Sabtu, 27 Oktober 2012

Thank You GOD

Dimulai dari tubuh kita sendiri. Apa yang ada di diri kita sendiri dulu. Dari ujung rambut sampai ujung kaki. Rambut ini, mata ini, telinga ini, kaki ini, jantung ini, paru-paru ini, aliran darah ini dan segala apa yang ada di dalam diri kita saat ini. Kadang kita terlalu lupa akan apa yang sebenarnya melekat di diri kita saat ini. Semua seperti bagian lain yang kadang terabaikan dari diri kita. Buat apa ada jantung ? ada apa ada aliran darah ? Di pelajaran biologi di segala jenjang sekalipun sudah diajarkan kalau semua itu ada karena suatu sistem yang memang menjadikan diri kita ada untuk saat ini. Membentuk sebuah sistem yang menjadikan diri kita mampu melakukan apa yang memang sejatinya mahkluk hidup. Ah semua ini, tentang sebuah anugrah yang teramat istimewa ini, untuk sesuatu yang memang ada dalam diri kita ini. Cobalah lihat ke cermin, tersenyumlah, betapa indahnya mahkluk ciptaan Tuhan yang dipantulkan di cermin itu. Siapa dia ? Yah itulah diri kita. Diri kita yang utuh meski kita masih teramat jauh dari kata sempurna. Karena itulah mengapa manusia diciptakan tidak sempurna, karena akan ada bagian lain yang mampu menyempurnakan diri kita kelak. Entah akan kapan datangnya, itulah yang namanya misteri. Misteri sulit untuk diungkap kecuali jika kita mau bertekun dalam proses dan menikmati masa demi masa hingga semuanya terungkap dengan sendirinya. Tuhan menciptakan senyum yang berbeda antara satu orang dengan orang yang lain. Taukah kita mengapa demikian ? Yah karena dengan begitu kita mampu saling mengagumi dan mampu saling merindukan ketika senyum yang kita kagumi itu terus membanyangi pikiran kita. Karena senyum bisa berubah menjadi sebuah magic bagi mereka yang telah mampu tersihir oleh apa itu yang dinamakan dengan senyum. Senyum bukan hanya sekedar senyu. Karena senyum bisa mencerminkan betapa luas dan indahnya ruang di hati kita. Senyum menjadi sebuah simbol, simbol penghargaan, simbol penghakiman bahkan mampu menjadi suatu simbol keterpurukan. Itulah berata kayanya apa yang ada pada kita untuk diinterpretasikan berbeda-beda dari sudut pandang dari orang yang berbeda pula.
Setelah dari diri kita. Mari kita mencoba beranjak dari diri kita melihat apa yang ada di sekitar kita. Dan kali ini sungguh kita harus mengatakan WOW. Tapi sekali lagi kadang kita mengabaikan begitu saja apa yang ada di sekitar kita. Simpelnya, udara yang kita hirup. Betapa luar biasa baiknya Tuhan, dia menyediakan begitu banyaknya persediaan oksigen di alam ini. Dengan gratisnya kita bisa mengambil dengan leluasa untuk kita hirup dan mengatur siklus yang memang menjadiakan diri kita ada dan bertahan sampai ada saat ini dan mungkin sedang membaca tulisan ini. Tapi kadang masih saja dari kita mengeluhkan apa yang sebenarnya itu sudha menjadi bagian anugrah yang luar biasa dalam hidup kita. Panaslah, udaranya lembablah, tanahnya keringlah, apalah dan sellau saja ada bahan untuk menjadikan kita mengeluh. Mengapa kita sering mengeluh ? Mungkin salah satu analisis jawabannya karena kita kadang terlalu cuek untuk melihat detail dari apa yang ada disekitar kita saat ini, ibaratnya kita hanya memandangnya dari sebelah mata saja. Dan tidak mau membayangkan seandainya apa yang ada di sekitar kita saat ini ditiadakan semuanya oleh Tuhan. Ah pastilah keluhan itu akan semakin melonglong dan semiakin membuat kita berpikir kalau hidup ini tidak ail. Ketika kita bertanya dan selalu bertanya "apakah hidup ini adil ?". Mungkin jawabannya tidak langusung instan, seinstan ketika kita selalu mengeluh akan keadaan kita. Semua itu akan terjawab dari masa ke masa yang akan memperlihatkan kalau semua itu memang sudah sesuai dengan porsinya masing-masing. Meski masih terlampau sering bagi kita merasa kurang, namun apa yang diberikan kepada kita itu sudah menjadi sebuah takaran yang memang semestinya begitu dan tak terbantahkan lagi karena semuanya itu akan menjadi sebuah sebab akibat. 

