Kamis, 13 September 2012

Everything Must Go

kamu ingin tahu bagaimana rasanya sakit itu ? bayangkan ketika kamu harus melihat apa yang kamu ingini tapi nyatanya tidak bisa kamu miliki, bahkan mungkin kamu harus rela melihatnya dengan gamblang dan nyata di depan kamu. Dan mungkin itu bahkan akan lebih menyakitkan ketika sebuah senyuman mau tidak mau harus terurai untuk mengiringi sebuah kerelaan yang mungkin mau tidak mau harus kita berikan.

Kamu masih ingat kapan terakhir kamu terjauh ? Yah mungkin itu akan membuat kita sejenak untuk berhenti untuk menyembuhkan bekas luka yang mungkin sampai kapan penyembuhannya hanya kita sendiri yang kita tahu. Namun itu semoga tidak akan bertahan lama ketika kita tahu bagiaman caranya kembali untuk berdiri.

Kamu ingin tahu bagaimana rasanya berbohong ? Mungkin semua sudah pernah merasakannya. Menyiapkan bermacam-macam topeng untuk mengkamuflasekan apa yang sebenarnya terjadi atau bahkana apa yang sebenarnya dirasakan. Memang benar jika nyatanya kita bisa menutup mata kita untuk tidak melihat sesuatu yang memang tidak ingin kita lihat. Tapi kita harus tahu kalau kita mungkin tidak akan pernah bisa menutup hati kita untuk sesuatu yang memang senyatanya kita rasakan. Ini bukti kongkritnya. Jangan persalahkan keadaan jika ternyata kita tidak mau dan tidak pernah terbuka akan sebuah kenyataan yang memang terjadi untuk kita, entah itu yang menyenangkan atau mungkin yang buruk sekalipun.

Kamu pastinya masih ingat bagaiaman rasanya kecewa. Ah ini. Orang yang tangguh mungkin bisa dilihat dari kapasitas dia mengikhlaskan sesuatu dan bersabar dengan kenyataan yang menghampirinya. Jangan pernah menyepelekan sebuah kekecewaan. Walaupun realnya itu menyakitkan namun itulah yang jadi batu loncatan kita untuk menjadi pribadi yang tangguh dan tegar. Jangan pernah berharap menjadi seperti batu karang, karena ia akan terkikis oleh deburan ombak yang datang silih berganti. Berharaplah akan menjadi sebuah kaktus yang tidak akan pernah mati walaupun kekeringan menimpannya bahkan ia akan selalu menyimpan sumber air yang akan berguna bagi sesamanya saat kekeringan melanda. Ia bisa menjadi pribadi yang mandiri dan tidak tergantung dengan orang lain. Bahkan dia bisa menyakiti namun tidak berniat untuk menghabisi.

Kamu tahu bagaimana rasanya sepi itu ? Ingatlah ketika malam menjemput dan nyatanya hanya sepanjang gelap yang menjadi sebuah pandangan namun ia tidak pernah memberikan suaranya untuk membalas tanya kita. Hanya mampu terdiam dengan segala repress yang ada, mungkin sampai penat melanda ketika sejuta pikiran datang silih berganti namun tidak kunjung mendapatkan jawabannya.

Kamu tahu apa itu rindu yang terlarang ? Bahkan mungkin merasakan sebuah kerinduan namun tidak tahu pasti untuk siapa rindu itu tertuju. Mungkin hanya untuk merasakan sebuah hasrat yang tertahan. Redamkanlah selagi kita mampu menahan segala kerinduan itu. Karena itu hanya akan membunuh kita dengan sebuah ilusi harapan bahkan akan menghadirkan sebuah bayangan yang semua dan menjadikan segalanya mungkin hanya akan bertambah runyam.

Kamu ingin tahu bagaimana rasanya melepaskan ? Bayangkan ketika kamu memiliki atau mungkin hampir memiliki namun ternyata itu tidak baik untuk kita, entah darimana kita bisa menyimpulkan kalau itu tidak baik untuk kita. Kenyataannya melepaskan itu yang memang menjadi sebuah pilihan ketikda tidak ada pilihan lain jika satu jalan tertutup oleh sebuah kemungkinan.

Apakah kamu tau bagaimana rasanya harus berucap "aku turut bahagia untuk hidupmu" ketika dalam hati nyatanya berucap "jangan tinggalkan aku" ? Harus dengan sekuat hati membiarkan apa yang kita mau menjemput mimpinya dengan semua cita dan cinta yang dia miliki. Sulit, itu tidak bisa dipungkiri lagi. Bayangkan ketika harus mencapai puncak gunung sekalipun harus melewati setiap jalan terjal bahkan tidak terprediksi sebelumnya untuk melihat indahnya sebauh matahari terbit. 

Tidak akan ada habisnya memang melukiskan sejuta kecemasan dan ketakutan jika harus berjalan sendirian. Pasti tidak pernah terpikirkan oleh kita ketika Tuhan membiarkan keadaan seperti ini berarti Dia masih percaya jika kita masih bisa untuk bertahan dengan keadaan ini. Setiap cobaan dan masalah itu pasti datang silih berganti dan akan membuat sebuah luka jika kita hanya ingin merapatinya, namun jika kita mau merenungkannya dibalik sejuta kekuatiran itu ada sebuah nilai kehidupan yang tidak ternilai harganya untuk level kehidupan kita selanjutnya. 

Yah pasti bisa membayangkan ketika ketidakpastian rasa berkecamuk bahkan air matapun rasanya sudah kering untuk mengurai semua rasa, atau mungkin hanya merindukan sebuah pelukan dengan ucap "semua akan baik-baik saja", in fact ? Nothing. Ingin pastinya sangat menyesakkan. Namun yakinlah disetiap sela kesakitan kita ada sebuah bisikan kalau Tuhan mempercayakan masalah ini datang karena Dia yakin kita mampu melaluinya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thankyou for reading :)