Senin, 06 Mei 2013

why so serious ?

setiap orang punya cerita. setiap orang memiliki rahasianya masing-masing. Ada empat dimensi dalam pemikiran kita. pertama, aku tahu orang lain tahu. kedua, aku tahu orang lain tidak tahu. ketiga, aku tidak tahu orang lain tahu. dan yang terakhir aku tidak tahu dan orang lain tidak tahu. Ini menjadi sebuah dimensi yang menjadikan kita mengkotak-kotakkan setiap masa dan setiap cerita yang kita miliki. Bukan tentang sebuah pengertian, namun ini tentang sebuah pemahaman. Kita tidak akan pernah tahu jalan kehidupan sebelum kita sendiri yang menjalaninya. Setiap orang bisa berasumi ini dan itu, namun apa yang menjamin segala asumsi itu benar ? Tidak ada yang berani menjamin. Kita bukan hanya dituntut untuk berlaku baik terhadap orang lain dan diri kita sendiri, namun kita diminta untuk berlaku cerdas. Memang sudah semestinya kita berbuat baik, namun akan luar biasa kalau kita cerdas dalam berbuat baik. Entah itu terhadap diri sendiri ataupun orang lain. Ada bagian dalam diri kita yang bahkan kita sendiri tidak mengetahuinya. Mungkin di tempat itu ada banyak hal yang menyimpan sebuah rahasia yang nantinya akan terungkap dalam tatanan waktu. Siapa lagi yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan kalau bukan waktu yang nantiny akan menjabarkan dengan detail mana-mana saja yang memang semestinya untuk kita.

Kita ditakdirkan untuk hidup dan berkembang ditengah-tengah banyak pribadi yang jelas berbeda dengan diri kita. Kita berbeda dengan yang lain, itu sudah pasti. Kita istimewa dengan cara dan pemikiran kita sendiri, itu juga sudah semestinya. Apa yang kita presepsikan, itulah yang kita lakukan. Karena apa yang menjadi pandangan kita akan mempengaruhi kita dalam bertindak. Orang selalu beranggapan kalau yang untuh itu yang selalu memiliki cerita yang utuh pula. Kata siapa ? Mengapa harus lahir sebuah pemahaman seperti itu kalau apa yang kita butuhkan itu ditawarkan oleh sekitar kita yang banyak memberi sebuah ruang untuk kita meminta ? 

Kita diberi keleluasaan akan hidup kita. Banyak jalan yang dilapangkan untuk kita, tinggal jalan mana yang akan kita pilih untuk kita lewati. Entah akan melalui kanan, kiri, tengah, semua tergantung bagaimana kita menemukan jalan itu. Cara penemuan jalan inipun setiap orang akan berbeda. Ada yang harus merangkainya dulu hingga mendapatkan sebuah jalan yang selama ini hanya terangkai dalam pikiran saja. Ini sungguh rumit ketika kita mencoba untuk menjabarkannya. Karena tidak akan ada pernah yang tahu dimana nantinya ujung dari perjalanan ini. Ada yang tidak bisa terhindar dalam kehidupan ini yaitu kematian. Karena kita semua akan bertemu dengan apa yang dinamakan dengan kematian. Ini hanya masalah waktu. Kapan dan dimana, semua itu bukan kita yang menentukan. Meskipun kita sendiri yang menentukan seberapa lama perjalanan yang akan kita tempuh. Ada banyak hal yang tidka kita ketahui tentang diri kita, walaupun kita hidup dengan diri kita. Namun, kadang kita akan merasa terasing dengan diri kita. Siapa kita, apa mau kita, dan apa yang kita inginkan. Inilah kita. Perlu perkenalan lebih lanjut tentang diri kita. Tidak akan mudah bersahabat dengan diri kita sendiri kalau yang ada kita selalu menyepelekan diri kita dan membandingkannya dengan kegemerlapan yang ada diluar diri kita. Karena sesungguhnya yang berkilau itu belum tentu emas, namun yang redup itu juga belum tentu bukan emas. Banyak hal yang harus kita ketahui. Bagaimana kita tahunya ? Yah, cuma masalh waktu. Lagi-lagi hanya wkatu yang mampu menjabarkan jawaban hingga merangkais ebuah jawaban menjadi sejelas mungkin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thankyou for reading :)