Selasa, 18 Maret 2014

TWIST

Rasa-rasanya baru kemarin kamu ingin segera mengejar ketertinggalanmu? Ah iya, rasanya juga baru kemarin juga kamu ingin segera menyelesaikan apa yang memang sepantasnya diselesaikan. Dan baru saja kamu berusaha meyakinkan dirimu sendiri bahwa kamu bisa dengan dirimu. Lalu sepertinya memang benar jika banyak orang berdalil kalau Tuhan itu memang Maha membolak balikkan perasaan umatNya. Mau buktinya ? Lihat saja kamu sekarang. Kamu baru saja mencari banyak keyakinan untuk memperkuat langkahmu sendiri menghadapi apa yang memang harus kamu hadapi. Lalu apa ? Sepertinya semuanya terlihat sia-sia. Ruang yang kamu kira sejenak saja memberimu kekuatan ternyata jauh dari apa yang kamu harapkan. Tempat untukmu sejenak saja mengadu sepertinya tidak mendengar teriakan dari dalam hatimu. Mereka bahkan membisu, menulikan telinganya untuk menghindar dari teriakanmu. Lalu apa yang salah dari sikapmu ? Coba sejenak saja kamu merenungkan apa yang kamu cari saat ini. Yah, kamu lagi-lagi harus berusaha berdiri di kakimu sendiri. Tidak tergantung dengan orang lain. Toh siapa yang mau kamu andalkan ? Bukankah dirimu sendiri, keyakinanmu pada Tuhanmu. Tidak ada yang lain. Jangan terlalu banyak berharap orang-orang mendengarkan rintihanmu, keluhakan saja semuanya pada Tuhanmu. Tidak ada tempat yang lebih mendamaikan ketika kamu bersujud dan memohon kepadanya. Sudah, abaikan saja segala kejengahanmu akan dunia ini. Luapkan saja apa yang membuatmu marah dan membuatmu merasa muak. Coba dengarkan saja kata hatimu. Tetaplah tersenyum untuk menghibur dirimu sendiri. Bukan dia atau mereka tapi dirimu sendiri. Tidak ada yang lain. Jangan terlalu percaya pada apa yang ditampilkan mereka dihadapanmu. Bukan mengajarkan untuk memiliki dendam namun yang pasti tempat untukmu menimba lagi semangat ya ada dalam dirimu sendiri. Lagi-lagi bukan dia atau mereka. Yah, memang rasa-rasanya tidak perlu hitungan hari, bulan atau tahun jika kamu ingin menguji seberapa kuat dirimu bertahan. Buktinya tidak dalam hitungan 24 jam kamu lagi-lagi diminta untuk yakin. Yakin untuk apa ? Yakin bahwa ruang itu ada dalam hatimu. Mungkin selama ini mereka tidak tahu apa yang kamu perjuangkan dibalik senyum bahagiamu ? Yah, mereka mungkin hanya tahu apa yang terlihat dari wajahmu. Tenanglah tenang kamu harus yakin bahwa dirimu tidak selemah itu. Belajarlah untuk mengampuni. Mungkin benar jika kamu belum melakukan yang terbaik. Anggap saja ini cara waktu dan keadaan menempamu hingga menjadi kuat. Tidak Harus setangguh baja namun jika kamu jatuh kamu tahu bagaimana caranya untuk berdiri. Oke, boleh saja kamu menertawakan dirimu sendiri saat ini. Dirimu yang ternyata tidak sekuat apa yang kamu bayangkan. Lagi-lagi janganlah kamu mengasiani dirimu sendiri. Gunakan saja waktu yang tersisa untuk menerima. Bukan menerima keadaan namun belajar untuk menerima dirimu sendiri. Lihat, kamu dalam hitungan detik kebelakang kamu masih terbakar oleh semangatmu. Namun seketika kamu mengingat titik lemahmu, hei ini saatnya untukmu berdiri. Bukan untuk tergantung dan hanya mematung. Tapi kamu harus tahu bahwa dirimu tetaplah sosok yang tahu bagaimana terus melanjutkan langkah meski setiap kali mengikis rasa percayamu pada sekitarmu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thankyou for reading :)