Kamis, 05 November 2015

(will be) OKAY

Hei,
untuk kita yang sedang sama-sama sibuk memperjuangkan apa yang kita impikan. Coba sejenak saya kita mecoba untuk mengalah pada keadaan supaya ia tidak terus-terus mengendalikan kita. Bukankah sekarang kita terkesan susah untuk menyisikan sedikit saja waktu untuk sejenak menanyakan "apa kabar hari ini ?". Apakah mungkin lama kelamaan itu akan menjadi kata-kata yang berharga ditengah kesibukan kita memperjuangkan mimpi-mimpi kita ?
 
Bukankah mimpi kita masih sama sedari awal ? Tentang bahagia yang dibuat sesederhana mungkin tanpa harus membandingkan dengan keadaan yang lain. Coba kamu ingat untuk pertama kali bagaimana kita menghabiskan waktu hanya untuk emmbuang-buang waktu kita yang seolah tidak akan ada habisnya. Yah, mungkin kadang terdengar sedikit egois. Memaksakan keadaan untuk sejenak saja mendapatkan perhatian. Tapi yakin saja karena kita sedang memperjuangkan mimpi kita (bersama). Akankah akan terus sama ? Semoga. Ini adalah sebuah kata dimana keraguan kadang menakut-nakutimu akan masa mendatang. Tapi apakah semuanya akan tetap terhalang hanya karena ketakutan semata ? Bukankah ketakutan itu sebenarnya kita sendiri yang kita ciptakan ? Entahlah, jika memang keadaannya sekarang seperti saat ini.
 
Tidak perlu kita menarik mundur waktu yang sudah berjalan dan mencari penyebabnya. Mungkin semuanya bisa berubah sehari dua hari bahkan sedetikpun semuanya bisa bermanuver. Bukankah kita percaya bahwa Tuhan itu Maha membolak balikkan sesgalanya dalam kekejap mata ? Tenang, ini bukan berarti kita kehilangan harapan. Semuanya baik-baik saja dan akan tetap baik-baik saja. Atau mungkin apa yang kita usahakan ini yang membuat ada sesuatu yang berubah ?
 
We're only human. Kita sama-sama memiliki ambisi, bukan kamu saja bahkan mungkin aku. Aku dan kamu sama-sama sedang berkejaran dengan waktu, bukan tentang deadline, tapi bagaimana waktu bisa menjadi perenggang untuk segala mimpi-mimpi kita. Yah, masih ingatkah kamu dengan kebiasaan 21 kali ? Jika itu terus tterulang itu akan menjadi kebiasaan yang tanpa paksaanpun kita secara natural akan melakukannya. Tapi bagaimana bisa apa yang sudah lama dibiasakan hanya akan kalah dengan 5 waktu yang berulang ? Hingga semuanya harus dimulai dari awal lagi. Jadi, mungkin jangan salahkan jika memang ada hal-hal yang terlewatkan hingga nantinya akan menjadi sebuah kata yang tidak sempat terucapkan. Yah, terus saja kita memperjuangkan apa yang kita mimpikan. Semoga semuanya dimudahkan, tapi ada harapan dimana jangan sampai karena ambisi perjuangan itu kita dikalahkan oleh keadaan hingga akhirnya kita harus mengalah pada apa yang kita upayakan.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thankyou for reading :)