Minggu, 17 November 2013

Unsent Letter

Ini tentang surat yang tak tersampaikan. Entah kepada siapa penerimanya. Yang pasti ini hanya tertahan ditempat ini, di kotak ini. Mungkin bahkan hingga nanti surat ini masih akan tersimpan rapi di sudut tempat ini. Ini semua tentang sebuah rahasia. Rahasia yang tertahan dan terpendam. Mungkinkah semua orang harus tahu ? Ini tidak akan menjadi sebuah rahasia lagi jika nyatanya nanti surat yang tidak beralamatkan ini sampai di tangan orang yang pantas menerimanya. Mungkin ini adalah sebuah doa yang tersembunyi dari ungkapan lirih seorang gadis kecil yang dalam ketakutannya. Dia menahan surat ini hanya untuk dirinya sendiri. Bukan untuk dia, atau bahkan untuk yang lain. Ini hanya untuk dirinya sendiri. Tentang mimpi-mimpi yang tidak terungkap karena kejamnya dunia memperangkapnya dalam keegoisan yang hanya semakin memojokkan dirinya. Dia hanya mampu berbicara dengan dirinya sendiri tanpa tahu untuk apa semua itu. Dia tersesat ditempat asing. Dia mencari dan terus mencari hingga kata-kata itu hanya terulang dan terungkap melalui surat ini. Mungkin barisan kata ini tidak pantas disebut sebagai surat. Karena terlalu banyak keluhan yang hanya memperangkapkan jiwa menjadi pemasung diri tanpa bisa berkembang. Ketakautan-ketakutan itu menahan dia untuk tidak memperjuangkan mimpinya. 

Dunia apa yang kamu mau. Tentang pengharapanmu. Tentang kangkuhanmu yang seolah menulikan telinga dan membutakan mata banyak orang dalam kemewahannya masing-masing. Tentang sebuah kecamuk rasa yang hanya tertahan di dada. Berteriak untuk mengungkapkan semuanya tapi tidak pernah ada telinga yang mampu mendengar. Coba lihat dirimu dipantulan cermin. Rasanya bukan itu yang dia kenal. Sosok lain yang membawanya kembali ke realita bahwa tidak ada satupun yang mempedulikannya. Dia seolah berjalan sendirian menyusuri setiap tapak kehidupan. Mengencangkan sabuknya untuk bersiap dengan segala kemungkinan. Oh bayangkan akan gemerlapnya dunia luar itu seolah tertahan di pelupuk matanya. Hanya dalam imajinasi yang bisa dia nikmati hingga tertekan di bawah alam sadarnya. Hingga dia bertemu dan bertemu lagi di kesempatan tanpa sebuah pembuktian. Beri satu alasan untuk memperjuangkan semuanya . Apa ? Mana lagi alasan yang bisa membuktikan semuanya bahwa masih ada jalan. Bukan. Ini bukan tentang jalan yang menghilang. Ini hanya sebuah rasa yang terkaburkan. Hambar. Dan tidak pasti seperti apa wujudnya. 
Surat tidak tersampaikan ini bukan untuk siapa-siapa. Ini hanya untuk jiwa yang berusaha menahan dirinya sendiri untuk tetap bertahan. Bukan untuk mereka yang masih menyombongkan diri dengan segala egonya yang semakin menjadi. Tidak ada kata-kata manis seperti orang yang sudah bertahun-tahun tidak berjumpa. Tidak ada kejujuran yang menyampaikan segenap rasa yang selama ini tertahan hingga akhirnya mengalir menjadi sebait puisi yang indah. Bukan, bukan tentang itu semua. Ini semacam surat untuk pribadi yang tersesat akan jalannya sendiri. Tidak perlu surat ini tersampaikan kepada dia yang ada disana. Karena mungkin hanya akan menjadi sampah yang tidak pernah dihiraukan. Atau bahkan tidak akan pernah tersentuh karena mungkin surat ini hanya dipandang sebagai kertas yang tidak berbentuk. Untuk siapa dan apa saja tidak jelas pasti. 

Biar saja surat ini tertahan dan tersimpan di tempat ini. Mungkin waktu lebih bisa menghargainya untuk tidak pernah tahu apa isinya. Tempat ini lebih bisa menerima apa yang tertuliskan di berlembar-lembar ketas tua yang mungkin semakin lama akan semakin memburam. Semacam itu juga mungkin jika surat ini tersampaikan untuk sosok yang dialamatkan disurat ini. Bukan untuk disimpan sebagai sebuah kenangan. Tapi hanya semacam angin lalu yang tidak pernah dianggap ada. Surat ini tidak berisi tentang rengekan untuk minta dibalas. Ini hanya berisi tentang sebuah keangkuhan diri yang juga ingin ditandingkan dengan dunia. Dunia mungkin akan mengelak untuk bersaing. Karena surat ini memang tidak ada apa-apanya. Yah, memang. Tapi setidaknya pesan demi pesan itu pernah terlahir di dunia dan pernah diakui keberadaannya tanpa harus dianggap ada. Buat apa memperjuangkan sesuatu yang hanya akan diangap sampah ? Tentang surat ini. Tidak perlu banyak orang merasa haru karena surat ini tidak pernah tersampaikan. Biar saja waktu membuka rahasianya untuk mengungkap apa yang ada di surat ini. Surat ini mungkin akan menjadi bukti bahwa perjuangan dan mimpi itu pernah ada meskipun itu tidak bisa abadi. Ada tanpa harus dipertahankan. Surat ini tidak harus sampai ditangan orang yang tepat. Namun berharap surat ini kelak ditemukan oleh orang yang pantas. Memiliki mimpi yang sama seperti yang terungkap di deretan kata di surat ini. Tidak harus menjanjikan segala yang ada untuk menemukan siapa pengirimnya, namun yang menemukan surat ini semoga tahu bahwa penantian itu pernah membawanya pada titik putus asa walaupun akhirnya saat itu tiba juga pada orang yang memang pantas. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thankyou for reading :)