Rabu, 08 Januari 2014

a-b-s-u-r-d

Untuk kesekian kalinya kamu datang menyambangiku. Rasa-rsanya kamu selalu saja datang untuk mencariku atau menahanku supaya tidak melupakanmu ? Sungguh ironis. Kalau itu maumu, kamu semakin nampak egois dengan caramu itu. Hei, ada apa denganmu saat ini ? Coba sekali saja kamu tidak menyambangi dalam mimpiku, apakah akan sama jadinya kalau itu bukan kamu ? Apakah akan tetap sama seperti sebelum-sebelumnya. Kamu tahu, aku bisa merasakan rasa enganmu untuk aku melangkah mejauh. Kamu bilang mencariku, namun kenyatannya kamu bilang 'let me go". Lantas kamu anggap aku ini semacam apa ? Sesaat kamu minta aku bertahan lalu sebentar lagi ketika kamu menyerah oleh realitas kamu memintaku untuk melepaskanmu. Apakah kita ini sebenarnya masih terhubung ? Terhubung oleh sesuatu yang tidak bisa kita lihat jika nyatanya kita masih saja terus dipertemukan dalam suatu situasi yang bagiku itu absurd, tidak nyata dan hanya membuat gamang. 

Sepertinya akan lebih menarik jika dalam bahwah sadarku, aku berjalan menyusuri jalanan dan bertemu dengan hal-hal yang membuatku nyata tertawa karena itu dibandingkan bertemu denganmu aku hanya bisa tersenyum kecut karena kekonyolan bawah sadarku. Oke, jika memang ini hanya semacam permainan. Aku ingin membuktikan sampai mana batas kekuatanmu untuk mempengaruhiku dalam setiap malamku. Aku tidak lagi akan memohonmu untuk mendengarkan cerita yang pastinya selalu kamu anggap konyol ini. Walaupun awalnya kamu tertarik mendengar ceritaku tapi ujung-ujungnya kamu akan selalu mengucapkan "yasudahlah". Hei, tahukah kamu aku kadang terpenjara oleh ketakutanku sendiri karena alam bawah sadarku yang seolah membuatkan dunia sendiri untukku. Apa kamu bisa rasakan ketakutanku itu ? Tapi, maaf, aku sepertinya tahu kamu akan bebal jika mendengar teriakan ketakutanku itu. Karena berulangkali juga kamu bilang kalau itu hanya kebetulan saja. Ah sudahlah, aku sudah terlalu lelah untuk semakin menegaskan lagi kalau "tidak ada yang kebetulan di dunia ini". Itu mimpi buruk, mimpi indah, pertanda, bunga tidur, firasat atau semacamnya siapa lagi yang mampu membuktikan kebenarannya jika bukkan waktu. Coba kita lihat saja nanti macam apa ini yang selalu ada di setiap saat aku tanpa sengaja menyebut namaku di luar kendaliku. 

Aku tidak mau berkompetisi dengan alam semesta jika aku harus emndahului kemauannya. Atau ini semua adalah pertanda ? Jika ini pertanda mungkinkah semuanya bisa tertebak dari awalnya ? Alunan rasa yang setiap saatnya mengalir seolah membuatku semakin mengerti jika hidup ini adalah misteri, tidak ada yang tahu pasti apa yang akan terjadi. Selalu dan masih saja selalu berharap ini sebatas sementara tanpa harus ada pesan semesta yang memang tersiratkan. Sungguh aku mungkin tidak akan pernah mampu membayangkan bagaimana jika ini adalah alam yang mengatakan ? Aku bukan ahli yang sellau bisa mengartikan hembusan angin, tarikan nafas, pandangan termbus ruang ataupun hujan deras sekalipun. Semuanya ini begitu nampak absurd bagiku. Jika ini semua adalah pertanda biar saja semuanya nampak absurd hingga semuanya terpaparkan secara jelas oleh waktu yang seolah dengan bijaknya menjadi kanvas semesta. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thankyou for reading :)