Dalam
film ada sebuah permainan peran yang diperankan oleh orang yang berbeda-beda.
Dengan karakternya masing-masing, ia akan berlaku selayaknya apa yang
dituliskan dalam cerita. Menjadi sebuah alur yang menjadi sebuah
episode-episode tersendiri. Seperti sebuah drama juga, hidup ini menjadi
bagian-bagiannya sendiri. Ada plot yang mengisahkan apa yang memang seharusnya
terjadi. Setting dalam setiap saatnya memberikan kesan dalam permainan itu
menjadi lebih hidup. Mengisahkan sebuah cerita sesuai dengan skenario yang
sudah ditentukan dari awal untuk membentuk sebuah keutuhan cerita.
Ada
peran antagonis, protagonis, figuran. Dan ada peran-peran lainnya yang
mendukung keutuhan sebuah cerita. Tidak hanya itu demi keutuhan sebuah cerita
ada pendukung-pendukung lainnya yang mungkin lebih sering terabaikan karena
memang mereka selalu berada dibelakang layar. Genre yang diangkatpun
beranekaragam, namun hidup ini lebih mendekati sebuah permaiann drama. Setiap
dari kita memerankan peran masing-masing dari diri kita. Memainkan karakter
yang sudah tertulis untuk kita lakukan. Sebuah ceritapun sudah dirangkai
sedemikain rupa oleh sang sutradara dan pada akhirnya nanti ingin menampilkan
sebuah cerita yang menarik dan memang terbaik dari hasil permainan peran kita.
Kita tahu siapa sang sutradara yang mengatur jalannya cerita, bagaimana kita
harus bersikap, dan kenaturalan yang bagaimana yang harus kita tunjukkan, yaitu
Dia. Tuhan sudah menyetting sedemikian hingga sebuah kisah yang memang terbaik
untuk hidup kita.
Seperti
dalam permainan drama. Ada tangis, ada suka, ada duka, ada ragu, ada bimbang,
dan berbagai rasa dan cerita lainnya yang dengan uniknya ditampilkan. Dengan
cara yang berbeda pula setiap kisah satu dengan kisah yang lainnya. Seperti
sebuah hidup. Satu orang dengan orang yang lain memiliki kisah dan jalan cerita
yang berbeda-beda. Mereka memiliki kekhasan yang tidak bisa digeneralisasikan. Namun
yang menyamakan hanyalah ada satu sutradara yang mengatur semua permaian itu.
Tuhan dengan hebatnya menata dengan caraNya menjadikan semua kisah sungguh
seperti permainan cerita yang endingnya tidak bisa ditebak. Tidak seperti
kebayakan drama yang dibuat oleh manusia yang sering ditampilkan di
televisi-televisi itu, drama yang dibuat oleh Tuhan memiliki sebuah penyajian
yang berbeda. Kita sebagai pemain hanya mampu memerankan sosok sebaik mungkin.
Tanpa membantah apa yang emmang sudah tertulis untuk kita.
Kita
tidak punya hak untuk menjadikan sebuah cerita sesuai dengan keinginan kita.
Karena memang semua sudah tertulis dengan rapi untuk kita. Yang bisa kita lakuan
hanya menjadi yang terbaik dari diri kita, hingga apa yang memang tertulis
untuk kita itulah yang terindah.
Sebuah
drama pastinya ada alur dimana disitu ada klimaks yang menjadikan sebuah cerita
itu lebih menjadi cerita yang seseungguhnya. Begitu juga dalam hidup, setiap
momen dalam perjalanan kita akan menampilkan sebuah alur yang akan menemui
sebuah klimaks dari setiap cerita yang kita lalui. Namun seperti sebuah kurva,
sesudah klimaks pasti akan ada tahapan penyelesaian dari cerita yang kita
lalui. Dengan begitu ada sebuah hikmah dari sebuah cerita yang terjadi. Ada top
and down yang akan mengiringi setiap perjalanan hidup kita, karena itu seperti
menjadi suatu siklus yang memang sejatinya harus begitu.
Konflik
dilahirkan dan diciptkan untuk menjadi rangkaian cerita antara pemeran satu
dengan pemeran yang lainnya. Dari situ juga akan ada sebuah hikmah yang bisa
diambil dari konflik yang terjadi. Dimana saat konflik ini dipertunjukkan ada
pihak-pihak yang memainkan peran seseuai dengan posisinya masing-masing. Oleh
karena itulah mengapa hidup ini merupakan
sebuah rantai yang tidak bisa terputus antara pihak satu dengan pihak lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thankyou for reading :)