Kamis, 15 Januari 2015

Dear you

Selamat datang di sebuah dunia yang sedari awal sudah tersediakan untukmu. Mungkin perlu waktumu untuk sejenak saja memasuki ruang yang sedari awal asing untuk kamu kenali. Tapi inilah duniaku. Dunia dimana aku menghambakan diri menjadi pemain atas peranku saat ini. Aku yang berusaha melakukan yang terbaik selama aku bisa agar kelak aku menjadi pemain yang bisa dipasangkan denganmu dalam sebuah perjalanan kisah. Selamat datang disebuah ruang dimana mungkin kamu akan menemui banyak hal yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya olehmu, tapi aku hanya memintamu untuk tidak ragu, teruskan saja langkahmu mengenali tiap sudut di ruang ini. Mungkin saja kamu memiliki ide-ide lain untuk menjadikan ruang ini lebih indah dan nyaman dari sebelumnya, hingga kelak jika kamu ingin menempati ruang ini tidak perlu lagi kamu mencari referensi dari ruang lainnya. Selamat datang di sebuah lorong yang mungkin tidak terlalu terang untuk kamu berjalan, di setiap sudutnya tidak ada pencahayaan yang memadahi untuk menjamin langkahmu, tapi ketahuilah aku mencoba untuk tetap berdiri tegar di sampingmu merapatkan pegangan kita hingga kita bisa melewati lorong ini bersama. Lihat saja di depan sana ada sebuah cahaya yang aku harap bisa kita capai bersama, bukan langkah kita yang saling mendahului, akan tetapi kita yang berusaha untuk menyelaraskan langkah hingga kita sampai di garis cahaya itu bersama. Kenapa raut mukamu nampak berbeda ? Apa yang kamu pikirkan ? Apakah kamu ragu jika harus berjalan denganku ? Mungkin ini hanya tentang sebuah keraguan ketika kita mencari yang baik karena akan selalu ada yang terbaik dari yang baik. Percayakan saja langkahmu pada kaki-kaki tegapmu, mungkin aku tidak bisa menjaminmu untuk tidak terjatuh dan terluka ketika kita melewati kerikil-kerikil itu bersama, tapi cobalah meyakiniku bahwa aku mampu mengusahannya untuk menggenggam erat tanganmu dan berusaha menghapus peluhmu jika nanti kamu lelah. Mungkin bukan hanya kamu saja, begitu juga adanya aku. 

Untuk kamu yang nantinya akan bertemu dengan titik jenuh untuk memperjuangkan mimpimu, tetaplah yakini bahwa mimpi itu hanya berjarak 5cm di depanmu, berpikirlah seolah kamu sudah dekat dengan impian itu. Mungkin aku tidak bisa selalu menjadi inspirator kamu ketika kamu membutuhkan banyak inspirasi, tapi aku bersedia menghabiskan berjam-jam tenggelam dalam buku-buku sekayanganmu untuk belajar bahwa semuanya masih bisa diusahakan. Jika nanti salah satu dari kita lelah dan kehilangan arah, aku harap kamu akan membelokkan langkahmu dan beranjak ke petunjuk lain. Bukankah kita memiliki petunjuk dari segala petunjuk ? Coba redamkan sedikit saja amarahmu dan marilah kita pejamkan mata kita untuk melantunkan barisan-barisan doa meminta kepada empuNya bahwa segalanya akan baik-baik saja. Oya, aku tahu bahwa di depan nanti akan banyak cobaan untuk aku dan kamu, maukah kamu menghalau badai dan tetap memeluk erat agar langkah kaki kita tergoyahkan ? Uuups, maaf bukan berarti aku menuntutmu menjadi seperti apa yang aku mau. Aku selalu meyakini ketika dua dunia menjadi satu, akan banyak cara-cara yang harus diselaraskan, bukan hanya mengandalkan ego dan ambisi tapi bagaimana kita saling meredam ambisi untuk tetap seiya dan sekata.


Maafkan aku jika tidak memiliki ide-ide untuk perjalanan jauh kita, tapi jika kamu mau memberiku sedikit saja rasa, aku akan berusaha untuk ciptakan rasa nyaman sedekat atau sejauh apapun perjalanan itu. Mungkin aku tidak bisa menyamakan caraku dengan cara-cara yang sebelumnya membuatmu bertahan, tapi aku hanya berusaha menampilkan caraku dengan apa adanya diriku. Jika nanti kamu merasa jengkel dengan segala sikapku yang terlalu banyak cakap denganmu, ingatkan aku bahwa apa yang kita lalui ini hanya butuh untuk dijalani dan dinikmati bukan untuk dikeluhi. Kalau nanti pada akhirnya kita memang akan memanggul ransel kita masing-masing untuk melakukan sebuah perjalanan, pastikan ransel kita masing-masing tidak saling membebani, baik itu milikku atau milikmu. Jadikan beban yang kita panggul masing-masing bukan sebagai sesuatu yang memberatkan namun bisa kita ringankan dengan cara kita bersama. Tetaplah tersenyum meski banyak kemungkinan yang akan mengoyahkan langkah kita. Mungkin kita akan menemui jalan-jalan buntu yang membuat kita harus berbalik arah dan mengatur ulang strategi kita, tapi jangan pernah ragu jika kita harus merekontruksi ulang apa yang sedari awal sudah kita bangun. Tidak perlu kita menargetkan tempat-tempat indah yang akan kita kunjungi, tapi jika memang setiap tempat bisa kita jadikan sebuah ruang untuk kita memandang dunia dari sudut yang berbeda itu akan terdengar lebih mengasikkan. Sejauh dan seberat apapun perjalanan itu akan terasa menyenangkan jika kamu bersama dengan orang yang menyenangkan. Aku tidak berani menyombongkan diri bahwa aku adalah orang yang menyenangkan, tapi aku cukup tidak punya malu jika nanti kita tersesat dan harus bertanya-tanya pada orang asing, apakah itu cukup meyakinkanmu untuk aku menjadi teman seperjalanan kamu ? Ah biarkan saja nanti yang kamu rasakan sendiri. Aku tidak mau terlalu banyak mengumbar janji yang mungkin belum bisa aku tepai. Biarkan saja semuanya mengalir sebagaimana adanya, bukankah begitu ? Yah, mari kita siapkan langkah-langkah kita dan menguatkan kaki kita untuk memulai dan mengusahakan sebuah perjalanan yang mungkin banyak hal-hal yang tak terprediksi akan terjadi. Walaupun begitu, marilah kita saling mempercayakan diri bahwa langkah kita bisa saling menguatkan dan tetap seirama hingga semuanya akan baik-baik saja. Tenang, cahaya itu akan selalu ada mengiringi setiap perjalanan dan petualangan kita. Jangan pernah takut jika harus berjalan dalam ketidakpastian, karena janjiNya lebih pasti dan lebih menjamin dari segala janji-janji lainnya. Lalu apa lagi yang kamu cemaskan ?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thankyou for reading :)