Rabu, 15 Agustus 2012

Be Here Now

Hambatan utama dalam menghargai setiap momen adalah pikiran kita sendiri. pikiran kita senantiasa bercakap-cakap dengan dirinya sendiri dan ini sulit untuk dihentikan. Ketika kita sedang dilanda sebuah masalah-apalagi bila masalahnya cukup berat-pikiran kita akan melakukan self talk secara berulang-ulang. Kita disibukkan dengan perdebatan yang terjadi dalam pikiran kita sendiri sehingga kita akan sulit merasakan hal-hal yang ada disekitar kita. 

Hambatan yang lain adalah kebiasaan kita melakukan sesuatu secara otomatis dan tanpa kesadaran penuh. Kita juga ingin sering ingin menyelesaikan appapun yang kita lakukan secepat-cepatnya. Padahal keindahan segala sesuatu senantiasa terletak pada prosesnya bukan pada hasilnya. Mana yang lebih nikmat, menyelesaikan pertandingan bola atau mengetahui hasil akhirnya ? menikmati makanan satu demi satu atau merasakan perut yang telah kenyang ? menikmati sebuah film atau mengetahui kahir ceritanya ? 

Hidup yang indah terletak pada menjalani prosesnya satu demi satu dengan penuh kesadaran. Kita melakukan satu hal di satu waktu. Kita menyatukan badan, pikiran, dan jiwa kita di satu tempat. Dengan demikian kita selalu akan memiliki energi baru dan hidup di setiap momen. Kita bisa melakukan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya karena energi kita akan terpusat. Kitapun akan memperoleh kedamaian dalam setiap apapun yang kita lakukan. 

Untuk bisa menikmati setiap momen kita harus ada disini. “Jangan berpikir tentang masa depan, nikmati saja saat ini,” ujar Ram Dass dalam "Be Here Now”. Eckhart Tolle seorang spiritualis asal Jerman dalam bukunya “The Power of Now’ bahkan mengatakan bahwa kegagalan mengapresiasi waktu sekarang –satu-satunya waktu yang kita miliki- akan menghasilkan perasaan menyesal. 

Kita yakin kalau semua orang tidak ingin meyesal nantinya. Bukankah kita menginginkan hidup yang benar-benar hidup, suatu kehidupan yang penuh dan utuh, suatu kehidupan yang benar-benar kita nikmati keindahannya ? bukankah di akhir hayat nanti, kita ingin seperti pengarang Prancis, Edith Piaf, yang mengatakan “Je ne regrette rien” (aku tidak menyesali apapun)? 

Kalau demikian, kita masih punya waktu. Dan waktunya adalah sekarang ini. Unttuk mengakhiri pembahasan ini ada sebuah lagu sederhana yang ternyata begitu mencerahkan. Inilah lagu yang dibawakan Gito Rollies di era tujuh puluhan : 

Hari ini cuma hari ini 
Hari esok itu soal lain 
Bergembiralah 
Berbahagialah 
Nikmatilah hidup ini 
Hari ini, tak pernah akan kembali 
Dan nikmati, biar kemarin tak kan kau sesali lagi. 

Seorang pujangga terkenal, Leo Tolstoy, pernah mengatakan “Setiap orang berpikir untuk mengubah dunia, tapi tak ada orang yang berpikir untuk mengubah dirinya sendiri." 

***

2 komentar:

  1. kata2nya bagus skali mbak..
    saya suka :)
    lanjutkan ya mba psikolog :D

    BalasHapus
  2. Makasih mbak anonim buat masukkannya :-)
    Amiiin

    BalasHapus

Thankyou for reading :)