Selasa, 15 November 2011

Filosofi lingkaran dan kerucut

Kita sebagai manusia memang mempunyai dua arah yang sulit untuk dilepaskan satu sama lain. Yah itu dia masa lalu dan masa depan. Memang tidak bisa dipungkiri lagi kalau kita selalu bermain dengan waktu yang dengan riangnya bergulir dan kadang kebanyakan dari kita merasa dipermainkan. Pemikiran yang dangkal tetapi mendekati kebenaran. Seperti itu sekiranya. Kalau berbicara soal waktu tidak akan pernah ada habisnya mengisahkan segala yang penah kita lalui dan kita lakukan dimasa silam. Masa yang akan datang sulit untuk diprediksikan walupun kita selalu memiliki ekspetasi untuk itu. Inilah yang memang dinamakan kehidupan.

Kita yang selalu dikuasai oleh rasa yang kadang tidak mengucapkan permisi untuk singgah dan menggoreskan cerita dalam kehidupan kita. Apa daya kita. Kita hanya manusia biasa yang setidaknya bisa menentukan jalan yang kita pilih walaupun dengan begitu tetap Tuhan yang akan menghendaki semua itu yang akan terjadi atau tidak. Semua orang selalu mempunyai cerita tentang sebuah kisah yang terlahirkan oleh rasa cinta. Banyak dari kita yangs selalu menyebut-nyebut nama cinta namun tidak banyak dari kita yang tau akan makna cinta yang sesungguhnya. Yah, inilah kita yang sering dianggap sebagai mahkluk yang sotoy. Kita serasa tau akan semua yang akan terjadi dalam hidup kita. Memang kisah yang terlahir itu kita yang menjalani tapi semua tetap yang diAtas yang mengAcc. Wuih serasa laporan apa aja. Tapi mau diacuhkan begitu saja memang itu kenyataannya.

Kalau berbicara soal kehidupan kita seperti berbicara akan filosofi lingkaran dan kerucut. Masa lalu itu seperti ikatan yang panjang dan tak berhingga kecuali kita yang mau untuk memutuskannya dan mengakhirinya dengan sebuah simpul yang indah sebagai penghujung bagi masa depan. Tapi seperti lingkaran, seperti apapun kita berjalan kita tidak akan menemui sebuah ujung dari lingkaran itu karena kita akan tetap berkutat dalam sebuah cerita yang tiada akhir. Yah, begitu juga dalam kehidupan jika kita memilih filosofi lingkaran sama saja kita selalu berkutat dan berjalan dalam sebuah jalan yang tak ada akhir dan tujuannya. Kalau kita selalu berkutat akan masalalu kita tidak akan menemukan tujuan dari kehidupan kita. Karena hanya itu-itu saja yang kita temui. Dan itu hanya membuang waktu dengan percuma bahkan menjadi sesuatu yang sia-sia jika kita tetap berkutat dimasalalu. Yap jelasnya seperti lingkaran.

Berbeda dengan filosofi sebuah kerucut. Kerucut terdiri dari sebuah lingkaran yang berujung disatu titik dimana kita akan menemui sebuah tujuan dan pangkal dari apa yang kita cari ,yap dalam kehidupan ini pastinya. Seperti filosofi kerucut berarti kita akan berproses dengan waktu dan berusaha untuk mengumpulkan berbagai pelajaran yang kita terima dalam hidup untuk menjadi bekal dikehidupan yang akan datang yah diujung kerucut itulah yang nantinya menjadi titik puncak tujuan kita. Kita tidak hanya stuck dalam satu keadaan tetapi kita akan berproses menjadi pribadi yang lebih matang dengan segala cobaan untuk kuat dan siap berada dipuncak tertinggi dalam hidup kita.

Nah seperti filosofi lingkaran dan kerucut yang sudah saya paparkan seturut presepsi saya, semua itu tergantung darimana kita dan apa tujuan kita dalam kehidupan ini untuk berproses. Lebih pilih mana antara filosofi lingkaran atau kerucut untuk mengilustrasikan kehidupan kita ? Semua jawaban ada didalam diri kita masing-masing. Mari menentukan cara berproses hidup kita mulai dari sekarang :D

1 komentar:

Thankyou for reading :)