Entah ada angin apa hari ini secara tidak sengaja bisa nonton pementasan teaternya KRST yang judulnya TERLAMBAT. Jadi kalau tidak salah inti dari pemntasan tadi itu "jujur sebelum semuanya terlambat". Entah benar begitu atau hanya mendekati, namun itu yang bisa saya tangkap dari pementasan tadi.
Oke seru juga jika bahasan kali ini tentang terlambat. Sebelum membahas terlalu jauh. Pernah denger lagunya Adera yang judulnya sama dengan pementasan tadi ? Jadi seperti ini syairnya.
Andai saja waktu itu tak ku tunda
Tuk ungkapkan isi hati kepadanya
Mungkin dia jadi milikku, bahagiakan hariku
Oh tetapi kenyataan tak begitu
Di saat ku mencoba merajut kata Dan berharap semua jadi sempurna Tiba-tiba ada yang lain yang mencuri hatinya Hilang sudah kesempatanku dengannya
Terlambat sudah semua kali ini
Yang ku inginkan tak lagi sendiri
Bila esok mentari sudah berganti
Kesempatan itu terbuka kembali
Akan ku coba lagi
Cukup sudah kesalahan kali ini
Jangan sampai semua terulang kembali
Keraguan dalam hatiku harus ku buang jauh
Bila ingin mendapatkan yang terbaik
Terlambat sudah semua kali ini
Yang ku inginkan tak lagi sendiri
Bila esok mentari sudah berganti
Kesempatan itu terbuka kembali
Akan ku coba lagi
Pengalaman pahit yang ku jadikan pelajaran
Dalam hidup yang tak akan terlupakan (terlupakan)
Oh jangan menunda sesuatu untuk dikerjakan
Jangan tunda jangan tunda

Seperti yang kita ketahui, "kesempatan itu ada karena kita perjuangkan" namun bagaiman ketika kita tidak bisa menghargai waktu yang ada sebagai kesempatan dan menyia-nyiakan itu begitu saja ? Penyesalan, kecewa, yah itu pasti. Namun semua itu kembali lagi kepada setiap individunya. Jika memang dia bisa "legowo" merelakan apa yang memang bukan kesempatan untuknya, dia akan bisa lebih ikhlas. Namun apakah kita kan membicarakan tentang takdir ? Tidak. Karena kita berbicara tentang kesempatan yang ada namun kita dengan cerobohnya melewatkannya begitu saja hingga semuanya terlambat dan meninggalakn sebuah penyesalan. Lalu apa yang kita perbuat untuk mencegah itu ? Secara religius, kadang kesempatan yang ditawarkan kepada kita itu bukan untuk kita perjuangkan karena Tuhan punya maksud lain selalin itu. Namun disisi lain, kesempatan itu memang harus kita pergunakan sebaik-baiknya. Tapi kadang banyak dari kita yang mengabaikannya begitu saja, entah karena terlalu banyak berpikir atau memang karena kita tidak berani untuk menggunakan kesempatan itu.
Kemarin adalah sejarah, esok adalah misteri dan yang ada adalah hari ini. Kita sebagai manusia "sedermo" nglakoni. segala sesuatu itu telah diberikan kepada kita, tinggal bagaimana kita pandai-pandai untuk memilih. Kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi esok, hingga yang ada kita hanya bisa melakukan yang terbaik saat ini. Kesempatan kedua itu selalu ada jika memang itu jalannya. Namun jangan menyepelekan kesempatan yang telah ada dengan beranggapan kalau kesempatan kedua itu masih ada. Karena kesempatan kedua itu 50 : 50. Dia akan menjadi misteri dan tidak akan pernah bisa kita sadari. Jangan sampai menjadi orang yang paling menyesal karena tidak pernah menyadari kalau kesempatan itu ada hingga kesempatan itu terlewatkan begitu saja. Tidak akan ada kata terlambat jika kita selalu aware dengan keadaan yang memang apa adanya. Jujur terhadap diri sendiri itu mungkin menjadi kunci utama. Bagaimana kita bisa jujur terhadap orang lain kalau dengan diri sendiri aja kita menjadi orang lain. Kadang berbohong dengan orang lain itu lebih mudah daripada berbohong pada diri sendiri. Hingga nanti jika sudah menjadi bom waktu kadang kita baru menyadari kalau itu semua terlambat untuk dijadikan penyesalan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thankyou for reading :)