Minggu, 20 November 2011

Berbeda Bukan Berarti Tidak Sejalan.

PERBEDAAN ? secara nggak sengaja selalu mendapat topik yang sangat umum dalam sebuah kisah nyata. Yah, perbedaan yang sangat mendasar selalu menjadikan sebuah alasan untuk sebuah rasa yang terpatenkan dalam hubungan yang lebih. Seperti sebuah pembatas dalam kebebasan. Ingin sekali menguak lebih dalam dan jauh akan topik ini tetapi pada dasarnya kembali lagi berbicara akan sebuah ketidakmungkianan yang menjadikan sebuah harapan pupus dan tidak bisa berbuat lebih lagi. Ehm, bukankah rasa itu bebas dan datang kapan saja ? Tapi kebanyakan kita yang mengalami akan hal ini menjadikan kita stuck dalam sebuah prinsip yang mau tidak mau menjadikan sebuah benteng pertahanan untuk mempertahankan apa yang dipegang dan dipercayainya. Semua memang terkesan tidak adil dan hanya sepihak. Namun itulah kenyataannya. Mau nggak mau kerealistisan dituntut untuk menggunakan logika. Lebih dari itu tidak bisa lagi menjadi sebuah harga mutlak. Yap. Memang seperti itu kenyataannya saat ini.

Ada yang berpendapat semua harus ada pengorbanan. Tapi apakah sebuah pondasi yang jelas-jelas berbeda itu akan bisa disatukan ? Senggaknya kita tidak bisa memaksakan menyatukan sesuatu yang secara jelas nggak mungkin dan itu tidak pasti. Yap, lebih tepatnya sebuah keterbatasan rasa yang tak bisa berbuat lebih lagi. Dalam keadaan seperti ini memang tidak ada yang mampu untuk dipersalahkan. Toh Tuhan menciptakan perbedaan untuk kita saling mengerti bukannya untuk selalu mencari persamaan dengan memaksakannya menjadi mungkin dengan segala kemungkian yang kita buat secara paksa. Semua secara langsung menjadi sebuah cobaan untuk menguji seberapa kita kekeuh mempertahankan apa yang kita percaya.

Mengapa harus ada perbedaan jika kita mampu menyelaraskan persamaannya dengan cara yang lebih bersahabat ? Sungguh jika dipikir secara gamblang ini jelas tidak adil. Apakah semua yang rasa yang lebih itu dimiliki oleh mereka yang sama sehingga mereka bisa menyelaraskan langkah ? Terlalu complicated jika berbicara jauh soal perbedaan. Semua dipaksa untuk merealistiskan perasaan yang kadang tidak punya cara untuk memainkan logika. Semua itu datang dengan tiba-tiba dan tanpa permisi tetapi kita yang tetap teguh memegang keyakian itu harus mampu menolak dengan jelas dan pasti untuk melawan semua itu. Ya mau nggak mau harus bisa bermain logika dengan memegang teguh prinsip yang sudah diyakininya. Tapi karena perbedaan itukah kita tak bisa sejalan ? bukan berarti demikian. Karena semua yang disatukan bukan hanya persamaan akan keyakinan tapi kenyamanan dan persamaan akan pemikiran itu yang nantinya menjadikan kita sejalan walau kita berbeda. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thankyou for reading :)