Senin, 09 September 2013

unreasonable

Tanpa ada alasan semuanya terjadi sebagai mana mestinya. Seperti hujan yang memang seharunya turun di musimnya. Seperti daun yang jatuh ketika seharusnya begitu. Tidak menyangkal untuk terjadi. Namun semuanya ada dan nyata dihadapan. Lalu semacam apakah yang memang hanya sesaat tanpa permisi ? Bukan untuk dipertahankan atau diperjuangkan. Apa daya untuk menjadikannya semua seperti yang diharapakan ? Ataukah ada daya lain untuk menghentikan semuanya seperti yang ingin terhindarkan ? Sudahi saja segala ekspektasi yang merajalela tanpa akhir. Tidak ada yang kebetulan. Memang begitu adanya. Mungkin hanya masalah waktu. Fakta demi fakta menjadikannya nyata. Bukan untuk melanjutkan langkah tapi lebih pada lebih berhenti untuk berharap. Pesismis. Apatis. Atau semacamnya. Mungkin seperti itu adanya. Tapa alasan semuanya menjadi sebuah kenangan yang semakin berat untuk ditinggalkan. Marah, benci, rindu dan entahlah menyatu menjadi satu akan apa yang dinamakan dengan sebuah pemberhentian harapan. Ini hanya semacam kilasan untuk sejenak kembali merefleksikan diri. Atau mungkin ini semacam langkah untuk kembali menemukan jalan lanjutannya. Saling bertegur sapa namun semakin membukakan kenyataan untuk saling mengabaikan. Peduli atau tidak peduli itu semacam pertimbangan. Karena kadang menjadi sosok yang pura-pura tidak peduli itu lebih menyusahakan dibandingkan menjadi sosok yang sok peduli. Seperti berjalan dalam sebuah ruang yang tidak tahu dimana akhirnya. Ini akan berlalu. Ini hanya masalah waktu. Waktu yang menghadirkan segalanya yang berupa kejutan, maka waktu juga yang nantinya akan menghanyutkan segala asa yang memang semetinya untuk dihindari. Saling memaklumi dan lebih terbuka dengan logika yang sesungguhnya. Siapa yang harus mengalah ? Bukan tentang mengalah, namun lebih pada penerimaan akan keadaan yang tidak bisa dipersalahkan. Mungkin ini akan menjadi penggalan kisah bisa ditebak dimana ujung ceritanya. Tidak perlu dibuat semakin berbelit. Bukan siapa-siapa itu mungkin bisa dijadikan logika. Lgika yang beralasan menerima dengan lapang akan kenyataan yang memang tak berpihak. Terima saja. Akan ada saatnya memaklumi itu adalah jalan yang terbaik akan semua pertanyaan. Tidak perlu lagi membuang banyak waktu karena nantinya semua akan terbukti. Bukti yang nyata kalau ini hanya persoalan waktu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thankyou for reading :)