Senin, 22 April 2013

whatever...

Apa pernah kita bisa memilih pada siapa kita jatuh cinta ? Apa pernah kita bisa kepada siapa kita takut untuk dikecewakan ? Taukah kamu bagaimana rasanya jika orang yang kamu sayangin memintamu untuk berhenti menyanyanginya ? Pastinya setiap orang memiliki rasanya masing-masing. Tidak pernah bisa disamakan. Pernahkah kamu merasa lelah dan cepak dengan menunggu ? Menunggu tanpa sebuah harapan yang pasti ? Kamu tahu bagaimana melawan segala rasa yang ternyata itu salah ? Perahkan kamu disalahkan oleh orang akan rasa yang begitu besar ? Pernahkah kita bisa meminta untuk dibuat keadaan sesuai dengan apa yang kita mau ?

Pernahkah kamu berlari namun lagi-lagi sampai pada titik itu lagi dan lagi ? Lelah, jenuh, dan muak. Namun itulah perasaan. Kita tidak akan pernah bisa memilih pada siapa kita menaruh hati. Sebuah kata klise dan semua. Namun kenyataan itu mengatakan apa yang sejujurnya terjadi. Keadaan tidak pernah berbohong walaupun sebisa mungkin kita mencoba membohongi diri sendiri. Belari sekencang dan sejauh mungkin, namun lagi-lagi kesalahan yang sama yang ditemui. Bukan sebuah ruang baru untuk tempat singgah. Namun ruang itu seolah menjebak kita dalam sebuah rasa yang tiada akhir.

Ketika bertemud engan orang yang salah kita mengira kalau rasa itu salah. Sesungguhnya semua perasaan itu suci, dia lahir tanpa dibuat-buat. Tumbuh seiring waktu yang berjalan. Andai saja setiap dari kita punya kekuatan magic, pasti banyak dari kita akan memilih apa yang dari awal kita ingini untuk menjadi milik kita dan menjauhkan segala macam kesakitan yang hanya mengecewakan. Namun inilah realitanya, semua tidak akan selalu berjalan mulus dengan apa yang menjadi sejuta cumbu imajinasi orang. Realitanya itu yang kadang mengejutkan. Inilah mengapa kalau realita itu dinamakan dengan misteri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thankyou for reading :)