Senin, 06 Desember 2021

Terima kasih untuk kamu

 Hai, hari ini ada yang ingin aku bagikan denganmu. Bukan tentang sesuatu yang menarik memang, namun aku harap apa yang aku bagikan ini setidaknya bisa membantuku kembali menemukan tujuanku.

Bermula pada satu titik yang bahkan kamu sendiri seperti baru tersadarkan dalam sebuah titik lingkaran tentang apa yang sedang kamu cari dan kamu tuju. Rasanya aku sedang berlari sekecang-kecangnya, berlomba dengan sekelilingku, namun aku sendiri bahkan tidak tahu kemana arah aku berlari dan dimana garis finis yang aku tuju. Terdengar aneh memang. Namun itu kenyataannya. Ketika kamu tersadar dan bahkan kamu menanyakannya pada dirimu sendiri. Apa yang sedang kamu cari ? apa yang sedang kamu kejar ? Bahkan tidak ada orang yang memberimu aba-aba, 1 2 3, yak. Tidak, itu hanya suara dikepalaku yang seolah-olah selalu meneriakiku di depan sana untuk aku bisa sampai garis finish menjadi pemenang. Bahkan tidak ada yang menuntutku untuk selalu menjadi pemenang. Tidak, tidak harus sesempurna itu. Kurangi ritme itu, atur kembali nafasmu. Coba lihat lagi kedalam dirimu. Itu semua yang kini sedang bergeming di kepalaku.

Seolah sedang berlomba mencari pengakuan, bahkan bukan pengakuan itu yang sejatinya menjadikamu pemenang. Namun sebagaimana kamu menghargai dirimu sendiri sudah berjuang sejauh ini. Lapangkan saja dada itu, berikan ruang untuk kesesakkan itu. Berikan dia tempat untuk menemukan muaranya. 

Yah seolah sedang berbicang dengan diri sendiri, walaupun diawal ada yang ingin aku bagikan kepadamu, Lelah, seolah lelah untuk terus menjadi yang terbaik dari dirimu. Cukup pahami saja apa maumu dan apa yang kamu mampu. Bukannya itu sebenarnya lebih dari cukup  ? Ataukah mungkin sekitarmu yang seolah menuntutmu untuk menjadi lebih dan lebih apa yang kamu bisa harii ini ? Apakah mereka selalu memberimu ruang untuk bertukar jiwa ? Tidak. Yang aku tahu mereka hanya menuntut dan terus menuntut, tidak ada ruang untuk dirimu sendiri.

Sudah, sudah. Longgarkan dulu isi kepalamu. Letakkan saja apa yang sejatinya tidak bisa kamu genggam terus menerus. Lantunkan saja lagu rindumu untuk kesunyian yang selalu bisa memberimu pelukan hangat itu. Diam sebentar, tidak ada salahnya. Toh semua untuk kamu melangkah lagi, bukan ?

Yah, ada saatnya kamu berlari. Ada saatnya kamu untuk rehat sejenak memberikan pujian untuk dirimu yang sudah setangguh dan sekuat saat ini. Terima kasih kepada kamu yang sudah berani untuk berkata jujur pada dirimu sendiri. Aku baik-baik saja dan aku bisa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thankyou for reading :)