Jumat, 13 September 2013

WHO ARE YOU ?

Hei, siapa kamu ? Kamu yang setiap harinya ada dalam pikiranku ? Kamu menyapa dengan tidak sopannya hingga membuat aku letih dengan sapaanmu. Harusnya aku tidak suka dengan ketidakpastian ini. Menyapa dengan sesukamu, meninggalkan sebuah cerita lalu dengan mudahnya kamu pergi begitu saja. Sementara ? Yah, aku rasa begitu adanya. Terlalu lugas jika harus menyimpulkan dalam waktu yang sekejap. Bukankah semua itu butuh proses ? Ah kalimat yang terlampau klise untuk diperdengarkan. Karena memang kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi esok. Yang kita tahu apa yang terjadi kemarin itu adalah sebuah cerita yang tidak bisa diulang kembali. Lalu, bukannya kamu hadir dalam masaku yang sudah lalu ? Lalu maumu apa lagi ? Apa kurang segala perilakumu yang hanya membuatku selalu mempertanyakan emosiku sendiri ? Dalam sekejap kamu bisa merubah keadaan menjadi lebih baik dan begitu juga menjadi lebih buruk. Coba katakan siapa kamu ? Sejak awal aku tidak pernah mengenal sosokmu yang tiba-tiba ada dalam hiudpku. Mungkin bisa dipastikan ini sama seperti yang lain. Namun mengapa aku selalu mengalami hal yang berbeda jika itu kamu. Kamu yang tiba-tiba membuatku mengerti apa itu yang namanya berharap ? bahkan aku sudah lebih jika harus memberatkan diriku jika harus terlalu berharap akan sesuatu yang tak pasti.  Lalu berharap yang seperti apa lagi yang kamu hadirkan ? Sesaat. Karena terlalu nyata jika itu hanya dimainkan dalam kata-kata yang merangkai sebuah perasaan. Ini terlalu basi jika harus mengungkapkannya dalam satu kata yang mengungkap segalanya. Coba, sejenak mari kita renungkan. Kebetulan ? Lalu, bukannya tidak ada yang kebetulan didunia ini ? Rencana Tuhan ? Oh Tuhan, semacam apa lagi ini ? Bukannya ini terlalu impossible. Kedengarannya terlalu pesimis. Tapi seperti itulah keadaannya. Terlalu nyata, jelas, dan gambalang untuk berkata "tidak". Alasan mana lagi yang masih kamu ragukan ? oya, memang sudah tidak ada alasan lagi untuk kembali duduk bersama dan mengkompromikan segalanya. Logika terlalu bermain dalam hal ini. Walk away itu jalan yang memang harus ditempuh. Logika oh logika. Apakah logika membuat orang tidak mau bahkan tidak berniat untuk berjuang ? Tapi kali ini bukan tentang berjuang, tapi lebih pada sebuah pertanggungjawaban akan kejujuran. Oke, bisa dipahami jika ada yang mengatakan kalau jujur itu menyakitkan. Tapi apakah tidak ada cara bijak lain yang bisa memperhalus kejujuran itu supaya menghambarkan sakit ? Hahaha. Terlalu berat jika harus dipikirkan detailnya. Kadang harus dimengerti kalau segala pertanyaan itu tidak perlu ada jawabannya. 

Lalu, siapakah kamu ? Kamu yang setiap harinya hadir dalam mimpi-mimpi dimalamku ? Sepertinya terdengar sedikit puitis. Tapi bagaimana kalau itu kenyataannya. Bukannya takut untuk menghadapi kenyataan tapi kali ini terlampau jelas supaya logika bermain untuk lebih berpikir realistis. Alasan mana lagi yang bisa dipertahankan untuk berjuang. Dengan tegas menjawab "tidak ada". Karena memang tidak ada. Toh, buat apa memperjuangkan sesuatu yang nyatanya tidak mau bahkan tidak memperjuangkannya balik. Itu terlalu konyol. Biar saja. Anggap saja ini semacam angin lalu yang sudah jauh tertinggal dibelakang sana. Bukankah ini hanya masalah waktu ? Waktu yang menghadirkan kejutan ini, maka waktupula yang akan menguapkan setitik kejutan ini. Bukan tentang euforia dan denial, karena memang dari awal lebih memilih untuk menikmatinya. Bukan tetang tergantung tapi lebih pada kebiasaan. Hingga jika nanti semuanya kembali ke kehidupan normal, tidak ada lagi bayangan-tidak-sopan-itu karena semuanya akan berlalu. Apa yang terjadi kini itu akan pergi. Pergi untuk kembali ke dunia yang memang seharusnya cukup bisa untuk dimengerti. 

Siapa kamu ? Kamu yang membuat aku mati-matian belajar tentang arti dejavu. Sebentar, dejavu ? Apa itu ? Sedikit demi sedikit mencoba untuk menguraikannya. Anggap saja ini hanya bunga tidur dan esoknya tanpa sengaja terjadi apa yang memang bisa dipastikan hampir mirip dengan bunga tidur itu. Sudah, jangan anggap berlebihan tentang ini. Karena semuanya terlampau jelas perbedaan itu. Bukan lagi sebuah ketakutan atau apa yang membuat berat melepaskan sesuatu yang memang tidak bisa digenggam. Karena semuanya sudah ada jalan pasti yang akan dilalui. Percaya saja, akan lebih banyak kejutan lagi didepan sana. Meski bahagiamu hanyalah bahagianmu saja, dan anggap apa yang sudah terjadi itu kejutan dari Tuhan yang tidak bisa tergantikan. Siapakah dirimu ? Dirimu ternyata menjadikaku semakin tangguh. Tangguh untuk lebih berani menghadapi kenyataan dan menjemput mimpi. Karena kamu yang aku kenal mungkin hadir untuk semakin menguji seberepa ikhlas aku dalam menjalani, menerima, memberi, dan melepaskan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thankyou for reading :)