamu, aku tahu seperti apa nanti hidupku ke depannya. Karena aku dan kamu saling percaya bahwa apa yang terjadi saat ini adalah momen terindah yang mungkin sayang untuk dilewatkan. Setiap proses yang kita jalani seolah menjadi sebuah cerita dalam babak-babak yang baru setiap harinya. Bagaimana saling menyapa ketika pagi datang, bagaimana salinbg mengucapkan terimakasih ketika malam menjelang. Sesederhana ini saja, hingga nanti kita kembali berdua dalam hari-hari menanti "mereka" pulang ke rumah untuk memeluk kita.

Terimakasih sampai saat ini, kamu mau belajar bersamaku untuk melatih diri untuk lebih menerima lagi. Penerimaan yang bukan hanya sekedar omong kosong, tapi menerima bagaimana lebih dan kurang kita masing-masing. Terimakasih samapi hari ini sudha menjaga kepercayaan kita akan mimpi kita. Sampai kapanpun nanti, jangan sampai kita kehilangan mimpi kita ya. Ini pesanku untukmu, ya untukku juga ketika aku merasa lelah di sepersekian dari petualangan kita ini.

Cemburu ? Iri ? Kenapa kita tidak bisa menjadi seperti mereka ? Kadang ada hal-hal yang mnegoyahkan kepercayaanku terhadapmu. Tapi kembali lahi, ini jalan yangs udah ditentukan untuk kita. Dengan setiap kejutan-kejutan setiap harinya, dengan segala rasa yang menyertainya. Rasa dimana terkadang peraan menyerah dan lelah itu lebih dari rasa percaya terhadapmu. Tapi kembali lagi. Kita adalah pondasi untuk "rumah" kita yang kita bangun dari awal. Bukan tentang megahnya rumah atau mahalnya barang-barang yang kita miliki, tapi bagaimana kita menjadikan apa yang kita miliki itu selalu terlihat sederhada akan tetapi mewah untuk penghuninya.

Terimakasih sudah saling mengingatkan bahwa kita punya kekuatan yang lebih hebat dari kemampuan kita. Dimana kita selalu percaya setiap proses yang kita jalani akan ada masanya masing-masing. Mungkin saat ini kita sama-sama belum lebih sdari segala sisi, tapi percayalah ini adalah proses kita untuk saling menyempurnakan. Terimakasih sudah selalu rindu untuk "pulang" dan menjadikan "rumah" kita sebagai tempat dimana kita kembali ke siapa diri kita yang sebenarnya. Ah tidak perlu berbual terlalu banyak lagi karena masih banyak petualangan yang akan kita lalui, dengan fase baru ini, siapkanlah kuda-kuda untuk menjalai proses yang pasti akan lebih seru lagi dari hari ini.

PS : I LOVE YOU

Rabu, 21 Juni 2017

INSIDE OUTSIDE

Percaya kalau Tuhan itu punya waktu yang tepat untuk setiap pasangan. Bagaimana dengan kamu ? Ada saat dimana kamu diminta untuk sedikit bersabar dalam prosesmu. Ada saat dimana kamu diminta untuk lebih menikmati apa yang sudah kamu perjuangkan. Ada saat dimana kamu diminta untuk lebih bertahan dalam penantian. Ada saat dimana kamu lebih ikhlas dalam penerimaan. Ada saat dimana kamu harus menutup mata dari hingar bingar dunia yang terlalu mneyilaukan. Ada saat dimana kamu diminta untuk lebih dalam lagi melihat siapa dirimu.

Ah memang semua itu akan ada waktu dimana kita harus menanam dan ada saat dimana kita harus menuainya. Apa yang kamu usahakan dan kamu perjuangkan sata ini percaya saja tidak ada yang sia-sia dari semua itu. Usaha yang kamu perjuangkan saat ini adalah bentuk kamu bersyukur dengan kekuatan yang sudah diberikan kepadamu. Untuk apa selalu meratapi ketidakpunyaan kita dibandingkan dengan yang lain, apakah itu bisa mengubah kita dalam sekejap mata ? No. Itu hanya sebuah halusinasi yang akan membawamu sebentar saja melayang, tapi pada akhirnya kamu harus kembali berpijak pada kenyataan inilah dirimu yang sesungguhnya.

