Rabu, 04 September 2013

time flies so fast

Ini hanya semacam perputaran yang terus menerus berulang hingga kita temui sebuah titik dimana kita sendiri kadang tidak bisa sadar dimana kita berada. Waktu yang menghadirkan segalanya. Meski banyak orang mengatakan tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Yah, memang begitu adanya. Ada kalanya dimana kita harus mampu mengerti kalau sebuah cerita itu trelahir tanpa kita sadari. Ada dan berjalan sebagaimana mestinya semua itu harus terjadi. Kamu percaya dengan adanya Tuhan ? Yah, berarti kamu juga harus percaya kalau sudah ada skenario luar biasa juga untuk kita. Tuhan selalu menghadirkan berbagai macam pertanda lewat apa saja, mungkin semacam mimpi ataupun pertanda lain, entah itu apa. Manusia tidak bisa memungkiri lagi kalau nyatanya itu yang memang harus terjadi. Terjadilah apa yang memang seharusnya terjadi. Kalau kata orang Jawa, "manungsa mung sederma nglakoni." Kita tidak akan pernah tahu awalnya dan dimana nanti kita akan mengakhiri perjalanan panjang ini. Namun yang pasti bisa kita lakukan adalah selalu "aware" dengan apa yang trejadi saat ini.

Ketika ada pertemua pasti ada pepisahan. Bukankah itu sudah harga mati ? Yah karena memang itu adanya. Lakukan apapun yang memang semestinya kita lakukan. Berusaha saja untuk tidak mengharapkan balasan. Meskipun itu sepertinya tredengar naif dan bodoh. Namun coba kali ini kita bermain dengan sedikit teori. Ketika kita melakukan sesuatu dan kita mengharapkan balasan, itu sama saja dengan kita sedang melakukan sebuah investasi. Dimana menurut ilmu ekonomi, dalam sebuah investasi itu yang diharapkan pastinya sebuah laba yang menyenangkan bagi investornya. Dan pastinya juga para investor menghindari apa itu yang dinamakan dengan rugi. Namun itu adalah dua kemungkinan yang memang harus diterima dan siap didapati oleh seorang investor. Sama saja ketika kita melakukan kebaikan pada seseorang, kita selalu ingin dianggap dan mengharapkan sebuah balasan, kita sama saja mengharapkan mendapat laba dari apa yang kita lakukan. Namun, ketika kita tidak dianggap dan tidak mendapatkan balasan setimpal dari apa yang kita lakukan pasti kita akan merasa kecewa dan banyak emosi lainnya yang menyertainya. Nah, beda halnya jika kita melakukan kebaikan tanpa pamrih. Kita tidak pernah mengharapkan balasan. Kita melakukannya dengan tulus, entah itu nantinya akan mendapatkan balasan setimpal atau tidak itu urusan belakangan karena sejatinya kita melakukannya tanpa tujuan untuk investasi.

Baik menurut kita belum tentu baik menurut orang lain. Cukup menurut kita belum tentu cukup buat orang lain. Ini sangatlah wajar tejadi. Taukah kamu apa yang kadang membuat kita merasa sakit dan kecewa ? Ketika kita memprioritaskan sesuatu tapi ternyata yang kita prioritaskan itu hanya menganggap kita sebagai second option, inilah yang membuat banyak orang kecewa dan tidak lagi melakukan kebaikan sebagaimana mestinya. Meskipun banyak hal dilakukan tanpa harus memiliki alasan, karena itulah yang dinamakan dengan ketulusan. Semua pertanyaan itu tidak harus terjawabkan dengan logika, karena tidak semua logika itu bisa menjawab sebuah perasaan. Ini mungkin semacam hukum alam. Disinilah kita diuji untuk semakin menguatkan kepercayaan kita akan sesuatu yang dinamakan dengan keajaiban. Banyak hal yang terjadi dalam hidup kita dengan tiba-tiba, meskipun itu tidka trejadi begitu saja, namun akan banyak kisah yang nantinya akan menyertainya. Lalu apa yang bisa menguji segala yang terjadi saat ini ? Yah, hanya waktu. Meskipun waktu akan memapu menggilas bagi mereka yang tidak siap dengan perubahan. Namun waktu akan mampu menghadirkan banyak kisah yang sebenarnya selama ini selalu dipertanyakan. Percayalah meski waktu berlalu begitu dengan cepat, disaat itu juga kita akan bersyukur karena detik yang baru saja berlalu dari hidup kita itulah yang paling berharga. Karena detik itu tidak akan lagi terulang dan semua hanya akan tersimpan dalam sebuah kata kenangan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thankyou for reading :)