Kamis, 21 Februari 2013

TERLAMBAT

Entah ada angin apa hari ini secara tidak sengaja bisa nonton pementasan teaternya KRST yang judulnya TERLAMBAT. Jadi kalau tidak salah inti dari pemntasan tadi itu "jujur sebelum semuanya terlambat". Entah benar begitu atau hanya mendekati, namun itu yang bisa saya tangkap dari pementasan tadi.

Oke seru juga jika bahasan kali ini tentang terlambat. Sebelum membahas terlalu jauh. Pernah denger lagunya Adera yang judulnya sama dengan pementasan tadi ? Jadi seperti ini syairnya.


Andai saja waktu itu tak ku tunda
Tuk ungkapkan isi hati kepadanya
Mungkin dia jadi milikku, bahagiakan hariku
Oh tetapi kenyataan tak begitu

Di saat ku mencoba merajut kata                                                                                                     Dan berharap semua jadi sempurna                                                                                             Tiba-tiba ada yang lain yang mencuri hatinya                                                                                   Hilang sudah kesempatanku dengannya

Terlambat sudah semua kali ini
Yang ku inginkan tak lagi sendiri
Bila esok mentari sudah berganti
Kesempatan itu terbuka kembali
Akan ku coba lagi

Cukup sudah kesalahan kali ini
Jangan sampai semua terulang kembali
Keraguan dalam hatiku harus ku buang jauh
Bila ingin mendapatkan yang terbaik

Terlambat sudah semua kali ini
Yang ku inginkan tak lagi sendiri
Bila esok mentari sudah berganti
Kesempatan itu terbuka kembali
Akan ku coba lagi

Pengalaman pahit yang ku jadikan pelajaran
Dalam hidup yang tak akan terlupakan (terlupakan)
Oh jangan menunda sesuatu untuk dikerjakan
Jangan tunda jangan tunda


Sudah jelas sekali apa yang diceritakan dalam lagu milik Adera ini. Setiap orang pasti pernah atau mungkin sedang merasakan apa itu yang dinamakan dengan terlambat. Entah itu yang hampir menjadi rutinitas hingga terlambat menjadi hal yang biasa atau terlambat dalam artian yang memang kompleks masalahnya. Simpelnya, seperti kita terlambat berangkat ke kampus entah karena bangun kesiangan, motor mogok, atau apapun itu yang menyebabkan kita terlambat masuk kelas, Belum lagi jika tidak boleh masuk kelas atau mungkin disindir dosen atau dihukum oleh dosen. Segala sesuatu itu terjadi karena sebab. Tidak akan ada akibat kalau memang tidak ada sebab. Begitu juga dengan terlambat. Terlambat akan menjadi sesuatu yang begitu berat untuk dilupakan begitu saja ketika kita menyadari jika kita mau melakukan apa yang semestinya di lakukan pada waktunya. Namun terlambat selalu memiliki nilai yang bisa di ambil. Kadang terlambat bisa menutup kemungkinan kita untuk membuka banyak kesempatan. Karena kecerobohan kita, karena gengsi kita, atau karena memang kita sengaja untuk membuatnya terlambat.

Seperti yang kita ketahui, "kesempatan itu ada karena kita perjuangkan" namun bagaiman ketika kita tidak bisa menghargai waktu yang ada sebagai kesempatan dan menyia-nyiakan itu begitu saja ? Penyesalan, kecewa, yah itu pasti. Namun semua itu kembali lagi kepada setiap individunya. Jika memang dia bisa "legowo" merelakan apa yang memang bukan kesempatan untuknya, dia akan bisa lebih ikhlas. Namun apakah kita kan membicarakan tentang takdir ? Tidak. Karena kita berbicara tentang kesempatan yang ada namun kita dengan cerobohnya melewatkannya begitu saja hingga semuanya terlambat dan meninggalakn sebuah penyesalan. Lalu apa yang kita perbuat untuk mencegah itu ? Secara religius, kadang kesempatan yang ditawarkan kepada kita itu bukan untuk kita perjuangkan karena Tuhan punya maksud lain selalin itu. Namun disisi lain, kesempatan itu memang harus kita pergunakan sebaik-baiknya. Tapi kadang banyak dari kita yang mengabaikannya begitu saja, entah karena terlalu banyak berpikir atau memang karena kita tidak berani untuk menggunakan kesempatan itu.

Kemarin adalah sejarah, esok adalah misteri dan yang ada adalah hari ini. Kita sebagai manusia "sedermo" nglakoni. segala sesuatu itu telah diberikan kepada kita, tinggal bagaimana kita pandai-pandai untuk memilih. Kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi esok, hingga yang ada kita hanya bisa melakukan yang terbaik saat ini. Kesempatan kedua itu selalu ada jika memang itu jalannya. Namun jangan menyepelekan kesempatan yang telah ada dengan beranggapan kalau kesempatan kedua itu masih ada. Karena kesempatan kedua itu 50 : 50. Dia akan menjadi misteri dan tidak akan pernah bisa kita sadari. Jangan sampai menjadi orang yang paling menyesal karena tidak pernah menyadari kalau kesempatan itu ada hingga kesempatan itu terlewatkan begitu saja. Tidak akan ada kata terlambat jika kita selalu aware dengan keadaan yang memang apa adanya. Jujur terhadap diri sendiri itu mungkin menjadi kunci utama. Bagaimana kita bisa jujur terhadap orang lain kalau dengan diri sendiri aja kita menjadi orang lain. Kadang berbohong dengan orang lain itu lebih mudah daripada berbohong pada diri sendiri. Hingga nanti jika sudah menjadi bom waktu kadang kita baru menyadari kalau itu semua terlambat untuk dijadikan penyesalan.

satu hal yang tidak bisa kita putar balik adalah masa lalu. Apa yang sudah terjadi memang senyatanya seperti itu kejadiannya. Yang kita bisa belajar dari apa yang telah lalu itu hingga nanti tidak akan ada lagi kesalahan yang sama terulang kembali. Jika masih ada waktu yang berbaik hati memberikan kesemapatan, mengapa kita tidak belajar untuk memahami situasi ini ? Percayalah jika apa yang dinamakan dengan terlambat itu amat sangat tidak mengenakkan sekali. Karena sebrapa jauh kita melangkah, seberapa aman kita bersembunyi penyesalan itu akan tetap mengikuti. Dia tidak akan mau menghilang sebelum kita berdamai dengan diri sendiri dan keadaan. Apa yang bisa kita lakukan ketika kata "terlanjur" itu terucap ? Tidak jauh berbeda. Asa itu akan semakin menumpuk, yang ada kita akan mati-matian untuk menyesuaikan diri tanpa mampu menerima keadaan hingga kita menjadi kehilangan arah akan diri kita sendiri. Sebisa mungkin aware akan diri sendiri dan keadaan akan membuat kita tahu apa yang memang harus kita lalukan. Mintalah petunjuk kepada Dia yang memberikan segala tawaran akan jalan itu. Lakukan yang terbaik yang bisa kita kalukan, selebihnya serahkan pada Tuhan apa yang tidak bisa kita lakukan dan kita harus siap dengan kemungkinan terburuk sekalipun. karena bukan kehendak kita yang terjadi namun kehendakNyalah yang akhirnya menentukan segalanya apa yang nyatanya terjadi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thankyou for reading :)