Rabu, 21 Juli 2021

what can i do ?

 Heiii... apa kabarmu ? sepertinya kalimat itu untuk saat ini bukan lagi kalimat basa basi, tetapi lebih meastikan kalau saat ini harapannya semuanya dalam keadaan sehat. Yah, siapa yang menginginkan situasinya serba tidak mengenakkan seperti saat ini. Tidak hanya kamu saja, tetapi rasa-rasanya semuanyapun merasakan hal yang sama. Ada yang kehilangan, ada yang kecewa, ada yang marah, ada yang terluka, ada yang diuntungkan, ada yang disepelekan dan ada yang dieluk-elukkan. Lengkap rasanya bukan ? Semuanya seperti nano-nano. Tidak bisa diprediksikan dengan jelas apa yang dirasakan saat ini, bukan hanya untuk satu dua orang, namun semuanya begitu adanya.

Lalu bagaimana keadaanmu sendiri ? Mengambang, timbul tidak tenggelampun tidak. Kamu masih berusaha untuk mencari titik seimbangmu untuk meneruskan petualanganmu. Lalu pertanyaan selanjutnya adalah, apakah iya kamu akan terus dalam kondisi saat ini ? Ada sisi diri kamu yang ingin kamu bebaskan, ingin kamu temukan sampai batas mana energimu itu tersalurkan. Namun, ada sisi lain dalam dirimu yang seolah memaksamu untuk tetap di titik ini, yang mungkin kata orang adalah zona nyaman. Lalu pertanyaan selanjutnya, apakah zona nyaman itu akan benar-benar nyaman seperti apa yang kamu inginkan ? Tidak semua yang kita dapati saat ini yang kita inginkan memang. Kita banyak diminta untuk leboh bernego dengan keadaan untuk lebih legowo dalam menerima. Menerima untuk lebih mengerti apa mau semesta untuk kamu dan cerita hidupmu.


Pelik ? Bukan ceritanya yang pelik, namun tterkadang kita yang tterlalu sibuk meruntutkan dan mencari penghubung akan semua pikiran kita untuk terkoneksi dengan semua yang kita paksakan ada dalam hidup kita. Lagi-lagi tentang penerimaan, penerimaan tentang diri, tentang kisah, tentang yang senyatanya bukan dan tidak akan jadi milik kita. 

Menyedihkan memang. Jika nyatanya kita hanya bisa diam, namun dalam hati kita ingin mengekspresikan apa yang senyatanya itu jiwa kita yang sebenarnya. Dengarkan, apa yang kamu mau ? Apakah ini hanya jeda sesaat dimana kamu tidak bisa diapresiasi akan karyawa-karyamu ? Bukan ini bukan tentang memaksakan orang untuk melihat diri kita, namun lebih pada kesempatan itu yang ternyata tidak pernah terlihat untuk kita mencoba menjadi diri kita yang seutuhnya.

Cari apa yang selayaknya kamu cari. Pikirkan secukupnya yang memang menjadi permenunganmu. Ungkapkan, jika nyatanya itu adalah kesempatanmu. Lepaskan jika memang itu hanya menghalangimu. Maafkan jika itu hanya prespektif subjektif yang ternyata hanya mencelakakanmu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thankyou for reading :)