Seberapa sering kita mengucapkan "TERIMAKASIH TUHAN" ? Ah pasti ucapan itu sering terucap ketika suatu keberhasilan, kebahagaiaan, kebanggaan, dan ketercapaian hadir dalam hidup kita. Mendapat nilai yang bagus, mendapat barang yang kita inginkan, mendapat pasangan yang kita dambakan, mendapat prestasi yang kita impikan, dan segala pencapaian lainnya dan sesuatu yang diluar dugaan kita dan semua itu membuat kita bahagia. Dan barulah terucap "TERIMAKASIH TUHAN". Tapi bagaimana keadaannya ketika kita dibelit masalah yang entah itu masalah kecil, sedang atau masalah yang super besar sekalipun, pasti kita lupa untuk tetap berterimakasih dengan keadaan kita saat itu. Pasti terdengar naif, munafik, bertopeng, sok suci atau apalah, tapi ini yang kadang amat snagat kita tidak sadari. Atas rasa sakit, kecewa, tersingkirkan, terabaikan, gagal, merasa tak berharga, merasa tak pantas, merasa lemah, takut, dan semua perasaan negatif lainnya yang muncul dari masalah yang sedang kita hadapi. Pernahkah terpikir oleh kita mengapa harus ada masalah jika bahagia saja bisa diberikan oleh Tuhan ? Yap, ini pertanyaan yang pasti akan dijawab beda oleh setiap orang yang mampu memahami dan mengerti apa tujuan hidup kita sebenarnya. Hidup itu adalah proses, bukan tentang bagaimana kita menyelesaikannya namun tentang bagaimana kita mampu menjalaninya. Masalah itu datang juga sebagia suatu anugrah dari Tuhan. Karena masalah itu adalah anugrah yang tertahan. Mengapa demikian ? Karena masalah itu jika kita mampu menghadapi dan melewatinya akan ada sebuah nilai yang dimaksudkan Tuhan untuk kita. Contohnya, ketika kita gagal tes masuk kuliah, mungkin bukan berarti Tuhan tidak sayang pada kita, namun ini akan menjadi jalan untuk kita. Jalan untuk mengerti kalau ini adalah sebuah proses yang mau tidak mau kita hadapi karena Tuhan akan memberikan yang lebih baik dan lebih baik dari kita. Hal tersakit sekalipun itu kadang menjadi jawaban akan doa kita karena dari hal tersakit itu akan muncul sebuah makna yang kadang diluar logika kita. Tuhan bukannya tidak mendengar dan mengabulkan doa kita, tapi DIA tahu kapan dan saat yang tepat untuk menjawab doa kita, karena semua itu akan indah pada waktunya.  

Ketika kita mau dan mampu menurunkan sedikit ego kita dan membuka mata, hati dan telinga kita akan sesuatu yang tersirat dari apa yang terjadi pada kita. Sungguh hendaknya setiap saat, dikeadaan seperti apapun, kita hendaknya selalu berucap "TERIMAKASIH TUHAN" akan semua anugrah yang kadang mampu kita pahami atau kadang terabaikan oleh kita. Karena rencanaNya lebih indah dari ekspektasi dan rencana kita yang terperinci sekalipun. Meskipun kadang apa yang Dia berikan tidak terpahami dan tak dimengerti oleh kita. Percayalah, ketika kita percaya, apa yang kita yakini itulah yang akan terjadi. Tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menolong, telinga Tuhan tidak kurang lebar untuk mendengar dan hati Tuhan tidak ada batasnya untuk selalu memberikan yang terbaik untuk kita. Dan mari kita lihat betapa luar biasanya kekuatan dengan hanya selalu mengucap "TERIMAKASIH TUHAN". Believe it guys, let's see :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thankyou for reading :)