Senin, 18 Februari 2013

EUFORIA

Sesaat datang sesaat pergi. Seperti sebuah hujan yang sebentar menghampiri. Membawa suka lantas pergi beriringan dengan cerita yang tertinggal. Mencoba tertahan dengan segenap pengertian namun ternyata menyusahkan. Terlampau sulit untuk di mengerti karena hanya sebuah cerita klise yang tak berujung. Menjalin suka dan duka hanya sementara. Lantas pergi entah kemana. Lalu suka apa yang lalu terhadirkan ?  Sebatas kata yang tidak sempat terucapkan oleh mendung yang berganti menjadi rintik hujan. Meninggalkan sejuta tanya hingga nanti waktu tak lagi menjadi jawabannya. Karena hanya menjadi sebuah angin lalu yang tidak bisa lagi terasakan sayupnya. Keadaan menyadarkan akan satu hal yang sulit untuk diterima dengan akal sehat. Mengharuskan sesuatu terjadi tanpa seijin kata yang mampu mengucapkan kata. Pergi berlalu begitu saja. Segalanya bahkan belum mampu redup atau mungkin sesuatu itu masih mencoba menemukan baranya. Melingkupi sejuta kehampaan yang sampai waktu ini masih terguncang oleh kenyataan. Tersudut oleh rasa yang belum mati hingga semuanya silih berganti. Harus menerjang waktu yang mau tidak mau terus bergulir dengan segala ceritanya. Cukupkan sampai disini jika ini hanya euforia. Secepat itu datang berharap secepat itu juga akan menghilang. Perubahan seperti bom waktu yang tidak bisa lagi di kompromikan. Ruang ini terasa pengap dengan segala fakta yang terjadi. Lalu bolehkah disebut apa yang berlalu itu cerita ? Persinggahan sementara dengan tawa yang entah nyata atau semu. Palsu yang terurai ketika kenyataan itu yang menjadi sebuah jawaban. Hentikan segala asa yang masih mengalir jika keajaiban itu masih tersembunyi untuk kesempatan kedua. Buka mata untuk menyajikan permainan yang lebih nyata daripada apa yang telah berlalu. Biarkan saja pergi melepaskan sejuta ingin ketika sayang itu ingin terkembangkan. Lepaskan saja secepat apa semua itu pergi dari hadapan. Tak lagi berarti hanya dengan sebuah penantian yang percuma. Seperti bumi yang harus terus berotasi. Biarkan ia mencapai apa yang memang ingin tercapaikan. Kembalikan senyuman yang terhanyut dalam dunia yang menghilang. Bawa saja apa yang menjadi sebuah catatan lalu. Tak lagi berarti karena semua itu tak lagi ada. Jika ada ruang yang lebih jauh, antarkan saja ke tempat dimana bisa bersembunyi lebih lama dan tak bisa lagi membau jalan yang masih membekas itu. Sendiri, meniti setiap ujung jalan yang tak akan ada habisnya jika terlewati. Itu hanya penggalan cerita dari bagian kehidupan yang sudah berlalu. Kehilangan percaya hingga asa itu yang hanya semakin nyata. Dekapan yang hanya akan menyesatkan hanya tinggal imajinasi yang membawa dalam sebuah dimensi lalu yang tak lagi akan menjadi sentuhan nyata. Tatapan dalam menjadi sebuah rasa yang ingin terkubur dalam agar tak lagi mampu melumpuhkan. Lupakan apa yang dengan susahnya dimengerti, karena ini memang sulit dimengerti. Tertulis sederet katapun dibuat untuk terdengar ambigu. Rancu. Seperti ada bagian yang belum terselesaikan. Seperti puzzle yang belum lengkap. Ada bagian yang hilang. Dimana itu terbawa. Waktu dan kenyataan yang menjawab. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thankyou for reading :)