Sabtu, 12 November 2011

Cantik

cantik itu identik dengan seorang cewek. Ya semua orang cewek dan mungkin termasuk aku adalah seseorang yang selalu ingin memiliki sebuah predikat yang bagi sebagian cewek bahkan semuanya menjadi sebuah penghargaan tersendiri yang sulit untuk dipisahkan. Tapi aku kira cantik yang sesungguhnya adalah cantik yang apa adanya dan tidak dibuat-buat. Untuk apa cantik luar tetapi sebuah kepribadiannya bisa dikatakan nol besar. Sungguh tidak seimbang sepertinya. Terlalu kontras. Tidak usah terlalu berharap untuk menjadi cantik yang identik dengan pujian. Memiliki kecantikan hati yang mungkin orang lain hanya melihatnya secaa tersirat itu akan menampakkan keanggunan yang bisa dipancarkan sebagai seorang wanita. Wanita yang cantik adalah wanita yang mampu menampakkan senyumnya ketika kekalutan yang kadang merenggut senyumnya, tetapi dia tetap ada senyum yang tersimpan untuk menjadi pencerah disekelilingnya. Untuk apa pujian yang terdengar kosong dan hambar kalau kecantikan yang palsu yang nampak. Dunia mungkin membutuhkan perhiasan yaitu wanita dengan kelembutan dan ketulusan yang dimilikinya untuk menjadikan dunia ini senada tampa kesemuan yang hanya nampak dalam sebuah bayangan. Percaya saja kalau pujian hanya bersifat sementara. Ada seseorang yang pernah menawarkan komentarnya, semakin wanita yang ‘cantik’ dipuji setinggi langit dia akan menjadi pribadi yang sombong dan tidak mau lagi melihat kekurangan yang ada dalam dirinya. Cantik itu pandai memoles dirinya bukan dengan kosmetik yang mahal dan yang mampu menjadi topeng, tetapi cantik yang sesungguhnya itu cantik yang mampu memoles seorang pribadi yang mampu menampakkan keanggunan dari dalam hatinya. Sinar yang dari dalam akan lebih berimbas menjadi cantik yang sejati. Tanpa pujianpun dia akan bertahan dengan makna yang lebih daripada kecantikan yang semu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thankyou for reading :)