Aapa yang sudah kamu dapat sampai hari ini adalah hasil dari prosesmu menempa dirimu di masa yang sudah berlalu. Bagaimana kamu berpacu dengan waktu, bagaimana kamu mengalahkan ketakutanmu untuk sesuatu yang baru. Semuanya itu bukannya sudah berntuk pencapaian dari dirimu saat ini. Ketahuilah, semua akan ada masanya masing-masing. Tidak dalam sekejap mata kita bisa mengubah segala sesuatunya sama seperti apa yang kita mau. Kita tidak punya lorong waktu yang seolah bisa menebak kapan masa itu akan datang. Nikmati saja apa yang sudah dihidangkan dihadapanmu saat ini.

Taukah kamu bahwa apa yang diperlihatkan orang-orang itu terkadang bukan sebagaimana mestinya yang ada ? Banyak orang atau bahkan semua dari kita selalu ingin menujukkan sisi kehebatan kita, entah itu dalam hal kecil ataupun besra. Tapi kita selalu menutup mata akan bagaimana semua itu terjadi dibalik yang kasat masa dari kita. Ah sudahlah, kadang tidak akan ada habisnya selalu meenilai satu persatu apa yang ada pada kita untuk dicocokkan dengan oran lain. Bukankah akan lebih berharga dan tidak akan buang-buang tenaga jika kita lebih menilik diri kita bahwa kita sudah lebih dari dicukupkan dengan semuanya ?


Selasa, 13 Juni 2017

be survive

Kata siapa bertahan itu mudah ? Orang berlomba-lomba untuk tahu siapa yang paling survive. Mungkin bisa dikatakan dalam segala hal. Jam dulu orang orang mengenal istilah seleksi alam, mungkin teori itu masih berkembang sampai hari ini dengan berrbagi bentuk penafsiran. Antara orang satu dengan orang lainnya memiliki artiannya masing-masing, tidak bisa disamakan itulah yang namanya keberagaman pendapat dan penilaian. Kembali lagi ke bertahan ? Apa usahamu untuk tetap bertahan dengan segala pergumulan yang ada ? Mengolah nafas, menenangkan diri, seolah semuanya akan membaik. Berharap bahwa segala sesuatunya juga akan berlalu tanpa kita harus mengkhawatirkan. Bukannya kekhawatiran hari ini cukup untuk hari ini saja, karena esok akan ada kekhawatirannya sendiri.

Bertahan. Seberapa kamu tahu bahwa kekuatan itu ada dalam dirimu sendiri. Kamu yang tahu seberapa panjang kakimu harus melangkah. Dan seberapa jauh kamu harus tetap berlari. Walaupun terkadang bertahan bukan hanya untuk diri kita sendiri tetapi untuk orang-orang disekitar kita. Tapi mengapa terkadang bertahan selalu dikorelasikan dengan sebuah pengakuan ? Pengakuan bahwa kita mampu, pengakuan bahwa kita kuat, pengakuan bahwa kita bisa. Bukankan pengakuan dan pembuktian itu ada untuk diri kita sendiri. Bagi mereka yang melihat biarkan saja mereka menafsirkannya sendiri. Lantar untuk apa sebuah pengakuan jika terkadang terkesan hanya untuk sebuah ajang perlombaan ? Supaya tahu siapa yang "paling". Paling kuat, paling bisa, dan paling tangguh. Dan mungkin paling istimewa sekalipun.

Bertahan untuk menyakinkan diri sendiri bahwa kita mampu berdiri dalam segala situasi. Bertahan untuk tahu bahwa perjalanan itu masih terasa panjang. Bertahan bahwa yakin di depan masih ada banyak kejutan yang menakjubkan. Bertahan bahwa ini hanyalah sementara. Baha akan selalu ada pelangi sehabis hujan. Begitu bukan ?