Kamis, 21 Februari 2013

Letter For Friend

Ehm, aku tidak tahu harus memulai dari mana ketika aku ingin menuliskan betapa bersyukurnya aku mengenal kamu dalam hidupku. Sapaan mungkin terdengar sangat basa basi ketika kita ingin mengulang kembali cerita yang sepertinya sudah lama berlalu. Aku ingin tahu bagaimana keadaanmu. "Are you okay ?" Ini mungkin sebuah pertanyaan sederhana, namun aku mengerti ini memiliki makna yang memberikan sejuta kerinduan yang mendalam tentang cerita kita. Sahabat, sampai detik ini rasa-rasanya aku masih belum percaya kalau ternyata banyak anugrah Tuhan yang ada di sekitarku, yang aku sadari dan tidak aku sadari. Kamu. Kamu adalah bagian dari itu semua. Semenjak kita mengenal, aku mengerti banyak hal tentang apa yang awalnya tidak bisa aku pahami. Aku semakin percaya kalau di dunia ini tidak ada yang kebetulan. Bahkan saat bertemu denganmu, aku merasa akan banyak cerita yang bisa aku tulis, akan banyak kisah yang akan aku jalani, dan akan banyak sajak yang nantinya bisa aku puisikan. Sahabat, mungkin ini hanya sebatas kata-kata. Namun entah mengapa, aku ingin menuliskan kalimat-kalimat sederhana ini untukmu. Ketika aku ragu untuk melangkah disaat gemuruh badai siap menghadang, kamu selalu tersenyum meyakinkanku kalau semua bisa terlewati. Sahabat, aku tahu kamu dan aku berbeda. Namun bagaimana pelangi bisa terlihat indah jika hanya ada satu warna ? Begitu juga dengan kita. Aku selalu mengucap terimakasih kepada Tuhan karena aku bisa menemukanmu ketika aku membutuhkan sebuah cara dan jalan. Atau mungkin kalimatku ini terdengar terlalu klise ? Yah, tapi beginilah adanya. Sudah sekian lama kita saling mengenal. Dari kita tahu kalau akan ada hujan di akhir badai, hingga kini mencoba berjalan di tengah badai ketika kita tahu kita tidak mampu menerjangnya atau mengalahkannya. 

Sahabat, apa kabar dengan hidupmu sekarang ? Aku rindu akan kita yang dahulu. Entah nanti, jika esok masih akan menjadi milikku, aku ingin selalu bertegur sapa denganmu. Kita bercerita tentang langit. Kita bercerita tentang alam. Kita bercerita tentang hujan. Atau apapun itu yang terlontar dari mulut kita akan selalu terdengar menyenangkan. Sahabat, persimpangan itu akan selalu kita temui. Bukan hanya dalam menjaga sebuah hubungan. Namun kamu selalu meyakinkanku, kalau hidup itu akan terus berjalan meski banyak persimpangan yang akan kita temui hingga nanti kita akan melangkah sendiri-sendiri. Saat ini, ketika dunia semakin menunjukkan kekuatannya, aku rindu akan kehadiranmu. Mungkin kamu tidak akan merasa apa arti dirimu untuk dunia, namun harus kamu mengerti bagi seseorang kamu adalah dunianya. Ketika kita berbagi dunia, kita saling mengenal. Ini duniaku, itu duniamu. Ini jalanku dan itu jalanmu. Meski jarak itu selalu ada, kamu selalu membuatku meyakini kalau itu bukan apa-apa. Tidak perlu menjadi orang lain agar dunia mengakui. Kita hanya diminta untuk menghargai diri sendiri hingga dunia akan memuliakan apa adanya dirimu. 

Sahabat, mungkin ini akan terdengar terlalu berlebihan lagi. Namun kamu tahu, sungguh aku merindukan hadirnya seorang sahabat yang benar benar sahabat. Aku menjauh bukan berarti untuk menghindar namun aku mencoba untuk mengenal dan membiasakan dengan pola hidup yang terjadi saat ini. Kadang sulit di terima dengan akal sehat. Aku dan kamu, aku disini dan kamu disana namun kekakuan itu masih ada. Hei, tahukah kamu, saat aku merindukan akan masa-masa kita bersama aku hanya memejamkan mata, namun segera aku akan tersadar karena ini kenyataannya. Sekarang aku berjalan sendirian. Walau ada seribu orang disekelilingku itu akan mampu mewakili sosokmu. Tuhan punya rencana terbaik untuk kita, Ketika ujian itu datang, kita diminta untuk tahan banting, kita diminta untuk menunjukkan daya lenting, seberapa kuat kita mengerti satu sama lain. 

Sahabat, atau mungkin saat ini aku yang telalu menutup rasa ? Aku ingin berbagi cerita ini bersamamu, coba kita saling melihat dari sisi kita, sisi yang berbeda, sisi yang selalu aku rindukan. Nyatanya, sekrang aku tersadar kalau kini aku sendiri. Namun sepertinya Tuhan memang tahu yang terbaik untuk kita, Dia menghadirkan banyak orang baru di hidupku. Mereka membawa pelajaran baru bagiku. Aku harus bisa bertahan dengan keadaan ini sobat begitu juga dengan kamu. Aku tahu kamu adalah pribadi yang tangguh. Walau kini kita tidak saling berjalan beriringan lagi, namun aku yakin kamu bahagia dengan duniamu yang baru. Sahabat, aku yakin di depan sana akan ada tempat terindah untuk kita bertemu kembali, bercerita kembali, berbagi kembali dengan segala kisah kita yang baru. Sahabat, ingatlah kalau kita pernah bersama. Sahabat, tetaplah menjadi sobat yang selalu aku kagumi. Sahabat, tetaplah tersenyum menghadapi apapun yang terjadi. Sahabat, aku yakin kamu akan menemukan cinta dan cita yang kamu impikan. Sahabat, terima kasih karena kamu telah dan akan tetap menjadi bagian dari hidupku. Sahabat, maafkan aku jika sampai detik ini aku belum bisa menjadi sahabat yang baik untukmu. Mungkin kekecewaan itu masih akan terkenang, namun aku yakin sahabatku sadalah sosok yang luar biasa sekarang, esok dan yang akan datang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thankyou for reading :)