Rabu, 20 Februari 2013

Hei ( Hanya Semacam Gombalan)

Hei, kamu. Iya kamu. Apa kabar dengan hidupmu sekarang ? Lembaran mana lagi yang ingin kamu lukisakan cerita ? Masihkah kamu mengejar kesempurnaan itu ? Ah ini hanya pertanyaan basa basi. Lupakan. 

Hei, kamu yang dirundung kerinduan. Bagaimana kamu bisa menahannya untuk dirimu sendiri ? Aku ingin berbagi cerita. Coba dengarkan suara hati ini. Iya disini, dihati ini ternyata masih terdengar panggilan sayang untukmu. Coba lihat, lihat mata ini. Mata ini masih tercermin bayang wajahmu. Sungguh sulit memang seperti melewati hektaran semak belukar hanya untuk lepaskan cerita tentang dirimu. Coba aku lihat dimata kamu, ah ternyata cinta itu sudah memudar. Kemana cinta yang kamu banggakan kemarin ? Terbawa angin lalukah ? Oh sayang kalau begitu, padahal aku selalu mengirimkan rinduku lewat angin. Disana aku menceritakan segala kesunyianku tanpa kamu. Seperti harus membiasakan diri untuk berjalan sendiri. Tetatih. Aduh, kamu belum tahu kemarin aku sempat bermimpi. Taukah kamu apa mimpiku ? Aku bermimpi kamu akan terus menjadi mimpiku. Nahkan, pasti kamu tidak mengerti. Karena memang kamu hanya ada dalam mimpiku. Apa aku terlalu berkhayal ? Sepertinya kewarasanku ini perlu dipertanyakan. Karena kemanapun aku pergi hanya ada bayang dirimu. Aku tersesat. Tersesat dalam masa lalu. Aku terkurung. Terkurung dalam kenangan bersamamu. Aku ingin berlari, namun selalu terhenti. Karena kau menemukan kerinduan untuk kembali.

Sebentar, coba aku pandang wajahku dicermin. Aku hanay melihat semua tentang kamu. Dimana jiwaku ? Oh aku baru sadar separuh jiwaku bersamamu. Oh Tuhan, aku benar-benar harus menemui psikolog. Aku ingin mencari jati diriku. Jati diriku yang menghilang bersamamu. Tapi ketika di psikolog aku terhenyak akan hasil tes. Karena ternyata di pikiran aku hanya ada kamu, kamu dan kamu. Aku putus asa. Kemana lagi akau bisa melarikan diri dari bayanganmu. Kamu hanya ada dalam masa laluku. Apa kamu tidak lelah ? Cobalah istirahat untuk selalu lari-lari di pikiranku. 

Kamu itu seperti kamus buat aku. Karena apa yang aku cari bisa aku temukan di kamu. Kamu ibarat bola salju buat aku, karena semakin bergulir rasa sayang ini semakin membesar.Coba nanti kita nikmati hujan bersama lagi, namun aku takut jika nanti aku bertemu dengan hujan yang berbeda aku akan mengenangmu. Aku takut. Takut kehilangan kamu. Apa yang bisa aku perbuat ? Perbuat untuk membahagiakan kamu. Ketika aku bersamamu dan menyentuhmu. Aku seperti beada dalam dimensi lain. Karena dengan menyentuhmu aku bisa membayangkan dimensi masa depan bersamamu. Ah sayang itu hanya ada dalam anganku. Ternyata waktu sudah berlalu. Namun tidak dengan cintaku. Kamu tahu api ? Ketika baranya semakin besar ia akan sulit untuk dipadamkan. Begitu juga dnegan cintaku. Rasa itu masih sama. Dinginya salju mungkin tidak akan mengalahkan dinginnya sikapmu kepadaku, nmaun aku yakin kehangatana cinta ini mampu mencairkan bekunya hatimu.

Sini. Ada ruang kosong kalau kamu butuh kedamaian. Kamu akan menemukan kebahagiaan itu. Sini di hatiku. Aku sudah seperti pekerja keras, berkerja keras untuk selalu membuatmu merasa dihargai. Kamu bukan saja jadi tukang jahit yang selalu menjahit luka lamaku, namun kamu juga seperti tukang bangunan yang sellau mengokohkan cintaku ke kamu. Kamu selalu membuatku merasa tenang dan damai karena kamu ibarat musik klasik. Coba kamu tutup mata kamu, pasti kamu melihat "nothing". Karena seperti itulah hidupku tanpa kamu. Kamu sudah menjadi tongkat bagiku, ketika kau lelah berjalan kmau bisa menopangku. Kamu seperti cahaya, karena kau selalu bisa melihat kemuliaan Tuhan dari senyumanmu. Ah ketika kata orang aku suruh move on, bagaimana aku bisa. Kalau nyatanya kamu terlampau keterlaluan menjejakkan kehidupanmu di hidupku. Aku seperti orang yang linglung, karena kau seperti kecanduan, kecanduan akan masa lalu tentang kita. Biarkan saja aku menikmati, menikmati senyum. Senyum yang masih bisa aku lihat dari avatarmu. 

Saat pagi aku terbangun aku mencoba merealitaskan pikiranku, karena aku harus meninggalkan kamu di mimpi malamku. Namun ketika aku terbangun, aku bisa menatapmu lebih terang. Karena kamu adalah sunshine buat aku. Lebih dari itu, kamu memberiku kompas, karena dneganmu aku tidak akan ragu untuk menentukan arah hidupku. Kamu tahu ketika malam datang, aku selalu bersujud, melantunkan doa, aku berdoa semoga Tuhan sellau menjadikan aku dan kamu menjadi kita. Ketika semua orang mempertanyakan waktu untuk kita, aku tidak punya jawaban, karena aku berharap tidak ada hitungan waktu untuk kebersamaan kita. Aku ingin selalu duduk berdampingan denganmu hingga nanti duduk berdampingan di depan altar hingga pelaminan kita. Malamku pasti akan terasa gelap jika tidak ada kamu, karena kamu adalah bintang hidupku. Ketika aku membuka lembaran-lembaran kertas kosong, aku ingin selalu menulis cerita tentang kita. Aku dan kamu akan menjadi bagian sejarah dalam kehidupan. Hingga nanti kita akan mendapatkan rekor muri untuk penghargaan atas cinta sejati. Kalau dosen bisa memaksaku untuk deadline tugas, tapi aku tidak akan pernah bisa memaksakan diriku untuk cinta yang lain selain kamu.Bahakan ketika orang-orang selalu mempertanyakan tentang hidup, akau tidak ragu-ragu lagi karena kamu adalah hidupku dan duniaku. Kamu memanggilku peri kecil, bahkan aku tidak menyadari itu, karena buat aku bukan aku peri kecil itu namun kamulah malaikat hidupku. Hingga hidupku seperti coklat. Coklat itu manis, karena manis itu kamu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thankyou for reading :)