Rabu, 13 Agustus 2014

Like a bus

Ada kalanya kamu merasa terlambat dan melewatkan sebuah kesempatan. Kamu seolah telah berjalan menjauh dan nyatanya apa yang telah kamu lewatkan itulah yang terbaik untukmu. Lalu adakah jalan untuk kembali ? Jika pintu itu sudah tertutup dan takdir memintamu untuk terus melangkah, apa yang bisa kamu lakukan lebih daripada menerima ? Yah, kadang memang segalanya baru kamu sadari ketika apa yang sudah kamu lewatkan itu sejenak kembali berjalan di hadapanmu namun kamu tidak bisa berbuat lebih. Hanya mengenang sebuah kesempatan yang mungkin sempat menhampirimu namun kamu seolah menutup mata akan hal itu. Lalu bagaimana dengan kesempatan kedua ? Mungkin kesempatan kedua itu ada karena kita ciptakan. Namun apakah kesempatan kedua akan masih sama jadinya seperti kesempatan pertama ?

Seperti seseorang yang menunggu sebuah bus dan merasa bus yang ada di depannya tidak layak untuk dia tumpangi, akhirnya dia memutuskan untuk menunggu bus selanjutnya. Tapi apa nyatanya jika bus selanjutnya lebih tidak layak daripada bus yang pertama. Dan saat itu juga kamu menyadari bahwa kamu sudah jauh tertinggal oleh bus itu. Temukan dia yang menjemputmu dan selalu memberimu ruang untuk berubah, temukan dia yang menemukanmu dengan apa adanya dirimu. Mungkin kenangan itu sudah usang dan tidak layak lagi untuk diceritakan. Namun cobalah sejenak mengerti bahwa kenangan itu yang seolah mengingatkanmu bahwa kamu mungkin sudah melewatkan sebuah kesempatan yang tidak mungkin bisa lagi dapat diulang.

Mungkin itu sudah berlalu, bersama dengan waktu yang menghpuskan sebuah kesempatan. Lalu apa yang kamu lihat saat ini ? Mungkin keadaanmu saat ini menertawakanmu karena kamu sudah berlaku bodoh akan hidupmu. Kamu seolah melepaskan apa yang mungkin bisa kamu pertahankan. Hanya karena sebuah pemikiran sesaat semua mungkin tidak akan berulang kembali. Lalu apakah ada hal yang lebih dari ini selain menerima ? Lalu kamu harus mencoba untuk melapangkan dadamu menerima, jika nantinya apa yang kamu lewatkan berjalan menjauh dan semakin menjauh dengan pilihan hidupnya yang mungkin bukan lagi kamu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thankyou for reading :)